5 Kekurangan Belajar Online diterapkan di Indonesia dan Tips Mengatasinya

Kekurangan Belajar Online dan Tips Mengatasinya_ Perkembangan teknologi berdampak sistemik dalam berbagi dimensi kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Keberadaan teknologi mengubah cara belajar dan proses belajar. Jika biasanya ptoses pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran tatap muka (PTM) langsung, maka dengan adanya bantuan teknologi maka pembelajaran bisa dilakukan secara virtual/atau dalam bahasa kerennya belajar online.

Secara istilah belajar online adalah pembelajaran yang dilakukan melalui kelas maya atau dilakukan dengan bantuan jaringan internet. Jadi Syarat mutlak yang mesti dipenuhi jika hendak melakukan pembelajaran online adalah dengan adanya jaringan internet yang bisa mengkoneksikan/menghubungkan antara guru dan siswa-siswanya di tempat mereka masing-masing.

Diera Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 maka arah proses pendidikan semakin mengandalkan teknologi, jada adalah hal yang lumrah jika nanti akan banyak ditemukan pembelajaran-pembelajaran yang berbasis online/daring.

Namun setiap suatu gagasan pasti ada saja kekurangan atau tantangan yang perlu carikan solusi, termasuk belajar online/daring. Lantas apa saja kekurangan belajar online menurut penulis? Berikut beberapa kekurangan belajar online versi rijal09.com

Kekurangan Belajar Online dan Tips Mengatasinya

1. Jaringan Internet Belum Merata tersebar di Seluruh Indonesia
Bukan rahasia lagi jika pembangunan di indonesia belum sepenuhnya merata, sehingga sebagian daerah-daerah di indonesia belum bisa menikmati fasilitas seperti yang ada di daerah lain, termasuk fasilitas jaringan internet.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa jaringan internet adalah syarat mutlak agar pembelajaran online bisa dilakukan, sementara banyak daerah di indonesia belum memiliki jaringan internet yang memadai sehingga ini menjadi PR tersendiri bagi pemerintah.

Tak ada jaringan internet artinya siswa tidak bisa belajar online, padahal pemerintah mewacanakan pemberlakukan belajar online ke depannya, maka solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah pemerintah mulai menggalakan pembangunan jaringan internet agar tersebar merata di indonesia, sehingga semua bisa menikmati internet tanpa terkecuali.

2. Belajar Online Membutuhkan Kuota Internet yang Banyak
Masalah klasik yang sering dihadapi oleh siswa yang belajar online adalah untuk bisa belajar online mereka harus memiliki kuota internet, sedangkan harga kuota internet cukup mahal, apalagi jika siswa tersebut kurang mampu maka bisa dipastikan pembelajaran online tidak akan bisa maksimal diikuti oleh sebagian siswa.

Solusi yang paling tepat agar pembelajaran online bisa dinikmati oleh semua siswa tanpa terkecuali adalah dengan menggratiskan kuota bagi siswa sehingga mereka tak pelu lagi beli kuota untuk belajar online, untuk masalah pendataannya bisa menggunakan dapodik siswa sehingga diketahui semua siswa yang ada di indonesia, dengan begitu semua siswa bisa ikut belajar online.

3. Belajar Online Harus Menggunakan HP atau PC
Problem belajar online selanjutnya adalah tidak semua siswa yang ada di indonesia memiliki HP atau Laptop, padahal untuk bisa belajar online butuh HP atau Laptop. Lantas jika muncul pertanyaan kenapa siswa tidak ddisuruh saja beli HP atau Laptop?

Maka jawabannya adalah tidak semua siswa di indonesia berasal dari keluarga yang mampu atau mapan, masih ada siswa yang orangtuanya mengalami kesulitan ekonomi, jangankan beli HP atau Laptop, untuk kebutuhan sehari-hari saja yang jadi prioritas.

4. Tidak Ada Jaminan Bahwa Siswa Akan Memperhatikan Guru Saat Pembelajaran Online Berlangsung
Tantangan selanjutnya belajar online adalah Tidak Ada Jaminan Bahwa Siswa Akan Memperhatikan Guru Saat Pembelajaran Online Berlangsung sehingga sulit mengetahui apakah siswa sudah paham atau belum dengan materi pelajaran yang diajarkan.

Beda halnya dengan belajar tatap muka (BTM) dimana guru dengan mudah bisa melihat dan mengamati secara langsung siswa saat proses pembelajaran, jadi ketercapaian tujuan pembelajaran bisa diupayakan untuk tercapai. Belajar dalam pengawasan langsung saja adang siswa tidak perhatikan apalagi jika belajar online.

Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan evaluasi yang relevan dengan pola pembelajaran online. Untuk mengatahui siswa memperhatikan atau tidak, maka perlu dilakukan evaluasi diakhir pembelajaran.

5. Interaksi antara Guru dan Siswa Terbatas
Kekurangan selanjutnya dari pembelajaran berbasis online atau pembelajaran daring adalah interaksi guru dan siswa sangat dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga transfer of value dan transfer of knowlde mungkin agak terbatas.

Kurang maksimalnya interkasi guru dan siswa membuat tujuan pembelajaran bisa tidak maksimal, sehingga butuh mind booster untuk mengisi celah kurang maksimalnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran.

Solusi dari keadaan ini, adalah dengan mengarahkan siswa ikut bimbingan belajar online, dengan ikut bimbel online siswa bisa mengulang materi yang dajarkan guru secara online, salah satu bimbel online yang murah dan berkualitas adalah Pahamify, selain itu kalian bisa dapat dikson tambahan dari Pahamify dengan menggunakan Kode Diskon Pahamify.

0 Response to "5 Kekurangan Belajar Online diterapkan di Indonesia dan Tips Mengatasinya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close