6 Cara Mengatasi dan Mendidik Siswa yang Suka Melawan Guru
Tuesday 26 February 2019
Add Comment
Cara Mengatasi dan Mendidik Siswa yang Suka Melawan Guru_ Interaksi antara guru dan murid adalah hal yang mutlak terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas, sebagai seorang guru sebaiknya mampu memahami dan membaca karakter setiap peserta didik, hal ini bertujuan untuk menentukan pola pengajaran yang tepat.
Seperti yang diketahui bahwasanya setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, sehingga perbedaan karakter setiap siswa menuntut guru untuk memiliki skill dalam mengajar siswanya agar bisa merangkum keberagaman karakter siswa-siswa tersebut.
Tak jarang ditemui dimedia cetak, di TV dan di social media, seorang guru mengalami clash/konflik dengan siswanya, hal tersebut tak lepas dari pengaruh lingkungan social siswa dimana dia bergaul dan juga dipengaruhi oleh gaya mengajar seorang guru.
Beberapa kejadian kurang menyenangkan antara guru dan siswa patut menjadi bahan instrosfeksi diri bagi sebagaian guru guna merumuskan pola pembelajaran apa yang tepat yang bisa diterapkan untuk meminimalisir hal yang kurang baik antara guru dan siswa tersebut.
Sejatinya mental sebagian siswa masih dalam proses pendewasaan jadi kadang mungkin ada beberapa siswa yang memiliki mental yang agak labil, sehingga dalam kondisi-kondisi tertentu siswa tersebut bisa tersulut emosi atau siswa tersebut dengan pikiran jahil berbuat yang kurang berkenan terhadap gurunya.
Lantas bagaimana cara seorang guru memanajemen siswa-siswinya agar siswa-siswi tersebut selalu menilai pola pembelajaran yang diberikan guru dari perpsfektif positif, berikut beberapa tips yang bisa dlakukan guna mengatasi siswa yang suka melawan guru.
6 Cara Mengatasi dan Mendidik Siswa yang Suka Melawan Guru
1. Pahami karakter siswa
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwasanya setiap siswa memiliki kepribadian yang berbeda atau karakter yang berbeda, sehingga butuh pola pengajaran yang berbeda untuk diterapkan kepada siswa namun bukan berarti dalam penilaian kepada siswa bersifat subjektif, penilaian kepada siswa haruslah selalu mengedepankan objektifitas.
Membaca karakter siswa bisa dilakukan dengan cara mengamati kebiasaan-kebiasaan yang seing dilakukan, gaya komunikasi terhadap guru dan teman sejawatnya. Setiap siswa memiliki sisi positif dalam dirinya, senakal apapun siswa yang bersangkutan pastinya ada titik-titik baik dalam dirinya.
Sehingga tugas anda sebagai guru adalah bagaimana agar sisi-sisi baik siswa ini bisa dieksplorasi sehingga sisi kebaikan dalam diri siswa bisa lebih dominan ketimbang sisi negatifnya.
2. Menjadi Guru yang tegas Bukan Keras
Salah satu kakrakter guru yang kurang disukai oleh sebagian siswa adalah guru yang memiliki pola pengajaran yang bersifat otoriter. Siswa tidak suka terlalu ditekan atau disuguhi dengan berbagai aturan yang membuat siswa tersebut merasa tidak nyaman atau tertekan mentalnya.
Sebaliknya tipe guru yang disegani oleh siswa adalah guru yang memiliki ketegasan, guru yang tegas maksudnya adalah memiliki konsistensi terhadap prinsip-prinsipnya sebagai seorang guru. Misalkan guru tersebut membuat aturan bahwa siswa yang terlambat sekitar 15 menit tidak diizinkan lagi masuk kelas maka guru tersebut akan konsisten dalam menjalankan aturan tersebut.
Siswa justru senang diajar dan dibimbing oleh guru yang memiliki ketegasan, karena siswa akan belajar tentang arti kedisplinan, konsistensi, aturan dari guru-guru yang tegas. Dan yang paling penting sebagai seorang guru adalah jangan sekali-kali melakukan hal yang berkaitan dengan fisik, misalnya memukvl dll.
3. Melakukan Pendekatan persuasif
Bagaimana cara mengatasi jika di dalam kelas ada siswa yang nakal? Dengan menghukum? Sebaiknya hukuman diminimalisir dan lebih perbanyak melakukan pendekatan-pendekatan persuasif.
Jika ada siswa yang nakal silahkan anda coba bangun komunikasi yang baik dengan siswa tersebut, tanyakan hal-hal yang bersifat pribadi, misalnya namanya siapa, tinggal dimana, mama atau bapaknya kerja apa, biasanya bermain atau nongkrong dimana, siapa temannya yang biasa diajak bergaul.
Hal tersebut bertujua untuk mendiagnosa penyebab siswa tersebut menjadi pribadi yang kurang baik, jika karena pengaruh teman-temannya maka usahakan berikan banyak tugas atau kegiatan I sekolah agar siswa tersebut bisa meminimalisir berinterkasi dengan teman-temannya yang membuatnya memiliki perilaku yang kurang terpuji.
Jika karena orangtua siswa tersebut kurang punya banyak waktu untuk anak-anaknya sehingga siswa tesebut menjadi sulit di control maka sebagai seorang guru silahkan bangun komunikasi dengan orangtua atau wali tersebut guna mengatasi perilaku siswa tersebut yang kurang baik.
Ada banyak factor penyebab atau pemicu siswa melakukan atau menunjukan perilaku menyimpang, tugas anda sebagai guru yang harus mampu mendiagnosa dan menentukan cara terbaik untuk mengatasi perilaku siswa yang kurang baik tersebut
4. Mampu Menempatkan diri dalam berbagai keadaan
Profesi sebagai seorang guru sejatinya adalah tentang bagaimana agar mampu mengkondisikan diri sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Guru adalah manusia pembelajar, guru bukan sebatas guru dalam kelas namun lebih dari itu guru adalah guru kehidupan bagi siswa-siswinya.
Kadang dalam kondisi tertentu guru harus menempatkan diri bak orang tua bagi siswa-siswinya,
kadang seorang guru harus menempatkan diri sebagai teman/sahabat bagi siswa-siswinya. Kadang siswa membutuhkan teman bercerita dan bukan seorang guru maka pada saat itu posisikanlah diri anda sebagai teman berbagi/teman bercerita bagi siswa-siswi anda.
Jangan menjadi guru yang selalu menggurui, karena mengajar adalah belajar. Kadang seorang guru hanya perlu duduk diam dan menjadi pendengar yang baik dari berbagai cerita dan keluhan-keluhan siswanya, kadang guru harus menjadi orangtua bagi siswa-siswinya di sekolah memberikannya nasihat dan kasih sayang bak kasih sayang orangtua kepada anak-anaknya.
5. Memperbanyak memberi nasihat
Untuk mengatasi siswa nakal tidak boleh dengan cara memberikan perlakuan yang keras kepada siswa yang bersangkutan namun justru sebaliknya, siswa yang nakal tersebut harusnya banyak diberikan nasihat-nasihat yang mampu memunculkan rasa iba, rasa menyesal, rasa ingin berubah untuk memperbaiki diri.
Dalam memberi nasihat sebaiknya dalam kondisi yang baik, jangan memberi nasihat saat siswa sedang marah atau emosi, karena bukannya membuatnya tenang namun mungkin akan membuatnya semakin emosi.
Berikanlah nasiha disaat siswa yang bersangkutan dalam kondisi hati yang ceria dan bahagia, dalam kondisi batin yang sedang baik dengan begitu apa yang anda sampaikaan akan mudah didengar dan dituruti olh siswa yang bersangkutan.
6. Memberikan analogi, perbandingan atau contoh
Selanjutnya yang bisa anda lakukan untuk mengatasi siswa yang nakal adalah dengan memberikan gambaran, analogi, dampak buruk yang akan menimpa dirinya jika selalu bbersikap kurang baik kepada gurunya, orangtuanya atau kepada teman sejawatnya.
Misalnya anda mengatakan seperti ini: jika kamu nakal nanti tidak ada orang yang berteman denganmu, nanti kalau kamu nakal kamu tidak bisa menjadi orang yang sukses, nanti kalau kamu nakal bakalan ada banyak orang yang tidak menyukaimu.
Selanjutnya berikan contoh perbandingan orang yang nakal, misalnya anda mengatakan; Dulu si A (misalnya) dulu dia nakal waktu sekolah sekarang dia seprti ini bla…bla…bla…. Dengan begitu siswa akan menempatkan dirinya dalam kondisi si A jika dia menjadi siswa yang nakal.
Demkianlah artikel tentang 6 Cara Mengatasi dan Mendidik Siswa yang Suka Melawan Guru, semoga artikel ini bisa memberi manfaat unutk kalian semuanya.
Seperti yang diketahui bahwasanya setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, sehingga perbedaan karakter setiap siswa menuntut guru untuk memiliki skill dalam mengajar siswanya agar bisa merangkum keberagaman karakter siswa-siswa tersebut.
Tak jarang ditemui dimedia cetak, di TV dan di social media, seorang guru mengalami clash/konflik dengan siswanya, hal tersebut tak lepas dari pengaruh lingkungan social siswa dimana dia bergaul dan juga dipengaruhi oleh gaya mengajar seorang guru.
Beberapa kejadian kurang menyenangkan antara guru dan siswa patut menjadi bahan instrosfeksi diri bagi sebagaian guru guna merumuskan pola pembelajaran apa yang tepat yang bisa diterapkan untuk meminimalisir hal yang kurang baik antara guru dan siswa tersebut.
Sejatinya mental sebagian siswa masih dalam proses pendewasaan jadi kadang mungkin ada beberapa siswa yang memiliki mental yang agak labil, sehingga dalam kondisi-kondisi tertentu siswa tersebut bisa tersulut emosi atau siswa tersebut dengan pikiran jahil berbuat yang kurang berkenan terhadap gurunya.
Lantas bagaimana cara seorang guru memanajemen siswa-siswinya agar siswa-siswi tersebut selalu menilai pola pembelajaran yang diberikan guru dari perpsfektif positif, berikut beberapa tips yang bisa dlakukan guna mengatasi siswa yang suka melawan guru.
6 Cara Mengatasi dan Mendidik Siswa yang Suka Melawan Guru
1. Pahami karakter siswa
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwasanya setiap siswa memiliki kepribadian yang berbeda atau karakter yang berbeda, sehingga butuh pola pengajaran yang berbeda untuk diterapkan kepada siswa namun bukan berarti dalam penilaian kepada siswa bersifat subjektif, penilaian kepada siswa haruslah selalu mengedepankan objektifitas.
Membaca karakter siswa bisa dilakukan dengan cara mengamati kebiasaan-kebiasaan yang seing dilakukan, gaya komunikasi terhadap guru dan teman sejawatnya. Setiap siswa memiliki sisi positif dalam dirinya, senakal apapun siswa yang bersangkutan pastinya ada titik-titik baik dalam dirinya.
Sehingga tugas anda sebagai guru adalah bagaimana agar sisi-sisi baik siswa ini bisa dieksplorasi sehingga sisi kebaikan dalam diri siswa bisa lebih dominan ketimbang sisi negatifnya.
2. Menjadi Guru yang tegas Bukan Keras
Salah satu kakrakter guru yang kurang disukai oleh sebagian siswa adalah guru yang memiliki pola pengajaran yang bersifat otoriter. Siswa tidak suka terlalu ditekan atau disuguhi dengan berbagai aturan yang membuat siswa tersebut merasa tidak nyaman atau tertekan mentalnya.
Sebaliknya tipe guru yang disegani oleh siswa adalah guru yang memiliki ketegasan, guru yang tegas maksudnya adalah memiliki konsistensi terhadap prinsip-prinsipnya sebagai seorang guru. Misalkan guru tersebut membuat aturan bahwa siswa yang terlambat sekitar 15 menit tidak diizinkan lagi masuk kelas maka guru tersebut akan konsisten dalam menjalankan aturan tersebut.
Siswa justru senang diajar dan dibimbing oleh guru yang memiliki ketegasan, karena siswa akan belajar tentang arti kedisplinan, konsistensi, aturan dari guru-guru yang tegas. Dan yang paling penting sebagai seorang guru adalah jangan sekali-kali melakukan hal yang berkaitan dengan fisik, misalnya memukvl dll.
3. Melakukan Pendekatan persuasif
Bagaimana cara mengatasi jika di dalam kelas ada siswa yang nakal? Dengan menghukum? Sebaiknya hukuman diminimalisir dan lebih perbanyak melakukan pendekatan-pendekatan persuasif.
Jika ada siswa yang nakal silahkan anda coba bangun komunikasi yang baik dengan siswa tersebut, tanyakan hal-hal yang bersifat pribadi, misalnya namanya siapa, tinggal dimana, mama atau bapaknya kerja apa, biasanya bermain atau nongkrong dimana, siapa temannya yang biasa diajak bergaul.
Hal tersebut bertujua untuk mendiagnosa penyebab siswa tersebut menjadi pribadi yang kurang baik, jika karena pengaruh teman-temannya maka usahakan berikan banyak tugas atau kegiatan I sekolah agar siswa tersebut bisa meminimalisir berinterkasi dengan teman-temannya yang membuatnya memiliki perilaku yang kurang terpuji.
Jika karena orangtua siswa tersebut kurang punya banyak waktu untuk anak-anaknya sehingga siswa tesebut menjadi sulit di control maka sebagai seorang guru silahkan bangun komunikasi dengan orangtua atau wali tersebut guna mengatasi perilaku siswa tersebut yang kurang baik.
Ada banyak factor penyebab atau pemicu siswa melakukan atau menunjukan perilaku menyimpang, tugas anda sebagai guru yang harus mampu mendiagnosa dan menentukan cara terbaik untuk mengatasi perilaku siswa yang kurang baik tersebut
4. Mampu Menempatkan diri dalam berbagai keadaan
Profesi sebagai seorang guru sejatinya adalah tentang bagaimana agar mampu mengkondisikan diri sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Guru adalah manusia pembelajar, guru bukan sebatas guru dalam kelas namun lebih dari itu guru adalah guru kehidupan bagi siswa-siswinya.
Kadang dalam kondisi tertentu guru harus menempatkan diri bak orang tua bagi siswa-siswinya,
kadang seorang guru harus menempatkan diri sebagai teman/sahabat bagi siswa-siswinya. Kadang siswa membutuhkan teman bercerita dan bukan seorang guru maka pada saat itu posisikanlah diri anda sebagai teman berbagi/teman bercerita bagi siswa-siswi anda.
Jangan menjadi guru yang selalu menggurui, karena mengajar adalah belajar. Kadang seorang guru hanya perlu duduk diam dan menjadi pendengar yang baik dari berbagai cerita dan keluhan-keluhan siswanya, kadang guru harus menjadi orangtua bagi siswa-siswinya di sekolah memberikannya nasihat dan kasih sayang bak kasih sayang orangtua kepada anak-anaknya.
5. Memperbanyak memberi nasihat
Untuk mengatasi siswa nakal tidak boleh dengan cara memberikan perlakuan yang keras kepada siswa yang bersangkutan namun justru sebaliknya, siswa yang nakal tersebut harusnya banyak diberikan nasihat-nasihat yang mampu memunculkan rasa iba, rasa menyesal, rasa ingin berubah untuk memperbaiki diri.
Dalam memberi nasihat sebaiknya dalam kondisi yang baik, jangan memberi nasihat saat siswa sedang marah atau emosi, karena bukannya membuatnya tenang namun mungkin akan membuatnya semakin emosi.
Berikanlah nasiha disaat siswa yang bersangkutan dalam kondisi hati yang ceria dan bahagia, dalam kondisi batin yang sedang baik dengan begitu apa yang anda sampaikaan akan mudah didengar dan dituruti olh siswa yang bersangkutan.
6. Memberikan analogi, perbandingan atau contoh
Selanjutnya yang bisa anda lakukan untuk mengatasi siswa yang nakal adalah dengan memberikan gambaran, analogi, dampak buruk yang akan menimpa dirinya jika selalu bbersikap kurang baik kepada gurunya, orangtuanya atau kepada teman sejawatnya.
Misalnya anda mengatakan seperti ini: jika kamu nakal nanti tidak ada orang yang berteman denganmu, nanti kalau kamu nakal kamu tidak bisa menjadi orang yang sukses, nanti kalau kamu nakal bakalan ada banyak orang yang tidak menyukaimu.
Selanjutnya berikan contoh perbandingan orang yang nakal, misalnya anda mengatakan; Dulu si A (misalnya) dulu dia nakal waktu sekolah sekarang dia seprti ini bla…bla…bla…. Dengan begitu siswa akan menempatkan dirinya dalam kondisi si A jika dia menjadi siswa yang nakal.
Demkianlah artikel tentang 6 Cara Mengatasi dan Mendidik Siswa yang Suka Melawan Guru, semoga artikel ini bisa memberi manfaat unutk kalian semuanya.
0 Response to "6 Cara Mengatasi dan Mendidik Siswa yang Suka Melawan Guru"
Post a Comment