12 Cara Menangani Siswa yang Sering Bolos Sekolah

12 Cara Menangani Siswa yang Sering Bolos Sekolah_ Siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan tidak jelas atau sering di sebut dengan istilah bolos kerap kali di temukan baik di sekolah-sekolah perkotaan maupun pedesaan. Membolos juga merupakan salah satu dari kenakalan siswa dan akan menimbulkan dampak yang lebih parah jika tidak di berikan solusi atau di atasi.


Kata ”BOLOS” juga sangat populer di kalangan pelajar atau siswa, baik di sekolah dasar maupun tingkat menengah. Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi kebanyakan pelajar atau bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan.

Dan kegiatan ini sudah menjadi salah satu kegemaran bagi pelajar yang suka melanggar aturan. Penanganan terhadap siswa yang sering bolos menjadi hal yang harus di perhatikan oleh setiap sekolah khususnya guru BK (Bimbingan Konseling).

Menjadi guru BK harus peka terhadap situasi dan keadaan siswa yang sedang bermasalah atau sering bolos sekolah. Seorang guru tidak hanya berbicara kepada siswa yang bersangkutan untuk menyelesaikan permasalahan tetapi juga harus membangun komunikasi yang baik dengan orang tua/wali siswa agar bisa memecahkan masalah dan bisa mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang di hadapi siswa. Berikut Tips Menangani Siswa yang Sering Bolos Sekolah.

12 Cara Menangani Siswa yang Sering Bolos Sekolah

1. Lembut tapi Tegas
Jika seorang siswa kedapatan bolos sekolah sebaiknya sebagai seorang guru harus bersikap lebih tegas agar siswa tidak mengulangi lagi, misalnya dengan memberikan teguran atau hukuman sesuai dengan peraturan yang sudah di tetapkan oleh sekolah.

Dengan begitu siswa akan merasa jera dan tidak akan mengulanginya lagi. Namun jika siswa masih saja bolos, sebagai seorang guru yang sekaligus orang tua siswa di sekolah harus mencarikan solusi agar siswa tersebut tidak bolos lagi.

2. Lakukan Pendekatan kepada Siswa yang Suka Bolos
Hal yang harus di lakukan oleh guru adalah pendekatan dengan siswa yang terlibat agar bisa mengetahui apa saja yang menjadi pemicu sehingga ia bolos sekolah. Dengan melakukan pendekatan lebih sering guru akan menjadi lebih tahu karakteristik siswa tersebut.

Seorang guru bisa menggunakan pendekatan remedial dimana bertujuan membantu memperbaiki kekurangan atau masalah yang sedang di hadapi siswa agar ke depannya siswa tersebut bisa mengatasi masalah melalui bimbingan guru.

3. Mengenali Teman atau Siswa Lain
Bagi seorang guru tidak cukuplah jika hanya mengenali seorang teman saja, meskipun tidak semua minimal mengenal teman-teman sekelasnya. Dengan begitu akan menambah informasi tentang siswa yang bolos tadi. Mungkin beberapa aktivitasnya saat sedang berada dalam lingkungan sekolah atau di luar sekolah bisa di tanyakan kepada teman-teman sekelasnya.

4. Bertanya Kepada Siswa
Jika sudah melakukan pendekatan ajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Misalnya seperti apa alasan ia bolos sekolah, tanyakan kesehariannya, dengan siapa saja ia bergaul baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat dan yang paling penting adalah kondisi atau keadaan dalam lingkungan keluarganya. Karena hal-hal tersebut bisa saja menjadi pemicu mengapa ia bolos sekolah.

5. Bangun Komunikasi 
Sebisa mungkin untuk membangun komunikasi yang baik antara guru dan siswa, dengan begitu seiring berjalannya waktu ia akan mulai merasa nyaman dengan guru dan menjadi lebih terbuka kepada guru. Dalam membangun komunikasi tidak lupa guru harus menyelipkan rasa empati kepada siswanya, karena seorang guru di tuntut harus mampu menjadi pendengar dan mengerti apa yang dirasakan oleh siswanya.

6. Saling Percaya 
Selanjutnya adalah saling percaya, mulailah dengan membangun rasa saling percaya antara guru dan siswa demi kelancaran selama dalam proses penyelesaian masalah siswa. Jika rasa percaya siswa mulai tumbuh kepada sang guru maka dia akan dengan leluasa dan tidak canggung bahkan takut untuk menceritakan kepada guru tentang mengapa ia bolos sekolah.

7. Menjadi Pendengar yang Baik. 
Seorang guru harus bisa menjadi pendengar yang baik khususnya guru BK karena akan selalu berhadapan dengan siswa yang memiliki masalah sehingga mau tidak mau ia harus mendengarkan setiap permasalahan yang di alami siswanya.

Sebelum menjadi pembicara yang baik alangkah lebih bagusnya untuk menjadi pendengar yang baik dahulu dengan begitu guru lebih memahami apa yang sedang di sampaikan oleh siswanya dan membuat mereka lebih nyaman ketika berbicara dengan guru.

8. Menghubungi Orang Tua/Wali 
Setelah melakukan pendekatan dengan siswa, guru atau pihak sekolah harus menghubungi orang tua/wali siswa melalui surat atau sarana komunikasi lain. Berikan penjelasan kepada orang tua/wali siswa dan beberapa pertanyaan misalnya bagaimana mereka mendidik anak di rumah karena didikkan orang tua sangatlah berpengaruh.

9. Kerja Sama dengan semua Stackholder
Guru maupun pihak sekolah harus bekerja sama dengan orang tua/wali siswa, kerja sama semua pihak bertujuan untuk mengantisipasi adanya siswa yang bolos sekolah. Kerja sama tidak hanya dengan orang tua/wali siswa tetapi masyarakat sekitar juga, jika melihat siswa yang berpakaian seragam sekolah berada di kantin atau keliling di luar sekolah pada saat jam belajar harus di tegur.

10. Adakan Sosialisasi 
Saat ini kerap di temukan siswa yang di amankan Satpol PP pada saat razia karena kedapatan berkeliaran dengan seragam sekolah pada saat jam belajar berlangsung. Namun sosialisasi tentang kedisiplinan tidak hanya di lakukan dalam lingkungan sekolah tetapi dalam lingkungan masyarakat juga agar masyarakat paham tentang pentingnya disiplin.

Dengan begitu masyarakat bisa bekerja sama dengan pihak sekolah. Kedisiplinan merupakan faktor penting yang harus di penuhi dalam dunia pendidikan, tanpa adanya kedisiplinan maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik.

11. Berikan Pemahaman tentang Manfaat Belajar 
Agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar maka guru harus memberikan pemahaman kepada siswanya tentang manfaat belajar. Adapun manfaat belajar yaitu menambah pengetahuan/ wawasan, belajar adalah dari hal yang tidak di ketahui akan menjadi tahu, mengasa kemampuan otak, membiasakan siswa dengan kompetensi, bisa bersosialisa dan berkomunikasi dengan orang lain, dan masih banyak lagi. Dengan begitu siswa akan lebih paham pentingnya akan pendidikan.

12. Memberikan Motivasi Kepada Siswa
Memberikan motivasi kepada siswa bisa melalui masukan dengan kalimat positif, atau memberikan dorongan kepada siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar. Sehingga mengurangi niat atau kegiatan bolos sekolah.

Memotivasi juga tidak hanya melalui suatu kalimat atau kata- kata tetapi dengan menggunakan metode dan kegiatan yang beragam, jadikan siswa lebih aktif, menciptakan suasana yang kondusif, lebih melibatkan diri anda untuk membantu siswa dalam mencapai hasil yang di inginkan dan memberikan petunjuk pada siswa agar sukses dalam belajar.

Jika sudah melakukan hal-hal tersebut maka akan membuat siswa termotivasi untuk belajar dan lebih bersemangat. Karena salah satu pemicu bolosnya seorang siswa adalah bosan dengan suasana yang ada dalam kelas.

Demikianlah artikel tentang 12 Tips Menangani Siswa yang Suka Bolos Sekolah, jadilah guru yang selalu di sebut Pahlawan tanpa tanda jasa. Karena guru yang baik adalah dia yang paham dan mengerti keadaan siswanya, semoga bermanfaat.

0 Response to "12 Cara Menangani Siswa yang Sering Bolos Sekolah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close