8 cara mendidik anak agar bisa mandiri

8 cara mendidik anak agar bisa mandiri_ Mengajarkan sikap mandiri pada anak membutuhkan kesabaran dan konsistensi karena seperti yang kita ketahui untuk menumbuhkan sikap mandiri dalam diri anak butuh waktu yang tidak sebentar. Usia kanak-kanak merupakan fase yang paling tepat mengajarkan anak bagaimana menjadi orang yang mandiri karena pada usia tersebut kemampuan anak dalam menyerap pendidikan dan pembelajaran dari lingkungan sekitarnya cukup kuat. Dengan mengajarkan bagaimana menjadi pribadi yang mandiri sejak dini membuat hal tersebut dapat tertanan kuat dalam diri anak sehingga ketika ia telah tumbuh dewasa

8 cara mendidik anak agar bisa mandiri

Orang tua memiliki peranan yang cukup fundamental dalam menumbuhkan sikap mandiri dalam pribadi anak namun terkadang banyak hal-hal kecil yang diabaikan orang tua dalam mendidik anak padahal justru hal tersebut memberi pengaruh cukup besar dalam membangun sikap mandiri pada anak.  Adapun manfaat mengajarkan sikap mandiri kepada anak adalah agar anak tidak selalu bergantung kepada orang lain akan tetapi bukan berarti menjadi pribadi berarti sudah tidak membutuhkan orang lain.


Baca juga:
7 Cara Mendidik Anak Agar Lebih Disiplin 

Selain itu peranan lingkungan sekolah khususnya guru memberi andil dalam mengajarkan anak menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Hal tersebut bisa ajarkan memalui proses pembelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan tentang nilai-nilai kemandirian pada anak.

Jadi bagaimana cara mendidik anak agar bisa menjadi pribadi yang mandiri? bagaimana cara mendidik anak agar bisa mandiri adalah hal yang mesti diketahui oleh guru dan orang tua karena tak sedikit kasus yang ditemukan guru dan orang tua kurang tepat dalam mendidik anak sehingga bukannya menjadi seperti yang diharapkan namun justru menjadi pribadi yang jauh dari apa yang diharapkan. Berikut:


8 Cara Mendidik Anak Agar Bisa Mandiri 


1. Memberikan kesempatan bagi anak untuk menentukan pilihannya sendiri. 
Indikasi munculnya sikap mandiri dalam diri anak adalah ketika dia sudah bisa menentukan pilihannya sendiri atau bisa mengambil keputusan sendiri. Oleh karena itu dalam hal memetuskan sesuatu yang terkait dengan diri anak biarkan anak tersebut yang menentukan pilihannya misalkan ketika anak ingin membeli baju maka biarkan anak tersebut memilih mana baju yang terbaik menurutnya yang cocok untuknya, tugas orang tua adalah mendampingi dan sesekali memberi arahan positif.

2. Jangan terlalu memanjakan anak.

Memberi perhatian lebih itu boleh saja namun terlalu memanjakan anak jangan. Dampak memanjakan anak adalah anak tersebut akan selalu bergantung pada orang lain, sehingga kemampuan yang ada dalam diri anak sulit untuk berkembang. Terlalu memanjakan anak juga akan membuat anak menjadi cengeng, anak yang selalu dimanja biasanya memiliki perasaan yang sensitif sehingga ketika ada kemauannya yang tidak dituruti ia mudah ngambek bahkan marah.

3. Dampingi anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. 

Tak jarang kita menemukan orang tua ketika anaknya diberi PR oleh gurunya justru orang tua yang mengerjakannya dengan harapan agar nilai anaknya bagus padahal itu akan berdampak pada sulitnya potensi anak untuk berkembang oleh karena itu hal seperti demikian sebaiknya dihindari, contoh konkret yang bisa dilakukan adalah memberikan gambaran atau analogi bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan tugas tersebut. misalkan anak punya soal yang tidak bisa diselesaikan nah orang tua tinggal membuat soal yang mirip kemudian memperlihatkan kepada anak bagaimana cara menyelesaikannya, setelah anak memahami bagaimana konsep penyelesaian masalahnya maka biarkan anak tersebut mencoba untuk menyelesaikan soal yang sebelumnya tidak bisa dijawab.

4. Memberikan motivasi dan nasehat 

Orang tua harus pandai memposisikan diri dalam mendidik anak, jikalau anak mendapat masalah yang rumit sebaiknya orang tua memberi semangat dan memotivasi anak tersebut bahwa "asalkan kita terus berusaha maka masalah apapun bisa diselesaikan" dengan itu anak tidak mudah putus asa serta patah semangat. Dan sebaliknya jika anak tersebut mendapatkan suatu prestasi membanggakan sebaiknya dinasehati agar tidak cepat berpuas hati sehingga anak tidak menjadi orang yang sombong dan jumawa. Dengan itu anak akan memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri.
 

5.  Mengapresiasi pencapaian anak
Tak jarang sebagai orang tua kita lebih banyak fokus untuk menghakimi kegagalan yang dapatkan anak ketimbang memuji sederet hal baik yang telah dicapai anak. andaikan anak mendapatkan 9 kegagalan dan 1 keberhasilan maka tetatplah untuk menghargai 1 keberhasilan tersebut, dengan menghargai pencapaian anak walaupun itu hanya hal kecil tapi moment tersebut bisa menumbuhkan kepercayaan diri anak sehingga tidak merasa rendah diri. Misalkan di sekolah anak mendapatkan nilai 4 kemudian setelah pulang dia menanyakan kepada anda bahwa dia mendapat nilai 4 maka tanyakan kepada anak tersebut "apakah kamu sudah berusaha menjawab soal tersebut dengan sungguh-sungguh, jika anak tersebut mengatakan "ia ibu aku sudah bersungguh-sungguh tetapi tetap saja saya mendapat nilai 4" maka katakan "tidak apa-apa anakku asalkan kamu sudah berusaha" kemudian lanjutkan "dulu ibu bahkan biasa dapat nilai 0 di sekolah tapi karena ibu terus berusaha dan belajar akhirnya ibu bisa juara kelas, kamu juga pasti bisa asal mau berusaha lebih giat lagi belajar" (ilustrasi).

6. Memberi tantangan.  

Hal yang juga bisa dilakukan agar anak bisa mandiri adalah memberi tantangan kepada anak baik itu tantangan dalam bentuk teka-teki, tugas yang membutuhkan kesabaran, games dll. Tantangan yang diberikan kepada akan meningkatkan kemampuan berpikir anak dalam memecahkan masalahnya sendiri. dengan rutin memberikan tantangan-tantangan kepada anak akan membuat kemampuan berpikir anak semakin kritis dan terstruktur, sehingga kelak ketika anak tersebut ketika menemui kesulitan dia tidak langsung meminta bantuan orang lain untuk membantunya menyelesaikannya melainkan berusaha terlebih dahulu sekuat tenaga sesuai dengan kemampuan yang ia bisa.

7. Ikut sertakan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler. 

Kegiatan ekstrakurikler memiliki segudang manfaat bagi pembentukan pribadi anak, melalui kegiatan ekstrakurikuler anak akan belajar lebih bertanggung jawab, menghargai sesama, kerja sama, displin, berani, termasuk mandiri. kegiatan ekstrakurikuler yang sudah sangat populer dan terbukti dalam membentuk pribadi anak seperti pramuka, palang merah, sispala.

8. Meberikan contoh kepada anak bagaimana menjadi pribadi yang mandiri. 

Ada sebuah ungkapan mengatakan bahwa buah tidak jauh jatuh dari pohonnya maka seperti itulah pribadi anak yang tidak akan terlalu jauh dari pribadi orang tua. jadi jika anda ingin anak anda menjadi pribadi  yang mandiri maka latihlah diri anda terlebih dahulu untuk menjadi pribadi yang mandiri, kemudian praktikan dalam keseharian anda dalam keluarga.

Demikialah 8 cara mendidik anak agar bisa mandiri yang bisa diaplikasikan dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah dalam mendidik anak agar bisa mandiri. menanamkan nilai-nilai positif dalam anak tidak instan namun butuh proses panjang yang mesti dilalui dengan konsisten. semoga artikel ini membantu dan bermanfaat.

0 Response to "8 cara mendidik anak agar bisa mandiri"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close