Pengertian Model Snowball Throwing
Sunday 8 May 2016
Add Comment
MODEL SNOWBALL THROWING
A. Pengertian Model Snowball Throwing
Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Menurut Komalasari (2010: 67) yang menyatakan bahwa:
Model Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang di padukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju.
Sedangkan Kisworo (Patmawati, 2012) mengemukakan pengertian model pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut: Model pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Model Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari
kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa model Snowball Throwing adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang berupa permainan yang dibentuk secara kelompok dan memiliki ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian setiap kelompok membuat pertanyaan dan akan dilempar pada kelompok lain. Pada pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, siswa melakukan kompetisi antar kelompok. Dengan adanya kompetisi ini, dapat mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar. Jadi persaingan dibutuhkan dalam pendidikan karena dapat menjadikan proses interaksi belajar mangajar yang kondusif.
B. Langkah- langkah Model Snowball Throwing
Langkah – langkah model Snowball Throwing menurut Aqib (2013: 27) adalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2) Guru membentuk kelompok-kelompok
3) Memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
4) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
5) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
6) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
7) Setelah siswa dapat satu bola/pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
8) Evaluasi
9) Penutup.
C. Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing
Pembelajaran dengan model Snowball Throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain:
(1) Penerapan pembelajaran constructivism: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata; (2) penerapan pembelajaran inquiry: pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri; (3) penerapan pembelajaran questioning: pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya” dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. (Erlin, 2012: 8)
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa model Snowball Throwing adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang berupa permainan yang dibentuk secara kelompok dan memiliki ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian setiap kelompok membuat pertanyaan dan akan dilempar pada kelompok lain. Pada pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, siswa melakukan kompetisi antar kelompok. Dengan adanya kompetisi ini, dapat mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar. Jadi persaingan dibutuhkan dalam pendidikan karena dapat menjadikan proses interaksi belajar mangajar yang kondusif.
B. Langkah- langkah Model Snowball Throwing
Langkah – langkah model Snowball Throwing menurut Aqib (2013: 27) adalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2) Guru membentuk kelompok-kelompok
3) Memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
4) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
5) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
6) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
7) Setelah siswa dapat satu bola/pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
8) Evaluasi
9) Penutup.
C. Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing
Pembelajaran dengan model Snowball Throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain:
(1) Penerapan pembelajaran constructivism: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata; (2) penerapan pembelajaran inquiry: pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri; (3) penerapan pembelajaran questioning: pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya” dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. (Erlin, 2012: 8)
Pembelajaran
dalam penerapan model pembelajaran Snowball Throwing strategi
memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan seberapa
banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan model Snowball Throwing menggunakan tiga penerapan pembelajaran yaitu: constructivism, inquiry, dan questioning.
D. Kelebihan dan Kelemahan Snowball Throwing
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan model Snowball Throwing menggunakan tiga penerapan pembelajaran yaitu: constructivism, inquiry, dan questioning.
D. Kelebihan dan Kelemahan Snowball Throwing
Setiap model pembelajaran pasti memiliki
kelebihan dan kelemahan,
untuk itu dengan adanya pembelajaran terpadu maka pengembangan model yang
bervariasi dapat membantu pencapaian tujuan tiap materi pelajaran. Demikian
pula dengan model Snowball Throwing memiliki
kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing menurut Patmawati (2012) adalah sebagai berikut:
1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.
2) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.
3) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.
4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
5) Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktek.
6) Siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
7) Ketiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai.
Disamping terdapat kelebihan model Snowball Throwing juga mempunyai kelemahan. Patmawati (2012) mengemukakan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah sebagai berikut:\
1) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan.
2) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
3) Memerlukan waktu yang panjang.
4) Siswa yang nakal cenderung untuk berbuat onar.
5) Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh siswa.
Tetapi menurut Patmawati (2012) kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat tertutupi dengan cara sebagai berikut:
1) Guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan didemontrasikan secara singkat dan jelas disertai dengan aplikasinya.
2) Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan kelompok dan pembuatan pertanyaan.
3) Guru ikut serta dalam pembuatan kelompok sehingga kegaduhan bisa diatasi.
4) Memisahkan group anak yang dianggap sering membuat gaduh dalam kelompok yang berbeda.
1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.
2) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.
3) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.
4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
5) Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktek.
6) Siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
7) Ketiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai.
Disamping terdapat kelebihan model Snowball Throwing juga mempunyai kelemahan. Patmawati (2012) mengemukakan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah sebagai berikut:\
1) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan.
2) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
3) Memerlukan waktu yang panjang.
4) Siswa yang nakal cenderung untuk berbuat onar.
5) Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh siswa.
Tetapi menurut Patmawati (2012) kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat tertutupi dengan cara sebagai berikut:
1) Guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan didemontrasikan secara singkat dan jelas disertai dengan aplikasinya.
2) Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan kelompok dan pembuatan pertanyaan.
3) Guru ikut serta dalam pembuatan kelompok sehingga kegaduhan bisa diatasi.
4) Memisahkan group anak yang dianggap sering membuat gaduh dalam kelompok yang berbeda.
Artikel : Pengertian Model Snowball Throwing
0 Response to "Pengertian Model Snowball Throwing"
Post a Comment