Model Pembelajaran Word Splash




Model Pembelajaran Word Splash




Pengertian Model pembelajaran Word Splash
Model Pembelajaran Word Splash atau juga dikenal dengan tumpahan kata adalah model pembelajaran yang pertama kali dilakukan oleh W. Dorsey Hammond.
Model ini mengajak siswa untuk menebak materi yang akan mereka pelajari melalui potongan kata dan membuat otak mereka siap untuk belajar (Wormeli, 2011). Sebelum menerima materi siswa telah dirangsang untuk mengidentifikasi materi yang akan mereka pelajari. Sejalan dengan itu, Wormeli (2011:207) juga mengemukakan bahwa “Word Splash adalah model pembelajaran yang diterapkan dengan menyiapkan siswa untuk belajar yang kemudian menggunakan pengetahuan baru untuk membenarkannya”. Sebelum materi di ajarkan oleh guru, siswa diajak untuk menemukan sendiri materi apa yang akan mereka pelajari.
Selain itu, Uno juga mengemukakan bahwa model pembelajaran Word Splash adalah suatu pola pembelajaran yang mengajak siswa melakukan diskusi analitis melalui tumpahan kata sehingga menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Word splash adalah model pembelajaran yang berupaya untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam belajar melalui diskusi analitis yang berdasar pada potongan-potongan kata yang ditumpahkan.
Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Word Splash
Model Word Splash membantu siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok untuk menganalisis materi yang akan mereka pelajari dengan proses pembelajaran yang tidak membosankan. Dalam pelaksanaannya, model ini akan memberikan pengaruh yang besar untuk proses dan hasil belajar siswa.
Menurut Uno (2012) kelebihan model pembelajaran Word Splash adalah:
1)     Melibatkan siswa untuk berpikir analitis dalam pembelajaran.
2)     Membantu siswa untuk membentuk dan mengekspresikan pikiran dan pendapatnya secara bebas.
3)     Mendorong partisipasi siswa dengan mendengarkan seluruh gagasan dan pandangan siswa.
4)     Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.
5)     Menciptakan pembelajaran bermakna di dalam kelas.
Kekurangan model word splash
Selain memiliki banyak kelebihan, model pembelajaran Word Splash juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
1)     Membutuhkan partisipasi dan pemahaman yang lebih dari siswa.
2)     Dalam penyajian materi, yang menjadi pusat perhatian siswa hanya tertuju pada topik masalah dalam kelompoknya masing-masing.
3)     Dalam diskusi analitisnya, sebagian besar didominasi oleh beberapa siswa yang menonjol.
Langkah- langkah Model Pembelajaran Word Splash
Menurut Wormeli, langkah- langkah model pembelajaran Word Splash terdiri dari:
1) Guru membagikan potongan kata dalam sebuah amplop;
2) Setiap kelompok menumpahkan kata yang ada di dalam amplop kemudian menyusunnya;
3) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang materi yang akan mereka pelajari;
 4) Guru menyajikan materi;
 5) Setiap kelompok menyusun kembali potongan kata sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh guru;
 6) Setiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan kelompok yang lain memberikan komentar;
 7) Kesimpulan (Wormeli,2011).
       Artikel : Model Pembelajaran Word Splash

0 Response to "Model Pembelajaran Word Splash"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close