10 Cara Mengajar Siswa Paud atau TK

Tips Mengajar Siswa Paud atau TK_ Siswa Tk atau Taman Kanak-Kanak merupakan jenjang pendidikan formal untuk anak usia dini dibawah umur 6 tahun, dimana kurikulumnya lebih menekankan pada pemberian rangsangan pendidikan dengan tujuan untuk membantu anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya baik secara jasmani maupun rohani dengan harapan agar bisa atau memiliki kesiapan untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut atau memasuki pendidikan Sekolah Dasar.

 

Tentunya dipembelajaran TK ini, siswa akan diberikan kesempatan dalam belajar sesuai dengan tingkatan atau usia masing-masing anak atau diberikan pembelajaran kurikulum yang sesuai. Adapun yang diajarakan kepada mereka yaitu; belajar Agama, mengenal huruf dan angka, macam-macam keterampilan, budi bahasa, bernyanyi, dan mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi dengan orang lain baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah dan bagaimana berbicara kepada yang lebih tua dari mereka serta teman-teman seumurannya. Pada tahun 2016 lalu Kemendikbud menetapkan bahwa siswa diwajibkan untuk mengikuti pendidikan usia dini (PAUD) atau TK sebelum memasuki sekolah dasar.

Begitu juga dengan program UNESCO yang dimana mengharuskan anak untuk mengenal dunia pendidikan pra-sekolah dengan tujuan untuk memberikan kesiapan pada anak ketika memasuki pendidikan selanjutnya. Faktanya mengajari siswa TK lebih sulit dan membutuhkan kesabaran penuh, yang dimana anak di usia ini sangat aktif. Ketika sedang belajar akan ada saja anak atau siswa yang susah untuk duduk dan ingin melakukan banyak hal, tak jarang juga didapatkan ketika sedang belajar ada yang tidak bisa diam, berlari, melopat.

Namun kabar baiknya anak diusia sangat penurut jika seorang guru sudah bisa memasuki dunianya atau memahami keinginan anak. Dalam kondisi seperti ini guru bisa mengajak siswa untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti bernyanyi, menggambar, mewarnai, atau bermain. Berikut tips mengajari anak pada usia dini atau Tk ;

1. Ajarkan Agama
Meskipun sudah diajarkan orang tua mereka dirumah, tetapi setiap sekolah tentu juga mengajarkan tentang agama, selain itu orang tua juga tidak selalu punya waktu bersama anak, terlebih bagi mereka yang sibuk bekerja diluar rumah.

Selain itu penting bagi siswa untuk mengenal pendidikan agama sejak usia dini, agar pertumbuhan, perkembangan dan membentuk karakter anak menjadi lebih baik, diera milenial ini tentu pergaulan dilingkungan pertemanan tentu sudah sangat memprihatinkan, itulah agar kiranya bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan belajar agama tentu bisa mengenalkan anak pada Tuhan, bisa membentuk karakter anak, mengajarkan hal-hal yang baik, bagaimana menghormati orang yang lebih tua dan teman-teman sejawatnya, dan mengenalkan ciptaan-ciptaan Tuhan, tentunya dimulai dari yang dasar- dasar terlebih dahulu.

2. Menghormati Orang Lain
Mengajari anak tentnag menghormati orang lain sedari usia dini sangatlah penting, agar nantinya anak juga bisa menghormati gurunya ketika sedang mengajar dan bisa menghormati teman-temannya disekolah.

3. Kontrol Emosi
Mengajari anak usia dini memang tidaklah mudah, dimana harus menghadapi siswa dengan berbagai macam jenis karakter, harus bisa memahami keinginan anak. Ketika sedang belajarpun tidak jarang didapatkan siswa yang hanya asyik bermain, bercerita, berlari bahkan melompat dan tentunya dangat menguji kesabaran guru. Dalam hal ini, seorang harus pandai-pandai dalam mengontrol emosi ketika menghadapi anak, karena ketika guru memarahi siswa, yakin dan percaya tidak akan ada ikatan emosional yang baik antara guru dan siswa, dan cenderung menjadi pembangkang dan takut pada gurunya.

4. Gunakan Seni
Diusia ini anak memasuki periode perkembangan yang khas dimana bertambahnya kemampuan dan tantangan yang dimilikinya, akan tetapi mereka membutuhkan lingkungan yang nyaman ketika belajar. Dalam hal ini seorang guru harus bisa memainkan peran dengan menciptaka suasanya kelas yang baik dan membuat siswanya nyaman.

Misalnya ketika sedang mengajar, untuk mearik perhatian siswa guru bisa menggunakan seni dengan bercerita kepada siswa, bisa tentang kura-kura dan kelinci, si kacil dan beberapa cerita anak lainya dan ketika selesai bercerita guru bisa memberitahukan apa saja hikma dari cerita yang dibacakan tadi dan apa saja yang bisa dipelajari melalui cerita itu. Metode pembelajaran seperti ini cukup menyenangkan bagi siswa yang masih duduk dibangku Tk.

5. Jadi Pendengar yang Baik
Jadilah pendengar yang baik bagi anak untuk mendapatkan hatinya dengan fokus mendengarkan apa yang sedang dikatakan atau ceritanya dan ketika anak bercerita, ada beberpaa hal yang harus diperhatikan oleh guru yaitu ; berikan dia arahan, bimmbing dan nasehari dengan perkataan yang baik- baik. Jangan memotong cerita atau pembicaannya, jangan terlalu banyak bertanya atau menginterogasi mengenai ceritanya, cukup dengarkan saja.

6. Belajar Sambil Bernyanyi
Agar anak tidak cepat bosan, maka guru bisa mengajak siswa belajar sambil bernyanyi. Misalnya belajar huruf abjad agar lebih semangat dan antusias. Selain ini itu, belajar sambil bernyanyi bisa membuat suasana kelas lebih ceria dan tidak menegangkan atau kaku sehingga anak bisa belajar dengan nyaman disekolah.

7. Gunakan Media atau Alat Peraga
Selain untuk mempermudah guru dalam mengajar, media juga sangat membantu siswa agar lebih mudah paham dalam belajar dan tidak membosankan. Ada banyak media yang bisa digunakan guru, misalnya media visual dimana mengandalkan penglihatan, media audio yang mengandalkan indera pendengaran dan media audio visual. Dalam alat peraga atau media terdapat unsure edukatif yaitu ;

1. unsur gerak motorik atau gerak fisik dimana melatih kekuatan, ketangkasan, keterampilan, daya tahan dan kemampuan anak.

2. afeksi atau perasaan dimana hal ini dapat dilakukan sama-sama dengan tujuan untuk melatih anak melalui emosional.

3. kongnitif atau keceradasan otak anak

4. spiritual atau budi pekerti, yang biasanya melibatkna kelembutan dan semangat dari siswa itu sendiri.

5. keseimbangan atau kesempurnaan hidup

8. Berikan Pujian Yang namanya anak kecil tentu sangat senang dengan yang namanya pujia, karenanya ketika siswa mengalami perubahan atau peningkatan dalam belajar, maka seorang guru setidaknya memberikan pujian atas pencapainnya. Dengan begitu sang anak akan menjadi lebih semangat dan antusias lagi dalam belajar.

9. Memberi Hadiah
Seorang guru bisa memberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian atau bentk kasih sayang guru kepada siswanya, dengan begitu siswa akan merasa senang dan termotivasi untuk terus belajar dan lebih sering datang kesekolah. Tidak perlu hadiah mahal, guru bisa memberikan buku, pensil, buku gambar atau alat tulis lainnya.

10. Gunakan Kata-kata Sederhana
Dalam mengajar, agar siswa lebih mudah paham maka guru harus menggunakan kata-kat sederhana, lain halnya dengan siswa yang sudah SMP atau SMA, seorang guru sudah bisa menggunakan bahasa-bahsa ilmiah. Disini guru vukup menggunakan kata-kata yang sederhana, mudah dipahami atau bisa menggunakan bahasa sehari-hari.

11. Jangan Memaksa
Tidak selalu anak bersemangat untuk belajar, meskipun sedang bersama teman-temnanya. Disaat-saat seperti ini seorang guru tidak harus memaksa anak untuk terus belajar. Itulah beberpa tips mengajari anak TK, tetaplah sabar dalam menghadapi siswa, semoga apa yang diajarkan bisa menjadi amal jariyah buat guru atau para pendidik, selamat mencoba semoga berhasil.

0 Response to "10 Cara Mengajar Siswa Paud atau TK"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close