10 Cara Mengajari dan Melatih Anak Agar Mau Menulis
Wednesday 25 October 2017
Add Comment
10 Cara Mengajari dan Melatih Anak Agar Mau Menulis_ Mengajari dan melatih anak agar mau menulis membutuhkan metode khusus, proses belajar menulis sendiri biasanya mulai dilakukan anak yang sudah masuh di TK/PAUD atau anak yang masih duduk di kelas satu SD.
Melatih anak untuk menulis bukan hanya terkendala pada kemauan anak untuk menulis namun juga kemampuan anak untuk memegang pensil maupun pulpen biasanya masih belum baik yang akhirnya akan sedikit banyaknya mempengaruhi notivasi anak untuk belajar menulis.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Anak Yang Lambat Memahami Pelajaran
Guru maupun orangtua memiliki peran yang besar dalam mengajari anak agar mau belajar menulis, biasanya arahan untuk belajar menulis bisa berbeda reaksi bagi setiap anak, ada yang merasa senang ketika diminta untuk menulis namun biasanya ada juga yang tak mau belajar menulis.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Anak Yang Malas Belajar, Sangat Ampuh
Lantas bagaimana sih cara yang baik dalam mengatasi anak yang masih, susah menulis, malas menulis dan anak yang tidak mau menulis? Berikut beberapa tipsnya
10 Cara Mengajari dan Melatih Anak Agar Mau Menulis
1. Melatih anak memegang pensil/pulpen dengan baik dan benar
Untuk bisa menulis bisanya dibutuhkan alah tulis, seperti pensil, spidol dan pulpen. Pertama-tama dalam mengajar anak untuk menulis hal yang sebaiknya terlebih dahulu diajarkan pada anak yakni bagaimana cara memegang alat tulis yang baik dan benar, karena cara memegang alat tulis nantinya akan berbpengaruh pada kualitas tulisan anak tersebut.
Cara yang lazim dalam memegang alat tulis biasanya diletakkan antara ibu jari dan jari telunjuk, araham bagaimana memegang alat tulis yang baik di awal proses belajar anak untuk menulis bisa jadi akan menjadi gaya/kebiasaan anak tersebut dalam memegang alat tulis, sehingga cara memegang alat tulis yang baik dan efisien sangat perlu diajarkan pada anak.
2. Mulai menulis hal yang paling sederhana
Jika kita berharap anak yang baru belajar menulis memiliki tulisan yang bagus atau kita menjadikan diri kita sebagai tolok ukur dalam menustifikasi ketidakmahiran anak dalam proses belajar maka hal tersebut merupakan sesuatu yang kurang tepat.
Jangan pula pernah berharap anak yang baru menulis langsung bisa memiliki tulisan yang rapi dan indah karena hal tersebut agak tidak mungkin bisa terjadi, karena untuk bisa menjadi mahir dan pintar menulis semuanya butuh proses belajar yang tidak sebentar.
Oleh karena itu anak yang baru mulai belajar menulis jangan langsung diarahkan untuk menulis angka maupun huruf karena hal tersebut akan membuat anak menjadi terbebani di awal proses belajarnya.
Jadi apa sih yang bagus tugaskan untuk anak yang baru mulai belajar menulis? Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengajari anak untuk membuat titik (.), membuat titik adalah hal yang paling mudah dalam proses belajar menulis, tujuannya agar anak memulai proses belajarnya dari hal yang paling mudah dan sederhana sehingga dia nanti tidak menganggap kegiatan belajar menulis sebagai hal yang membosankan, membebani dan menakutkan.
3. Mulai membuat pola tulisan
Setelah anak mulai bisa membuat titik-titik, selanjutnya arahkan anak untuk membuat titik-titik (.) yang membentuk sebuah pola misalnya saja deretan titik (.) yang membentuk angka 1 atau huruf misalnya s dll.
Kemudian jika anak sudah bisa membuat pola huruf dan angka dengan menggunakan titik (.) selanjutnya arahkan anak untuk menghubungkan pola titik tersebut sehingga bisa menunjukan/menggambarkan sesuatu misalnya angka maupun huruf.
4. biarkan anak mencoret-coret di bukunya
Agar anak semakin mencintai kebiasan menulis/senang dalam melakukan kegiatan menulis maka jangan diawal-awal proses belajar anak untuk menulis jangan bebani anak untuk menulis sesuatu yang susah.
Anda bisa memberikan anak tersebut kertas kosng untuk dijadikan sebagai media untuk belajar menulis, biarkan anak tersebut mencoret, menggambar dan menulis apa saja yang ingin dia ekspresikan, tujuannya agar anak tersebut bisa mengekspresikan kebebasannya melalui coretan/tulisannya.
Sebenarnya anak yang suka mencoret dan menulis sesuatu yang jelas pada hakikatnya sedang melatih keterampilannya dalam memegang alat tulis dan melatih dirinya dalam menulis/menggambar suatu objek, misalnya coretan yang beberantuk lingkaran, garis lurus dan zig-zag, kegiatan tersebut akan membuat anak semakin terampil dalam menulis nantinya
5. Gunakan pensil warna
Hal yang bisa menarik minat anak yang tadinya malas untuk menulis menjadi semangat dalam menulis adalah penggunaan alat tulis yang bisa memancing ketertarikan anak dalam menggunakannya, misalnya saja carayon, pensil warna.
Tulisan yang berwarna-warni menjadi daya tarik tersendiri sehingga bisa mebangkitkan motivasi anak untuk semakin mencintai dan menyenangi kegiatan tulis menulis.
6. Mewarnai objek (gambar/tulisan)
Agar anak bisa tertatik untuk menulis juga bisa dilakukan dengan kegiatan mewarnai objek, misalnya gambar toko kartun favoritnya, pola belajar menulis seperti ini tidak akan membuat anak cepat bosan, alhasil kegiatan menulis bisa menjadi hal yang disenanginya.
7. Kenali hal yang disukai anak
Agar anak yang tadinya tidak mau menulis menjadi mau menulis maka hal yang pertama bisa dilakukan adalah mencari tahu kegemaran dan kesukaan anak, misalnya saja jika anak suka dengan kelinci, maka kita katakan pada anak tersebut “kamu suka nggak kelinci”? anak yang memnag menyukai kelinci akan menjawab “iya” maka selanjutnya kita tanyakan pada anak tersebut “kalau begitu coba kamu tulis kelinci di bukumu” jika anak berkata “tidak tahu” maka kita katakan “masa hewan yang kamu suka tidak kamu tahu tulis namanya! Kamu pasti bisa deh menulisnya” dengan begitu anak akan mau belajar menulis nama hewan kesukaanya.
8. Porsir waktu belajar anak
Dalam proses belajar anak termasuk dalam proses belajar menulis, jangan sekali-kali memaksa anak untuk melakukan kegiatan tersebut jika anak sudah mulai kelelahan/bosan/jenuh karena justru akan membuat
anak stress dan ilfill dengan kegiatan menulis.
Sehingga jika anak mulai tidak semangat maka kegiatan belajar menulisnya dihentikan atau dilanjutkan keesokan harinya. Ataurlah waktu belajar anak dengan bijak.
9. Memberi tantangan pada anak
Hal yang juga bisa memotivasi anak sehingga semangat menulis yakni dengan memberi tantangan pada anak, misalnya kita katakan “jika kamu mampu menulis 100 kata dalam 30 menit nanti saya kasih hadiah” dengan begitu anak akan termotivasi menulis agar bisa mendapatkan hadiah yang dijanjikan, tantangan tersebut juga bisa melatih anak menulis cepat dan tepat.
10. Belajar menulis sambil bermain games
Misalnya anak-anak dibagi dalam kelompok-kelompok dan membuat laporan tentang pengamatan suatu objek mengamati bagian-bagian tumbuhan dan menuliskannya. Atau dengan main games bermain peran, anak-anak diberi peran, misalnya jadi polisi kemudian anak diminta menuliskan tugas-tugas polisi dll.
Demikianlah 10 Cara yang bisa anda lakukan untuk mengajar dan melatih anak untuk menulis, semoga bermanfaat
Melatih anak untuk menulis bukan hanya terkendala pada kemauan anak untuk menulis namun juga kemampuan anak untuk memegang pensil maupun pulpen biasanya masih belum baik yang akhirnya akan sedikit banyaknya mempengaruhi notivasi anak untuk belajar menulis.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Anak Yang Lambat Memahami Pelajaran
Guru maupun orangtua memiliki peran yang besar dalam mengajari anak agar mau belajar menulis, biasanya arahan untuk belajar menulis bisa berbeda reaksi bagi setiap anak, ada yang merasa senang ketika diminta untuk menulis namun biasanya ada juga yang tak mau belajar menulis.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Anak Yang Malas Belajar, Sangat Ampuh
Lantas bagaimana sih cara yang baik dalam mengatasi anak yang masih, susah menulis, malas menulis dan anak yang tidak mau menulis? Berikut beberapa tipsnya
10 Cara Mengajari dan Melatih Anak Agar Mau Menulis
1. Melatih anak memegang pensil/pulpen dengan baik dan benar
Untuk bisa menulis bisanya dibutuhkan alah tulis, seperti pensil, spidol dan pulpen. Pertama-tama dalam mengajar anak untuk menulis hal yang sebaiknya terlebih dahulu diajarkan pada anak yakni bagaimana cara memegang alat tulis yang baik dan benar, karena cara memegang alat tulis nantinya akan berbpengaruh pada kualitas tulisan anak tersebut.
Cara yang lazim dalam memegang alat tulis biasanya diletakkan antara ibu jari dan jari telunjuk, araham bagaimana memegang alat tulis yang baik di awal proses belajar anak untuk menulis bisa jadi akan menjadi gaya/kebiasaan anak tersebut dalam memegang alat tulis, sehingga cara memegang alat tulis yang baik dan efisien sangat perlu diajarkan pada anak.
2. Mulai menulis hal yang paling sederhana
Jika kita berharap anak yang baru belajar menulis memiliki tulisan yang bagus atau kita menjadikan diri kita sebagai tolok ukur dalam menustifikasi ketidakmahiran anak dalam proses belajar maka hal tersebut merupakan sesuatu yang kurang tepat.
Jangan pula pernah berharap anak yang baru menulis langsung bisa memiliki tulisan yang rapi dan indah karena hal tersebut agak tidak mungkin bisa terjadi, karena untuk bisa menjadi mahir dan pintar menulis semuanya butuh proses belajar yang tidak sebentar.
Oleh karena itu anak yang baru mulai belajar menulis jangan langsung diarahkan untuk menulis angka maupun huruf karena hal tersebut akan membuat anak menjadi terbebani di awal proses belajarnya.
Jadi apa sih yang bagus tugaskan untuk anak yang baru mulai belajar menulis? Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengajari anak untuk membuat titik (.), membuat titik adalah hal yang paling mudah dalam proses belajar menulis, tujuannya agar anak memulai proses belajarnya dari hal yang paling mudah dan sederhana sehingga dia nanti tidak menganggap kegiatan belajar menulis sebagai hal yang membosankan, membebani dan menakutkan.
3. Mulai membuat pola tulisan
Setelah anak mulai bisa membuat titik-titik, selanjutnya arahkan anak untuk membuat titik-titik (.) yang membentuk sebuah pola misalnya saja deretan titik (.) yang membentuk angka 1 atau huruf misalnya s dll.
Kemudian jika anak sudah bisa membuat pola huruf dan angka dengan menggunakan titik (.) selanjutnya arahkan anak untuk menghubungkan pola titik tersebut sehingga bisa menunjukan/menggambarkan sesuatu misalnya angka maupun huruf.
4. biarkan anak mencoret-coret di bukunya
Agar anak semakin mencintai kebiasan menulis/senang dalam melakukan kegiatan menulis maka jangan diawal-awal proses belajar anak untuk menulis jangan bebani anak untuk menulis sesuatu yang susah.
Anda bisa memberikan anak tersebut kertas kosng untuk dijadikan sebagai media untuk belajar menulis, biarkan anak tersebut mencoret, menggambar dan menulis apa saja yang ingin dia ekspresikan, tujuannya agar anak tersebut bisa mengekspresikan kebebasannya melalui coretan/tulisannya.
Sebenarnya anak yang suka mencoret dan menulis sesuatu yang jelas pada hakikatnya sedang melatih keterampilannya dalam memegang alat tulis dan melatih dirinya dalam menulis/menggambar suatu objek, misalnya coretan yang beberantuk lingkaran, garis lurus dan zig-zag, kegiatan tersebut akan membuat anak semakin terampil dalam menulis nantinya
5. Gunakan pensil warna
Hal yang bisa menarik minat anak yang tadinya malas untuk menulis menjadi semangat dalam menulis adalah penggunaan alat tulis yang bisa memancing ketertarikan anak dalam menggunakannya, misalnya saja carayon, pensil warna.
Tulisan yang berwarna-warni menjadi daya tarik tersendiri sehingga bisa mebangkitkan motivasi anak untuk semakin mencintai dan menyenangi kegiatan tulis menulis.
6. Mewarnai objek (gambar/tulisan)
Agar anak bisa tertatik untuk menulis juga bisa dilakukan dengan kegiatan mewarnai objek, misalnya gambar toko kartun favoritnya, pola belajar menulis seperti ini tidak akan membuat anak cepat bosan, alhasil kegiatan menulis bisa menjadi hal yang disenanginya.
7. Kenali hal yang disukai anak
Agar anak yang tadinya tidak mau menulis menjadi mau menulis maka hal yang pertama bisa dilakukan adalah mencari tahu kegemaran dan kesukaan anak, misalnya saja jika anak suka dengan kelinci, maka kita katakan pada anak tersebut “kamu suka nggak kelinci”? anak yang memnag menyukai kelinci akan menjawab “iya” maka selanjutnya kita tanyakan pada anak tersebut “kalau begitu coba kamu tulis kelinci di bukumu” jika anak berkata “tidak tahu” maka kita katakan “masa hewan yang kamu suka tidak kamu tahu tulis namanya! Kamu pasti bisa deh menulisnya” dengan begitu anak akan mau belajar menulis nama hewan kesukaanya.
8. Porsir waktu belajar anak
Dalam proses belajar anak termasuk dalam proses belajar menulis, jangan sekali-kali memaksa anak untuk melakukan kegiatan tersebut jika anak sudah mulai kelelahan/bosan/jenuh karena justru akan membuat
anak stress dan ilfill dengan kegiatan menulis.
Sehingga jika anak mulai tidak semangat maka kegiatan belajar menulisnya dihentikan atau dilanjutkan keesokan harinya. Ataurlah waktu belajar anak dengan bijak.
9. Memberi tantangan pada anak
Hal yang juga bisa memotivasi anak sehingga semangat menulis yakni dengan memberi tantangan pada anak, misalnya kita katakan “jika kamu mampu menulis 100 kata dalam 30 menit nanti saya kasih hadiah” dengan begitu anak akan termotivasi menulis agar bisa mendapatkan hadiah yang dijanjikan, tantangan tersebut juga bisa melatih anak menulis cepat dan tepat.
10. Belajar menulis sambil bermain games
Misalnya anak-anak dibagi dalam kelompok-kelompok dan membuat laporan tentang pengamatan suatu objek mengamati bagian-bagian tumbuhan dan menuliskannya. Atau dengan main games bermain peran, anak-anak diberi peran, misalnya jadi polisi kemudian anak diminta menuliskan tugas-tugas polisi dll.
Demikianlah 10 Cara yang bisa anda lakukan untuk mengajar dan melatih anak untuk menulis, semoga bermanfaat
0 Response to "10 Cara Mengajari dan Melatih Anak Agar Mau Menulis"
Post a Comment