Pembelajaran Kooperatif tipe GI

Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group Investigation)

A. PengertianPembelajaran Kooperatif tipe GI  (Group Investigation) 
Dalam bahasa Indonesia, Group Investigation (GI) berarati investigasi kelompok.Dasar-dasar Group Investigation dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya dkembangkan oleh Shalomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Group Investigation merupakan suatu model pembelajaran yang lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa daripada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas yang bersifat demokratif. Menurut Narudin (Shoimin, 2013: 80) Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet. 

Secara umum, pembelajaran dengan mengguakan model Group Investigation (GI) yaitu pembentukan kelompok yang dibentuk sendiri oleh siswa yang beranggotakan 4-6 orang dimana setiap kelompok memilih subtopik dari materi yang akan dipelajari kemudian dibimbing untuk melakukan investigasi dan membuat pelaporan kelompok.

Uraian-uraian di atas mengartikan  bahwa  pembelajaran dengan menggunakan model   Group   Investigation (GI) yaitu   model   pembelajaran   yang  dimulai   dengan pembentukan kelompok oleh siswa dimana setiap kelompok dibimbing untuk melakukan investigasi dan membuat pelaporan kelompok sebagai wujud keterlibatan siswa secara aktif mulai dari awal sampai dengan akhir pembelajaran.

B. Karakteristik Model Group Investigation 
Pembelajaran matematika di SD dipusatkan pada tercapainya kompetensi-kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa. Model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung keterlibatan siswa secara aktif melalui penyelidikan terhadap materi yang diajarkan.
Adapun beberapa karakteristik dari penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) diutarakan oleh  Akwara (2013) sebagai berikut: 
1) Pembelajaran dengan model Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran. 

2) Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana bekerjasama dan berinteraksi antarsiswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan berargumentsi dalam memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok. 

3) Pembelajaran model Group Investigation siswa dilatih memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu persentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari. Semua siswa dalam kelas terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. 

4) Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap awal sampai tahap akhir pembelajaran. 

5) Pembelajaran dengan model Group Investigation (GI), suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat siswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagai informasi dengan teman dalam membahas materi pelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, maka karakteristik model Group Investigation (GI) yaitu berpusat pada siswa, mengutamakan kerja sama secara kooperatif dengan melatih kemampuan berkomunikasi siswa dalam menemukan dan menyelidiki materi pelajaran dan mengaktifkan siswa  mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.

C. Kelebihan Model Group Investigation 
Sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif, Group Investigation (GI) memiliki sejumlah kelebihan dalam penerapannya. Aris Shoimin (2013) mengemukakan kelebihan model pembelajaran Group Investigation (GI) secara pribadi, secara sosial, secara akademis pada diri siswa yang diuraikan sebagai berikut: 
1) Secara Pribadi 
a) Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas. 
b) Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif. 
c) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat. 
d) Dapat belajar memecahkan dan menangani suatu masalah. 

2)   Secara Sosial 
a)    Meningkatkan belajar bekerjasama siswa. 
b)    Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru dalam proses pembelajaran. 
c)     Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis. 
d)   Belajar menghargai pendapat orang lain. 
e)    Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu kepuatusan. 

3) Secara Akademis 
a) Siswa terlatih mempertanggung jawabkan yang telah diberikan. 
b) Bekerja secara sistematis. 
c) Mengembangkan dan melatih keterampilan fisik dalam berbagai
bidang. 
d) Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya. 
e) Mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat. 
f) Selalu berpikir tentang cara atau strategi yang digunakan.

D. Tahap-tahap Model Group Investigation 
Penerapan model Group Investigation (GI) dalam pembelajaran melalui enam tahapan. Slavin (2005) menjabarkan ke enam tahap-tahap pada model ini sebagai berikut: Tahap mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok.
1. Pada tahap pertama, siswa meneliti beberapa sumber kemudian bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. Guru membantu dalam pengumpulan informasi dengan menyediakan sumber belajar berupa buku bacaan dan memfasilitasi pengaturan.
2. Tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari, Siswa dalam kelompok melakukan perencanaan tentang materi yang akandipelajari dan pembagian tugas untuk masing-masing anggota kelompok.
3. Tahap melaksanakan investigasi, Siswa mulai melaksanakan investigasi dengan menganalisis data, dan berdiskusi membuat kesimpulan dari hasil investigasi kelompok.
4. Tahap menyiapkan laporan akhir, Pada tahap ini, setiap kelompok membuat laporan akhir sebagai hasil investigasi kelompok yang telah didiskusikan.
5. Tahap mempresentasikan laporan, Setiap kelompok memaparkan laporan akhir yang telah dibuat dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap laporan atau presentasi yang telah dilakukan.
6. Tahap evaluasi, Setelah pelaporan. Siswa diberi kesempatan untukmengajukan   pertanyaan tentang materi pelajaran kemudian diarahkan untuk menyelesaikan soal-soal evaluasi yang diberikan.

Model Cooperative Learning type Group Investigation (GI)  dipakai guru untuk mengembangkan  kreativitas  siswa, baik secara perorangan maupun kelompok karena menuntut siswa memiliki kemampuan baik dalam berkomunuikasi maupun keterampilan berkelompok dalam proses pembelajaran di kelas.
Baca juga: Pendekatan open ended 
#Pembelajaran Kooperatif tipe GI

0 Response to "Pembelajaran Kooperatif tipe GI"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close