INOVASI PEMBELAJARAN
Thursday 23 June 2016
Add Comment
INOVASI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN INOVASI
Inovasi menurut Schumpeter memiliki arti, usaha
mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi sehingga,
dengan inovasi seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses
kerja, dan kebijakan pendidikan tidak hanya bagi lembaga pendidikan tapi juga Stakeholder
dan masyarakat.
Wina Sanjaya dalam bukunya kurikulum dan
pembelajaran, inovasi diartikan sebagai sesuatu yang baru dalam situasi sosial
tertentu dan digunakan untuk menjawab atau memecahkan suatu permasalahan.
Secara harfiah inovasi / innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru, inovasi kadang diartikan sebagai penemuan namun, maknanya berbeda dengan penemuan dalam arti discovery atau Invention . Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada sebelumnya, misalnya penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, untuk meningkatka kualitas pembelajaran tersebut di Indonesia baru – baru ini dikembangkan, sebenarnya model pembelajaran tersebut sudah dilaksanakan di
Secara harfiah inovasi / innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru, inovasi kadang diartikan sebagai penemuan namun, maknanya berbeda dengan penemuan dalam arti discovery atau Invention . Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada sebelumnya, misalnya penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, untuk meningkatka kualitas pembelajaran tersebut di Indonesia baru – baru ini dikembangkan, sebenarnya model pembelajaran tersebut sudah dilaksanakan di
negara
– negara lain, atau model pembelajaran melalui jaringan internet. Sedangkan Invantion
,memiliki pengertian penemuan yang benar – benar baru belum
tercipta sebelumnya.
Penerapan metode atau pendekatan
pembelajaran yang benar- benar baru di daerah tersebut , tetapi pada dasarnya
sudah pernah diterapkan di daerah ataupun Negara lain dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Misalnya, seiring dengan
kemajuan teknologi kita dapat mendesain pembelajaran melalui hand phone atau
melalui Games yang belum ada sebelumnya.
Dari beberapa pengertian tersebut inovasi dapat
diartikan sebagai wujud baru berupa ide, gagasan, atau tindakan . Sedangkan
dilihat dari maknanya, sesuatu yang baru itu bisa benar – benar baru, belum
tercipta sebelumnya yang disebut invention, atau dapat juga tidak benar
– benar baru sebab, sebelumnya sudah ada dalam konteks sosial yang berbeda,
kemudian dikenal dengan istilah discovery.
Jadi inovasi bisa terjadi dalam segala bidang
termasuk di dalamnya pendidikan. Inovasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Khususnya dalam bidang pendidikan, inovasi biasanya muncul dari adanya
keresahan dan keinginan dari pihak –pihak tertentu tentang penyelenggaraan pendidikan.
Misalnya, keresahanguru tentang proses belajar mengajar yang dianggap kurang
berhasil, keresahan pihak administrator pendidikan tentang kinerja guru, atau
mungkin keresahan masyarakat terhadap kinerja dan hasil, bahkan sistem
pendidikan. Keresahan – keresahan itu pada akhirnya membentuk permasalahan –
permasalahan yang menuntut penanganan dengan segera. Upaya untuk memecahkan
masalah tersebut maka, munculah ide – ide baru atau gagasan sebagai suatu
inovasi. Begitu juga dengan keinginan dari Guru, dan administrator sekolah akan
adanya sekolah yang lebih maju dan bermutu, sehingga menarik minat masyarakat
untuk memilihnya sebagai tujuan anaknya bersekolah.
Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa inovasi akan ada karena adanya masalah
yang
dirasakan, hampir tidak mungkin inovasi muncul tanpa adanya masalah.
Menurut Hera Lestari Mikarsa ( 2007 :
73 ), ada dua istilah yang berkaitan erat dengan pembelajaran, yaitu pendidikan
dan pelatihan.Pendidikan lebih menitik beratkan pada pembentukan dan
pengembangan kepribadian, jadi mengandung pengertian yang lebih luas. Sedangkan
pelatihan lebih menekankan pada pembentukan keterampilan. Pendidikan
dilaksanakan dalam lingkungan sekolah, sedangkan pelatihan
umumnya dilaksanakan dalam lingkungan industri.Namun demikian, pendidikan
kepribadian saja kurang lengkap. Para siswa perlu juga memiliki keterampilan
agardapat bekerja, berproduksi, dan menghasilkan berbagai hal yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhannya. Olehkarena itu, kedua istilah tersebut hendaknya
tidak dipertentangkan melainkan perlu dipadukan dalam suatu sistemproses yang
lazim disebut pengajaran.
Menurut Oemar Hamalik, 1999 (dalam
Hera Lestari Mikarsa, 2007 : 73 ) dalam pengajaran, perumusan tujuan pembelajaran merupakan
hal yang utama dan setiap proses pengajaran senantiasa diarahkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, proses pengajaran harus direncanakan
agar dapat dikontrol sejauh mana tingkat pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Itulah sebabnya, suatu
sistem pengajaran selalu mengalami dan mengikutitiga tahap, yakni : a) Tahap
analisis untuk menentukan dan merumuskan tujuan, b) Tahap sintesis, yaitu tahap
perencanaan proses yang akan ditempuh, c) Tahap evaluasi untuk
menilai tahap pertama dan kedua.
Makna pembelajaran merupakan suatu
sistem yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas,perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran. Manusia yang terlibatdalam sistem pengajaran terdiri dari siswa,
guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material yangmeliputi
buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video
tape, serta material lainnya.(Oemar Hamalik, 1999, dalam Hera Lestari Mikarsa
2007 : 7.3 )
Rumusan makna pembelajaran tersebut
mengandung isyarat bahwa proses pembelajaran adalah sebuah
kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seorang tenaga pendidik kepada para
peserta didiknya, tidak terbatasdilaksanakan dalam
ruangan saja, melainkan dapat dilaksanakan disembarang tempat dengan cara
membacabuku, informasi melalui film, surat kabar, televisi, internet tergantung
kepada organisasi dan interaksi berbagaikomponen yang saling berkaitan, untuk
membelajarkan siswa.
C. PENGERTIAN INOVASI
PEMBELAJARAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi
batasan, inovasi sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan
baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik
berupa gagasan,metode atau alat (KBBI, 1990 : 330). Dari pengertian ini nampak bahwa
inovasi itu identik dengan sesuatu yangbaru, baik berupa alat, gagasan maupun
metode.
Dari uraian di atas, maka inovasi
pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran,
dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang
mendukung untuktercapainya tujuan pembelajaran. Hasbullah, 2001 berpendapat bahwa “baru”dalam inovasi itu merupakan apa saja
yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi.
Dapat juga dikatakan bahwa inovasi
pembelajaran merupakan sebuah upaya pembaharuan terhadapberbagai komponen yang
diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuandari
tenaga pendidik kepada para peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikanyang berlangsung.
D. PENTINGNYA
PEMBELAJARAN INOVATIF
Daya kreativitas dan inovasi secara alamiah telah
dimiliki oleh setiap orang. Namun tumbuh danberkembangnya pada setiap orang ini
akan berbeda tergantung dari kesempatan masing-masing untukmengembangkannya.
Pengembangan atau tumbuhnya dengan subur kreativitas dan inovasi pada
setiaporang atau sehubungan dengan pekerjaan guru adalah dengan adanya latihan
yang berkesinambungan.Latihan ini harus dibarengi pula dengan penanaman sikap
dan nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan nilai yang berlandaskan
pada IMTAQ.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting
dan mesti dilakukan oleh guru.
Dengan
adanya inovasi pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat
belajar menciptakansuasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis,
penuh semangat, dan penuhtantangan. Suasana pembelajaran seperti itu dapat
mempermudah peserta didik dalam memperoleh ilmudan guru juga dapat menanamkan
nilai-nilai luhur yang hakiki pada peserta didik untuk menuju tercapainyatujuan
pembelajaran.
Contoh inovasi pembelajaran yang
sederhana yaitu membuka dan menutup pelajaran dengannyanyian, membuat materi
pelajaran menjadi syair lagu untuk mempermudah menghafal dan mengingatyang
didukung dengan media, juga dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di
lingkungan sekitardalam melakukan inovasi pembelajaran.
Mendidik tidak hanya sekedar mentransfer ilmu kepada
peserta didik, tetapi juga membuka pola pikirmereka bahwa ilmu yang mereka
pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup mereka sehingga dari ilmutersebut,
mampu merubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan mereka menjadi lebih baik.
Penguasaan terhadap materi yang dikelola dan
ditampilkan secara profesioal, dari hati dan tanpapaksaan, logis, dan
menyenangkan, serta dipadukan dengan pendekatan personal-emosional
terhadappeserta didik akan menjadikan proses pembelajaran yang ingin dicapai
terwujud. Selain itu, pembelajaranjuga harus dibuat bervariasi dengan
menciptakan suatu metode pembelajaran yang baru atau dengan katalain inovasi.
Berbicara tentang inovasi, sebenarnya kata ini
seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi tidaksetiap perubahan dikatakan
sebagai inovasi. Inovasi adalah suatu ide, penemuan atau metode yangdirasakan
atau diamati sebagai suatu hal yang benar-benar baru bagi seseorang yang
bersifat relatif.Sedangkan inovasi pembelajaran yang dimaksud disini adalah metode
atau kiat seorang guru dalammembelajarkan siswa dengan berbagai tujuan
tertentu.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting
dan harus dimiliki atau dilakukan oleh guru.Hal ini disebabkan karena
pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk
mencobamenemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode
dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai
inovasi-inovasi baru.
Tanpa
didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya,
makapembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat
mengembangkan potensiyang dimilikinya secara optimal. Mengingat sangat
pentingnya inovasi, maka inovasi menjadi sesuatu yangharus dicoba untuk
dilakukan oleh setiap guru. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu
melakukan inovasi dalam pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni
perbaikan cara mengajar guru denganmenggunakan metode baru yang inovatif.
E. Faktor-Faktor yang mesti
diperhatikan dalam Inovasi pembelajaran antara lain :
1. Guru
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam
proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guruharus betul-betul membawa
siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi
siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah
harus memiliki kewibawaan karena dapat memberikan suatu kekuatan yang dapat
memberikan kesan danpengaruh. Dengan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa
untuk mengadakan pembaharuan dalampendidikan, kita harus meningkatkan
profesionalisme guru.
2.
Siswa
Siswa merupakan objek utama dalam proses belajar
mengajar. Siswa dididik oleh pengalamanbelajar mereka, dan kualitas
pendidikannya bergantung pada pengalamannya, kualitas
pengalamanpengalaman,sikap-sikap, temasuk sikap-sikapnya pada pendidikan. Dan
belajar dipengaruhi olehorang yang dikaguminya. Oleh karena itu, dalam
mengadakan pembaharuan pendidikan, kita harusmemperhatikannya dari segi murid
karena murid merupakan objek yang akan diarahkan.
3.
Materi ajar
Materi ajar adalah segala bentuk materi yang
digunakan untuk membantu guru/instruktor dalammelaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Materi yang dimaksud bisa berupa materi tertulis, maupunmateri tidak
tertulis. Materi ajar disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensiyang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.Isi materi ajar
pada hakikatnya merupakanilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang perlu
dipelajari siswa agar memiliki komptensiyang diharapkan. Dengan materi ajar
memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensiatau kompetensi dasar
secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasaisemua
kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar merupakan informasi, alat, dan
teks yangdiperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran.
4.
Lingkungan
Proses pembelajaran berlangsung dalam banyak
lingkungan berbeda. Lingkungan belajar merupakan lingkungan atau situasi fisik
yang ada di dalamnya pembelajaran diharapkanberlangsung. Selain ruang kelas,
pembelajaran juga berlangsung dalam laboratorium(lab komputer,lab sains atau
lab bahasa), perpustakaan, pusat media, taman bermain, kunjungan lapangan,
teater,aula belajar dan dirumah. Agar suasana belajar tidak membosan, guru bisa
menyelenggarakanproses belajar tidak hanya diruang kelas tetapi guru bisa
mengadakannya di luar. Misalnya prosesbelajar di ditaman sekolah.
F. PERAN GURU DALAM MELAKSANAKAN
INOVASI PEMBELAJARAN
Secara umum banyak sekali peranan
guru yang mesti dilakukan dalam melaksanakan inovasi pembelajaran,namun secara
profesional meliputi tugas:
1. Sebagai pengajar
Mengajar berarti memberikan pengajaran dalam bentuk
penyampaian pengetahuan (kognitif), sikap (afektif)dan keterampilan
(psikomotor) pada diri siswa agar dapat menguasai dan mengembangkan ilmu dan
teknologi.
2.
Sebagai pendidik
Mendidik berarti pemberian bimbingan kepada siswa
(anak didik) agar potensi yang dimilikinya berkembangseoptimal mungkin dan
dapat meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai kehidupan
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional
materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dansikap yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Secaraterperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur),keterampilan, dan sikap atau nilai.
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: (a)
prinsiprelevansi, (b) konsistensi, dan (c) kecukupan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.Jika terlalu sedikit akan
kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya,jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak
perlu untuk mempelajarinya. Secaragaris besar langkah-langkah pemilihan bahan
ajar meliputi : (a) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapatdalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan
ajar, (b)mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, (c) memilih bahan ajar
yang sesuai atau relevan dengan standarkompetensi dan kompetensi dasar yang
telah teridentifikasi tadi., dan (d) memilih sumber bahan ajar. Dalammenentukan
cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis
materinyaberupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek
afektif, ataukah aspek psikomotorik.
Seorang guru sebagai pengembang bahan ajar harus
tahu bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat
digunakan
dalam untuk mendukung inovasi program pembelajaran antara lain :
a.
Bahan ajar seperti apa yang harus di beli untuk dapat digunakan dalam mencapai
tujuan pembelajaran
b.
Bahan ajar seperti apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa
yang unik dan spesifik
c.
Bahan ajar seperti apa yang perlu dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
4.
Sebagai
pengembang metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan proses atau prosedur
yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan
atau
kompetensi. Beberapa metode yang dilakukan oleh guru di ruang kelas antara lain
:
a.
Presentasi
Dalam sebuah persentasi, guru menyajikan,
mendramatisa atau menyebarkan informasi kepada siswa. Komunikasi dikendalikan
oleh guru dengan interaksi dengan pembelajar. Guru bisa menyelipkan pertanyaan
dimana
siswa dapat langsung menjawabnya. Sumber informasi bisa berupa buku ajar, situs
internet, audio, video.
b.
Demostrasi
Dalam sebuah demostrasi para siswa melihat contoh
nyata atau aktual dari sebuah keterampilan atau prosedur untuk dipelajari.
Demostrasi mungkin direkam dan diputar ulang melalui sarana media seperti
video. Jika ingin interaksi dua arah atau praktik siswa dengan umpan balik
diperlukan instruktur atau tutor yang hadir secara langsung. Belajar langsung
di tempat sering kali menggunakan demostrasi satu-persatu dimana siswa yang
berpengalaman memperlihatkan kepada siswa lainnya bagaimana menjalankan sebuah
prosedur.
c.
Latihan dan Praktek
Dalam latihan dan praktek para pembelajar di bimbing
melewati serangkaian latihan dan pratek yang dirancang untuk menyegarkan
kembali atau meningkatkan penguasaan pengetahuan konten spesifik atau sebuah
keterampilan baru. Agar efektif latihan dan pratek harus menyertakan umpan
balik untuk memperkuat respon yang benar dan memperbaik kesalahan yang mungkin
dibuat oleh siswa .
d.
Tutorial
Dalam tutorial, guru menyajikan konten, mengajukan
pertanyaan atau persoalan, meminta respon para siswa, menganalisis tepat dan
menyediakan praktik hingga para siswa menunjukan level dasar kompeten. Pmberian
tutorial paling sering dilakukan satu lawan satu dan sering digunkan untuk
mengajarkan keterampilan dasar, seperti membaca, dan matematika. Perbedaan
antara toturial dan latihan dan praktik adalah tutorial memperkenalkan dan
mengajarkan materi baru sementara latihan dan praktik fokus pada konten yang
diajarkan dalam format lainnya.
e.
Diskusi
Diskusi adalah pertukaran gagasan dan opini di
antara para siswa dan guru. Strategi ini digunakan dalam tahap pengajaran dan
pembelajaran apa pun dan dalam kelompok kecil atau besar. Diskusi merupakan
cara yang bermanfaat dalam menakar pengetahuan, keterampilan dan sikap dari
kelompok siswa sebelum mengakhiri tujuan pengajaran. Diskusi bisa dipimpin oleh
guru dengan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan respon dari siswa dimana
pertanyaannya harus membuat siswa memikirkan topik atau masalah yang mereka
ketahui dan menerapkan pengetahuan tersebut. Pertanyaannya dimulai dengan
bagaimana atau kenapa.
f.
Penemuan
Strategi penemuan menggunakan pendekatan induktif
atau penyelidikan,, untuk belajar. Strategi ini menyajikan masalah untuk
diselesaikan melalui percobaan dan kesalahan (trial and error). Tujuan strategi
penemuan adalah untuk memacu pemahaman konten yang lebih mendalam melalui
keterlibatan dengan konten tersebut. Aturan atau prosedur yang ditemukan para
siswa mungkin berasal dari percobaan sebelumya, berdasarkan informasi dari buku
referensi atau dari situs internet.
g.
Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif
merupakan strategi pengelompokan di mana para siswa bekerja sama untuk saling
mendapatkan keuntungan dari potensi belajar dari anggota siswa lainnya. Guru
bisa menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan belajar sfesifik akan tercapai. Kelompok formal ini sebaiknya
tidak berlangsung lebih lama dari tugas belajar. Pengalaman belajar kooperatif
bisa bersifat informal pula. Para siswa mungkin dapat menentukan kebutuhan
belajar mereka sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain untuk meningkatkan
pengalaman belajar mereka.
h.
Permainan
Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang di
dalamnya para siswa mengikuti aturan yang telah ditetapkan saat mereka berusaha
mencapai tujuan pendidikan yang menantang. Ini merupakan teknik yang sangat
memotivasi, terutama untuk konten yang membosankan dan repetitif. Permainan
mungkin melibatkan satu siswa atau satu kelompok siswa. Dengan melakukan
permainan, para siswa mulai mengenali pola yangada dalam situasi tertentu.
Permainan bisa menantang dan menyenangkan untuk dimainkan. Permainan
bisamemberikan pengalaman belajar yang beraneka ragam.
i.Simulasi
Simulasi melibatkan para siswa menghadapi situasi
kehidupan nyata dalam versi di perkecil. Simulasimemungkinkan praktik realistik
tampa mengeluarkan biaya dan resiko. Simulasi mungkin melibatkan dialogpeserta,
manipulasi materi dan perlengkapan atau interaksi dengan komputer. Simulasi
dapat digunakan untukseluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama. Misal
kita ingin menjelasakan tentang prosespembakaran pada mobil kita bisa membawa
model mobil mainan dan menjelaskan pada siswa tentangsimulasi mesin mobil dan
siswa dapat memahami konsep yang sedang disajikan dan melindungi mereka
daribahaya menyalakan mesin yang sesungguhnya.
5.
Sebagai
pengembang strategi-strategi pembelajaran
Startegi
pembelajaran yaitu cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh
indidu untuk membuat siswamencapai tujuan pembelajaran atau standar kompetensi.
Guru perlu melakukan upaya kreaktif dalammenggunakan strategi pembelajaran.
Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran, guru harus tahuupaya atau
strategi apa yang harus dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar
tetap mampumemusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi
pembelajaran yang disampaikan. Ketikamengindetifikasi strategi pembelajaran,
guru harus memilih dua jenis :
a.
Strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada siswa.
Strategi guru adalah kegiatanmengajar mata pelajaran, misal menyajikan sebuah
konsep dengan menampilkan sebuah video atau membacaatau menunjukan bagaimana
menkonjugasi sebuah kata kerja.
b.
Startegi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa
dalam belajar aktif, seperti membahas kelebihan dan kekurangan sebuah topik,
melaksanakan pencarian internet, membacasebuah artikel koran. Pertimbangan
utama ketika memilih startegi pembelajaran adalah bahwa strategi tersebut sebaiknya
menyebabkan siswa mencapai standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu,
pertimbangkan pulagaya belajar dan motivasi siswa saat guru dalam memilih
startegi untuk memastikan dengan lebih baik,bahawa seorang guru dapat memenuhi
kebutuhan yang beragam dari pada siswa
6.
"
Sebagai pengembang media pembelajaran"
Media adalah sarana pembelajaran yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi aktivitas belajar. Ragammedia yang dapat
digunakan dapat diklasifikasi sebagai teks, audio, video, komputer dan jaringan
intenet.Pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan secara cermat. Setiap
jenis media pembelajaran memilikikekuatan dan juga kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sebelum diplih dan diimplementasikan dalamaktivitas
pembelajaran. Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus tahu
mengombinasikan mediayang diperlukan dalam menyelenggarakan program
pembelajaran(kombinasi media yang dipilih tentunya harusdapat menunjang
efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung.
7.
Sebagai
penilai pembelajaran atau evaluasi
Evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh seorang
untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu.Evaluasi ada dua yaitu evaluasi
hasil belajar dan evaluasi program. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa
dapatdinilai dengan menggunakan tes dan penilaian. Ada dua kategori tes yang
dapat digunakan yaitu tes obejektifdan essai. Tes Evaluasi program adalah
sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang hasilnya dapatdigunakan untuk
membuat sebuah keputusan. Evaluasi program ada 2 yaitu evaluasi sumatif
bertujuan untukmenilai efisiensi dan daya tarik program setelah program
tersebut dimplementasikan dalam situasi yang telahditentukan serta evaluasi
formatif yang bertujuan untuk mengembangkan program pembelajaran agar
dapatdigunakan secara efektif dan efisien untuk menunjang atau memfasilitasi
berlangsungnya prosespembelajaran. Seorang guru sebagai pengembang evaluasi, melakukan
evaluasi program pembelajaranbertujuan untuk mengetahu beberapa hal yaitu :
a.
Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
b.
Peningkatan kompetensi dalam diri siswa yang merupakan dampak dari
keikutsertaan dalam programpembelajaran
c.
Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi
siswa setelahmengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan yang dikemukan oleh guru sebagai
perancang program pembelajaran dalam melakukan
langkah-langkah
evaluasi yaitu :
a.
Apakah siswa menyukai program pembelajaran
b.
Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program
pembelajaran
c.
Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi pembelajaran
d.
Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang telah dipelajari
e.
Seberapa kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap prestasi
belajar siswa.
Pada tahap evaluasi seorang guru memperbaiki program
pembelajaran berdasarkan kesimpulan data
yang
diperoleh sewaktu uji coba. Istilah lain merevisi program pembelajaran. Dalam
hal ini evaluasi dilakukansecara terus-menerus selama proses pengembangan
berlangsung demi kesempurnaan hasil yang diharapkan
F. STRATEGI MENGIMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN INOVATIF
Adapun strategi mengimplementasi pembelajaran
inovatifsebagai berikut:
1.
Kuasai teori pembelajaran
2.
Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
3.
Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
4.
Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
5.
Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
6.
Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
7.
Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya
KESIMPULAN
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu
yang penting dan mesti dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal inidisebabkan
karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Berbagai inovasi tersebut
diharapkan dapatmemberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang
belajar.Seperti yang telah dipaparkan, pada hakekatnya sifat inovasi itu amat
relatif, dalam arti inovasi yang kita lakukansebenarnya barangkali sudah tidak
asing bagi orang lain. Tetapi sebagai seorang guru yang setiap hari
berinteraksidengan anak, maka tidaklah salah apabila terus-menerus melakkukan
inovasi dalam pembelajaran. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan
mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode danstrategi pembelajaran
merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru
yang segardan mencerahkan.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk
selalu berinovasi dalam pembelajarannya, maka pembelajaran akan menjenuhkan bagi
siswa. Di samping itu, guru tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
secaraoptimal. Inovasi akhirnya menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,
Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran (Teoritik dan Praktik Kurikulum KTSP ).
Jakarta: Prenada MediaGroup
artikel: INOVASI PEMBELAJARAN
0 Response to "INOVASI PEMBELAJARAN"
Post a Comment