7 Tantangan Ikut Program SM3T

7 Tantangan Ikut Program SM3T_ Apapun profesi yang digeluti setiap orang selain memiliki berbagai kelebihan juga tak akan lepas dari berbagai tantangan, hal tersebut dinilai wajar karena dalam hidup ini, segala sesuatu diciptakan saling berlawanan tapi bukan berbarti hal tersebut menjadi penghalang apalagi memunculkan  sugesti negatif untuk menjalaninya, bahkan dari berbagai keindahan dan tantangan dalam hidup ini telah membuat sebagian orang merasa benar-benar menikmati perjalanannya dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

 

Guru adalah sebuah profesi yang tak lepas dari berbagai tantangan, menjadi guru berarti kita telah siap mengembang amanah dan kepercayaan dari orang tua dan pemerintah dalam mendidik dan mengajar peserta didik untuk menjadi manusia yang cerdas dan memiliki akhlak yang membanggakan. Sebagian orang justru memiliki persepsi bahwa menjadi guru itu mudah, hanya perlu berbicara di depan siswa, guru juga dalam mengajar hanya sekitar 6 jam dalam sehari hal itu berbeda dengan orang yang bekerja dikantoran yang harus bekerja kurang lebih 8-9 jam dalam sehari. Namun satu hal yang perlu dipahami bahwa profesi sebagai guru tak semudah yang dibayangkan, guru adalah ujung tombak dari pendidikan, segala konsep dari ahli pendidikan gurulah yang akan mengaplikasikannya tidak hanya itu perilaku menyimpang yang ditunjukan peserta didik gurulah yang kadang disalahkan, profesionalisme guru menjadi pertanyaan dan masih banyak hal yang ditanggung seorang guru.

Baca juga:


Tantangan yang dihadapi guru juga cukup bervariatif, hal tersebut bisa disebabkan oleh kondisi geografis tempat guru tersebut mengajar, sarana dan prasarana pendidikan yang ada di tempat mengajar, tingkat kemajemukan siswanya dan beberapa tantangan lainnya. Jika berbicara profesi guru yang memiliki tantangan cukup menantang, maka guru SM3T menjadi salah satu profesi dengan tantangan yang cukup berat. Guru SM3T sendiri adalah sebuah program yang merekrut sarjana fresh graduate untuk dikirim ke daerah 3T untuk mengajar, berbicara masalah tantangan-tantangan yang akan dihadapi guru SM3T di lokasi 3T jangan tanya lagi, sudah pasti akan menguji mental dan nyali pesertanya. Penasaran apa saja tantangan menjadi guru SM3T ? berikut ulasannya

7 Tantangan Ikut Program SM3T
 

1. Terikat Kontrak 
Tantangan pertama ikut SM3T adalah harus terikat kontrak selama 2 lebih tahun, satu tahun harus dilalui melalui pengabdian di daerah 3T dan satu tahun lagi harus menjalani pendidikan profesi guru (PPG) dalam menjalani masa kontrak tersebut peserta SM3T terikat oleh beberapa aturan khusus seperti tidak boleh menikah sebelum masa kontrak selesai, tidak bisa mendaftar CPNS dan tidak boleh membuat kontrak lain yang bertentangan dengan program SM3T

2. Tidak Boleh Menikah Selama Masa Kontrak 

Setiap orang pasti ingin menikah, menikah untuk mengakhiri kesendirian dan menemukan pendamping hidup yang akan ditemani sepanjang hayat, namun jika memilih ikut SM3T maka niat untuk menikah meski ditahan dulu karena selama masa kontrak peserta SM3T tidak diperbolehkan untuk menikah. Keadaan tersebut menjadi hal yang dilematis, apalagi jika keinginan menikah sudah cukup besar dan mendesak maka hal tersebut bisa menjadi tantangan batin bagi peserta SM3T

3. Berpisah dengan keluarga 

Tantangan lain ikut SM3T adalah para peserta SM3T harus rela berpisah dengan keluarga tercinta, rentang waktunya pun tidak bisa dibilang sebentar karena jika ikut SM3T maka durasi kontrak yang harus dijalani kurang lebih selama 2,5 tahun. Berpisah dengan keluarga bagi sebagian orang memang hal yang tidak mudah oleh karena itu jika kamu termasuk pribadi yang tidak bisa terlalu jauh dari keluarga apalagi dalam waktu yang lama maka ikut SM3T akan menjadi tantangan tersendiri akan tetapi dengan ikut SM3T anda bisa membuat bangga keluarga. Jadi selain memiliki sisi.

4. Sarana dan Prasarana di Daerah 3T Yang Kurang Memadai 

Fakta selanjutnya yang akan anda dapatkan jika ikut program SM3T adalah beberapa lokasi 3T memiliki sarana dan prasarana yang kurang memadai mulai dari jaringan seluler yang tidak tersedia, Fasilitas umum yang sangat minim, akses jalan raya yang buruk dan beberapa lokasi 3T bahkan harus ditempuh menggunakan perahu. Selain itu jika ikut SM3T jangan harap anda akan mendapati Mall dan beberapa tempat hiburan lain seperti di kota-kota, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi anda yang memiliki jiwa sosialita belum lagi sarana dan prasarana yang ada di sekolah yang sudah pasti tidak seperti sarana prasarana sekolah yang ada di kota, sehingga anda dituntut mengajar dengan maksimal dengan mengedepangkan pembelajaran bermakna, kreatif dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai meskipun media dan sumber belajar sangat minim.

5. Kondisi Geografis Daerah 3T  

Beberapa orang memiliki tingkat penyesuaian tubuh yang kurang baik sehingga ketika dia berada di tempat tertentu terkadang sering mengalami sakit atau bisa saja merasa kurang nyaman, satu hal yang mesti diketahui bahwa dengan ikut SM3T anda akan dikirim mengabdi dilokasi atau daerah 3T yang bisa saja sangat bertolak belakang dengan kondisi geografis tanah kelahiran anda. Berdasarkan beberapa informasi bahwa kondisi geografis beberapa daerah 3T sangat menantang, seperti kondisi cuaca, wabah penyakit yang kadang menyerang seperti malaria dll. Namun bisa jadi anda di tempatkan di daerah 3T yang sesuai dengan kondisi geografis lingkungan anda saat ini, faktor keberuntungan dan doa bisa menjadi nilai lebih sehingga anda bisa beruntung di tempatkan di daerah 3T yang sesuai harapan anda.

6. Lingkungan Sosial 

Peserta SM3T dituntut memiliki pribadi yang sosialis, ramah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru khususnya dalam hal interaksi dengan warga setempat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang yang kurang cakap dalam bersosialisasi apalagi jika berada dalam lingkungan masyarakat yang masih asing. Oleh karena itu jika memiliki niat untuk ikut program SM3T sebaiknya anda meningkatkan kemampuan anda dalam berinteraksi serta berupaya menjadi pribadi yang terbuka.
 

7. Mengembang Amanah  
Seperti yang diketahui bahwa tugas utama dari guru SM3T adalah mendidik dan mengajar di daerah 3T. Mendidik dan mengajar bukan hal yang mudah apalagi kondisi pendidikan di beberapa daerah 3T yang masih cukup tertinggal dari daerah perkotaan. Guru SM3T juga menjadi harapan dari pemerintah untuk berbuat lebih banyak di lokasi pengabdian. Tantagan guru SM3T dalam mendidik danmengajar adalah minimnya sarpar di lokasi 3T. Selain itu beberapa informasi yang beredar sebagian oknum guru SM3T kurang berkomitmen di lokasi pengabdian, bentuk inkonsistensi yang ditunjukan seperti jarang masuk mengajar kalau sikap demikian menjadi kebiasaan bagaimana pendidikan di indonesia bisa maju dan berkembang, hal ini sangat disesalkan karena tujuan mereka dikirim ke daerah 3T adalah untuk mengajar akan tetapi hal yang patut disyukuri hanya beberapa oknum SM3T yang melakukan hal demikian.

Demikianlah 7 tantangan ikut program SM3T, bagi sebagian orang mungkin tantangn di daerah 3T tersebut bisa menjadi sebuah masalah, akan tetapi sebagian orang justru melihat masalah-masalah yang kemungkinan akan dihadapi di daerah 3T sebagai tantangan yang memicu semangat dan tekadnya untuk mencoba menaklukan setiap tantangan-tantangan tersebut. Memang bukan rahasia lagi jika kesuksesan butuh kerja keras dan semangat pantang menyerah dan jika memang seseorang telah memiliki niat kuat mereka akan selalu mencari jalan bukan mencari alasan. Salam MBMI

0 Response to "7 Tantangan Ikut Program SM3T"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close