HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS DI SD

HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS DI SD  

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN SAINS
Sains atau ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari kata natural science. Natural artinya alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Sains secara harfiah dapat di artikan sebagai ilmu pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwayang terjadi di alam. Pernyataan itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Powler (Samatowa, 2006:2) bahwa “Sains merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen”. Selain itu Carin (1993) mendefenisikan Sains sebagai “Pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.

Merujuk pada pengertian Sains tersebut, maka disimpulkan bahwa hakekat  Sains meliputi empat unsur utama yaitu: 
1)  Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. 
2)  Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perencanaan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. 
3)  Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. 
4)  Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep Sains dalam kehidupan sehari-hari. 

Hendrodarmojo (Samatowa, 2006:3) mengemukakan bahwa ada beberapa rincian hakekat Sains di antaranya: a) Sains adalah bangunan atau deretan konsep dan skema konseptual yang saling berhubungan sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, b) Sains adalah bangunan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode observasi, c) Sains adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui data yang dikumpulkan melalui observasi atau eksperimen yang dikontrol, dan d) Sains adalah aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keingintahuan untuk memahami, menguasai, dan mengelolahnya demi memenuhi kebutuhan.  

B. PEMBELAJARAN SAINS DI SD
Dalam proses pembelajaran Sains di SD keempat unsur tersebut diharapakan dapat muncul, sehingga siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru. Hal ini sesuai dengan tujuan pengajaran Sains di SD yaitu agar setiap siswa memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah dalam mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berdasarkan uraian diatas maka jelaslah bahwa Sains bukan hanya terdiri  dari kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dapat dihafal, tetapi terdiri atas proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat diterangkan yang ada di lingkungan sekitar siswa. Sehingga pembelajaran Sains di SD lebih di tekankan pada pengembangan kreativitas siswa dalam mengelola pemikirannya dan dapat menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya yang ada dilingkungannya, yang tentunya dapat memperkuat pemahaman siswa dalam memahami objek yang diamati. 

C. Tujuan Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar 
Mata pelajaran Sains di Sekolah Dasar merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan untuk membina dan menyiapkan siswa untuk tanggap dalam menghadapi berbagai fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini sesuai tujuan pembelajaran Sains dikelas yaitu untuk mengembangkan kognitif, afektif,  psikomotorik dan kreativitas siswa. Uraian di atas, sejalan dengan pendapat Abruscato (Khairudin dkk, 2005:15) mengemukakan bahwa “Pembelajaran Sains di kelas dapat: 1. mengembangkan kognitif siswa, 2. mengembangkan afektif siswa, 3. mengembangkan psikomotorik siswa, dan 4. melatih siswa berfikir kritis”.

Selain itu Mangunwijaya (1998:220) menjabarkan bahwa, tujuan pembelajaran pendidikan Sains ialah “Siswa memahami konsep-konsep pendidikan Sains dan saling keterkaitannya, serta mampu menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan menyadari kebesaran pencipta-Nya.
Menurut Carin (Khaerudin dkk, 2005:11) mengemukakan bahwa pada dasarnya tujuan Sains di sekolah adalah: 
1)  Menambah keingintahuan (Curiosity). Dasar pogram Sains akan menaruh perhatian pada keingintahuan siswa tentang alam semesta dengan cara a) mendorong siswa untuk menyelediki alam dengan teknologi, b) mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang alam semesta, c) mengembangkan kemampuan siswa untuk mengidentifikasi masalah pengadaptasian manusia 

2)  Mengembangkan keterampilan menginvestigasi (Skill For Investigation) Dasar program Sains akan mengembangkan keterampilan menginvestigasi alam semesta, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Hal ini dapat : a) memperkaya pemahaman siswa dan kemampuan menggunakan proses Sains, b) awal pemahaman siswa dan kemampuan memecahkan masalah dan strategi membuat keputusan. 

3)  Sains, Teknologi dan Masyarakat (Nature of Science, Technology and Society). 
Dasar program Sains berusaha mengembangkan pemahaman siswa dan sikap tentang alam, keterbatasan, dan kemungkinan yang akan timbul dari Sains dan Teknologi. Hal ini dapat: a) menjadikan siswa mengakui dan mengaplikasikan ilmu, sikap dan kebiasaan berpikir, b) meningkatkan pemahaman siswa terhadap Sains dan teknologi, c) membantu siswa menjadi lebih sadar terhadap interaksi Sains dan teknologi dengan masyarakat, d) membantu siswa dalam penggunaan pengetahuan Sains dan teknologi, sikap, dan keterampilan membuat keputusan. 
 ARTIKEL TERKAIT: PENGERTIAN IPS 
HAKIKAT SAINS DI SD

0 Response to "HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS DI SD"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close