PENGERTIAN METODE DEMONSTRASI

A. PENGERTIAN METODE DEMONSTRASI 
Menurut Djamarah (2002:53) mengatakan bahwa “metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Dalam kegiatan belajar mengajar , metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

Sedangkan Menurut Roestiyah (2001:83) mengatakan bahwa “demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur/tim guru menunjukan, memperlihatkan suatu proses”. Sedangkan menurut Peter Salim (Roestiyah, 2001:334) “demonstrasi adalah peragaan atau pertunjukan cara melakukan atau menggunakan sesuatu”.
 
Berdasarkan definisi metode dan definisi demonstrasi, maka dapat didefinisikan pengertian metode demonstrasi yakni merupakan cara penyajian bahan pelajaran dengan menampilkan benda tertentu yang dipelajari. Sejalan dengan itu menurut Sumantri (1999:154) mengatakan bahwa: metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempergunakan dan mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang dipelajari  baik dalam bentuk sebenarnya maupun bentuk tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasa yang harus didemonstrasikan. 

Sedangkan menurut Djamarah (2002:102) mengatakan bahwa: metode demonstrasi  adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, sesuatu atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Namun sebelum guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, guru harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan metode seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad, (Djamarah, 2002:9) mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode sebagai berikut: (a). Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fngsinya, (b). Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya, (c). Situasi yang berbagai-bagai keadaannya, (d). Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya, (e). Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda. 

Selain faktor yang mempengaruhi penggunaan metode diatas, salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan belajar mengajar. Kerangka berfikir yang demikian bukanlah suatu yang aneh, tapi nyata dan betul-betul dipikirkan oleh seorang guru. 

C.  Tujuan dan Karakteristik Metode Demonstrasi 
Adapun tujuan penggunaan metode demonstrasi ini menurut Sumantri (1999:154) yakni: 
(1). Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik atau dikuasai peserta didik, (2). Mengkongkritkan imformasi atau penjelasan kepada peserta didik, (3). Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran dan penglihatan para peserta didik secara bersama-sama.

Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau poses yang harus dilakukan, misalnya proses mengatur sesuatu, poses mengerjakan dan menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu perbandingan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Disamping itu pula metode demonstrasi ini mempunyai empat kelebihan. Djamarah (2002:102) yakni (1). dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat), (2). Siswa lebih muda memahami apa yang dipelajari, (3). Proses pengajaran lebih menarik, (4). Siswa dirangsang untuk aktif mangamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.

D. karakteristik metode demonstrasi 
Ada beberapa karakteristik metode demonstrasi menurut Winataputra  (2005:418) adalah sebagai berikut: 
(1) Mempertunjukan objek sebenarnya. 
(2) Ada proses peniruan. 
(3) Ada alat bantu. 
(4) memerlukan tempat yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa aktif. 
(5) Dapat guru atau siswa yang melakukannya. 

E.  Pelaksanaan Demonstrasi  dalam Pembelajaran IPA 
Pelaksanaan demonstrasi tidak terlepas dari media atau alat peraga yang akan digunakan. Media pengajaran merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Alat peraga sebagai alat bantu mengajar mempunyai peranan penting untuk meningkatkan hasil belajar anak didik. Dengan menggunakan alat peraga  dalam proses belajar mengajar, maka pembelajaran yang membosankan akhirnya menjadi menyenangkan, demikian pula kapasitas belajar siswa meningkatkan.

Menurut Wijayanti, (2007:20) bahwa: Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan  pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Disamping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Dalam penerapan pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar. 

Pengunaan media dapat mempertinggi proses belajar dan hasil pengajaran karena sesuai denga taraf berpikir anak didik. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap pengembangan, dimulai dari berpikir konkrit menuju berpikir abstrak dan dimulai berpikir sederhana menuju berpikir kompleks. Sebagaimana dikemukakan Winkel (1996:286) bahwa: Pada umumnya media pengajaran dapat digunakan untuk merekam dan menyimpan data/informasi, memanipulasi aneka obyek, menyebarluaskan data/informasi, dan mendampingi siswa dalam pengolah materi pelajaran. 

Dengan menggunakan media pengajaran, guru dapat memperkaya, memperluas dan memperdalam  proses belajar mengajar, lebih-lebih jika tersedia media yang merangsang lebih dari satu orang penginderaan. Pengunaan media mengindahkan perbedaan interindividual antara siswa dalam gaya belajar, sehingga siswa yang sulit belajar dengan media yang satu dapat dibantu dengan media yang lain.
Adapun upaya pemilihan dan pengembangan media pengajaran yang paling sesuai, bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, harus memenuhi aspek pertimbangan sebagai berikut: 
a. Media harus sesuai dengan tujuan instruksional khusus, materi pelajaran, prosedur didaktis dan bentuk pengelompokan siswa.
b. Media harus sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
c. Media harus sesuai dengan pertimbangan pengeluaran biaya (cost foctor) yang meliputi
ketersediaan peralatan pada waktu dibutuhkan, ketersediaan aliran listrik (jika membutuhkan aliran listrik), dan memenuhi aspek teknis sehingga mampu untuk dibaca, dilihat atau didengar dengan jelas.
d. Media harus disesuaikan dengan kemapuan guru dalam penggunaannya dan pengadaanya (technical know-how).Pemilihan media harus didasarkan pada pemahaman terhadap karakteristik dari alat itu sendiri.
BACA JUGA : METODE DISKUSI 
#PENGERTIAN METODE DEMONSTRASI 

0 Response to "PENGERTIAN METODE DEMONSTRASI"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close