PENGERTIAN BERPIKIR

PENGERTIAN BERPIKIR 
Berpikir adalah memanipulasi data, fakta, dan informasi untuk membuat keputusan berperilaku (Dharma, 2008). Aktivitas mental dalam pikiran dan pemahaman bergantung pada perangsangan dari luar ke dalam proses kognisi yang disebut sensasi dan atensi (Semiawan, 1990). Proses mental yang lebih tinggi yang disebut berpikir, terjadi di dalam otak. Mengingat kembali, mengundang pengalaman terdahulu  ke  alam pikiran dan  mulai membentuk rantai asosiasi termasuk berpikir. Rantai asosiasi tidak merujuk pada apa yang secara nyata kita lihat, tetapi sebagai khayalan-khayalan mental.

Asosiasi bebas adalah melompat dari satu pemikiran ke pemikiran lainnya. Asosiasi bebas merupakan pemikiran yang tidak terkendali, tergantung daya imajinasi dan eksplorasi pikiran. Asosiasi bebas merupakan salah satu sifat dari melamun   atau   mengkhayal.   Agar  seseorang   dapat   membayangkan   atau menyajikan hal-hal yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, dibutuhkan 

bahan-bahan dasar. Bahan-bahan dasar inilah yang membangun pikiran dan kemudian  menentukan  model  berpikir  seseorang.  Menurut  Morris,  bahan- bahan dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan konsep-konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep tersebut diformulasikan ke dalam bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam bentuk yang lain (Dharma, 2008). 

Solso (1995) mendefinisikan berpikir sebagai proses yang membentuk representasi  mental   baru  (original)  melalui  transformasi  informasi   oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan,penalaran,  penggambaran,  pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas, dan kecerdasan. Definisi ini mengisyaratkan bahwa berpikir diawali dengan adanya informasi yang diterima, kemudian informasi tersebut diolah dalam pikiran dalam bentuk asosiasi skema-skema yang telah terbentuk pada pikiran untuk melahirkan suatu keputusan. Solso (1995) membagi definisi berpikir  menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
1. Berpikir adalah kognitif terjadi secara internal dalam pikiran, namun keputusan diambil lewat perilaku. Dalam kaitannya dengan pemecahan masalah matematika, seseorang yang berusaha memahami masalah matematika yang dihadapi, dapat dikategorikan telah melakukan aktivitas berpikir,

2. Berpikir adalah proses yang     melibatka  beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif. Dalam kaitannya dengan pemecahan masalah matematika, seseorang yang berusaha mengaitkan pengetahuan-pengetahuannya untuk mencari cara atau gagasan yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalahnya, dapat dikategorikan telah melakukan aktivitas berpikir, 

 3.      Berpikir bersifat langsung dan menghasilkan perilaku langsung pada suatu solusi. Dalam kaitannya dengan pemecahan masalah matematika, seseorang yang mengimplementasikan idenya atau gagasannya dalam memecahkan masalah matematika, dikategorikan telah melakukan aktivitas berpikir.

Ruggiero (1998) mengartikan  berpikir   sebagai   suatu   aktivitas  mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to understand). Pendapat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang merumuskan suatu  masalah,  memecahkan  masalah,  ataupun  ingin  memahami  sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir.

Aktivitas berpikir yang terarah atau berpikir untuk memecahan masalah dianggap sebagai jenis berpikir yang paling tinggi. Pemikiran akan terarah, apabila kita merencanakan apa tindakan yang akan dilakukan. Pemecahan masalah  akan  terjadi  manakala secara nyata ditemukan  hal  yang dirasakan mengganggu, baik secara fisik, maupun mental. Berpikir merupakan upaya yang kompleks dan reflektif, bahkan juga pengalaman yang kreatif (Costa, 1985). Berdasarkan prosesnya, berpikir dapat dikelompokkan dalam berpikir dasar dan berpikir kompleks (Liliasari, 2005). Proses berpikir dasar merupakan 

gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sejumlah langkah dari yang sederhana menuju yang kompleks. Aktivitas berpikir rasional, meliputi menghafal, membayangkan, mengelompokkan, mengorganisasikan, membandingkan, (Novak, 1979). 

Berpikir kompleks disebut proses berpikir tingkat tinggi yang meliputi: berpikir   kritis,   berpikir   kreatif,   pemecahan   masalah,   dan   pengambilan keputusan(Costa, 1985). Kemampuan berpikir adalah keterampilan-keterampilan yang relatif spesifik dalam memikirkan sesuatu yang diperlukan seseorang untuk memahami suatu informasi berupa gagasan, konsep, teori, dan sebagainya. Pengetahuan dan berpikir merupakan suatu kesatuan yang saling menunjang. 

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam penelitian ini berpikir diartikan sebagai  aktivitas mental yang dilakukan seseorang dalam mengolah informasi yang masuk dalam pikirannya kemudian mentransformasikan dalam wujud keputusan perilaku.
#PENGERTIAN BERPIKIR

0 Response to "PENGERTIAN BERPIKIR"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close