SISTEM PEMISAHAN (DIFERENSIASI)Source

Source: Abdullah Kholifah - WordPress.com
SISTEM PEMISAHAN (DIFERENSIASI)  
Untuk menghindarikan kejelekan pengajaran klasikal kuno yang mengenai: pengajaran harus diarahkan kepada tingkatan rata-rata dan tidak menghiraukan adanya perbedaan kecerdasan pada anak-anak, maka lalu diadakan diferensiasi atau pemisahan antara : 
a.    Anak-anak dengan kecerdasan yang baik. 
b.    Anak-anak dengan keserdasan yang biasa. 
c.    Anak-anak dengan kecerdasan yang kurang. 
d.    Anak-anak dengan kecerdasan yang amat kurang.

Mereka dikumpulkan dalam kelas menurut tingkatan kecerdasannya. 
F P.K. ( Perbandingangan Kecerdasan )
Untuk dijelaskan perlu ditambahkan disini bahwa Dr. Jacob Luning Prak membagi anak-anak menurut perbandingan kecerdasan (P.K.) menjadi : 
a.    Anak dengan P.K. lebih dari 130 termasuk anak yang luar biasa baik. 
b.    Anak dengan P.K. 110 – 130 termasuk anak yang baik. 
c.    Anak dengan P.K. 90 – 110 termasuk anak yang biasa. 
d.    Anak dengan P.K. 70 – 90 termasuk anak yang kurang. 
e.    Anak dengan P.K. kurang dari 70 termasuk anak yang luar biasa kurang (bantut).
Dalam mempraktekkan sistem pemisahan ini terkenal dua cara yaitu cara Mannheim dan cara Delft.

A.  Sistem  Mannheim 
Dalam permulaan abad sekarang Dr. Anton Sickinger (Jerman) menciptakan suatu cara pemisahan murid didalam kelas yang terkenal dengan nama sistim Mannheim. Anak-anak yang biasa dan baik dikumpulkan di Hauptklassen. Anak-anak kurang di Forderklassen. Dan anak- anak yang luar biasa kurang di Hilfsklassen.

Anak yang tidak naik dari Hauptklassen dapat dinaikkan ke Forderklassen. Tinggal tidak naik di Hauptklassen diperbolehkan juga. Di Forderklassenitu anak masih dapat pindah lagi keHauptklassen setelah mendapat pelajaran privat dan kepandaiannya ternyata mencukupi lagi. Ketiga macam kelas itu mempunyai rencana pelajaran dan tempo bekerja yang berlainan, kerana bahan pengajaran disesuaikan dengan pembawaan anak. Sesudah 4 tahun dalam Heuptklassen anak yang pandai lalu dipindahkan kekelas yang tersendiri : kelas istimewa pandai. Disana anak mendapat pelajaran yang lebih berat lagi, juga ada tambahan mata pelajaran ialah : satu bahasa asing.

Dikatakan orang bahawa diferensiensi semacam ini mendapat hasil yang memuaskan karena tujuan yang utama aialah : Aufstieg der Begabten, yaitu meningkatnya yang pandai-pandai.

B. Sistim Delft 
Negeri Belanda mempunyai suatu cara pemisahan yang terkenal dengan Sistim Delft. Dalam tahun pertama anak-anak dijadikan satu. Sesudah satu tahun, yaitu pada kenaikan kelas, lalu diadakan pemisahan kekelas biasa A atau kekelas kurang B. Dari kelas kurang selalu terbuka kesempatan untuk kekelas biasa.
Umpama : anak yang tidak naik dari kelas III A ke IV A dapat pergi ke IV B atau tetap III B jika tidak naik kelas IV B dapat pindah ke III A
Anak-anak yang memang amat kurang dipindahkan kesuatu sekolah. Khusus untuk anak tidak normal. 

Kelebihan-Kelebihan dalam sistem pemisahan ini diantaranya ialah : 
1.    Kelas merupakan suatu gerombolan dengan pembawaan kecerdasan yang tidak banyak berbeda. Kelas menjadi lebih homogen (sejenis). 
2.    Pengajaran dapat berlangsung dengan tempo yang sesuai dengan kelasnya. 
3.    Rintangan dalam kemajuan menjadi berkurang. Hingga dapat dikatakan, bahwa tiap anak mendapat bahan pengajaran yang dapat diterimanya. 
4.    Tidak perlu ada murid yang menunggak. 

Kekurangan-kekurangan dalam sistim diferensiasi ialah : 
1.    Sistim itu terlalu mementingkan pendidikan akal, jadi terlalu intelektualistik dan menimbulkan aliran intelektualisme didalam dunia pengajaran. 
2.    Kurang mendapat perhatian dalam sistim ini ialah : pendidikan budi pekerti, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan keindahan. Padahal ini semua penting artinya untuk kehidupan tiap-tiap orang. Maka mudahlah pendidikan intelektualistik semacam itu menghasilkan anak yang sombong karena mulai dulu-dulu dipuji-puji hanya kecerdasannya. Karena dalam mendapatkan kemajuannya itu seakan-akan ia hanya mendapat bantuan dari dirinya sendiri, sehingga ian tidak suka mengorbankan tenaga dan fikirannya guna kepentingan sesama hidup atau masyarakatnya dan begitulah sikapnya menjadi individualaistik. 
3.    Pada pihak orang tua dan masyrakat umum timbul suatu kecendrungan untuk mengahrgai kecerdasan otak lebih dari pada budi pekerti yang tinggi. Itulah yang menyebabkan aliran raionalisme. 
4.    Tidak mudah menetapkan adakah seorang anak termasuk biasa, baik ataupun kurang, jika tidak memakai sesuatu penyelidikan intelegensi. 
5.    Masyarakat sekolah itu tidak sesuai dengan masyarakat sesungguhnya, sebab didalam masyrakat tidaklah terpisah-pisah orang biasa, orang pandai dan orang kurang, mealinkan mereka saling bergaul dan saling membutuhkan.

Sesudah perang dunia yang kesatu dan zaman sekarang tidak lagi mendewa-dewakan kepandaian otak. Pendidikan budipekerti, kesosialan, keindahan harus lebih mendapat perhatian. Maka sistim diferensiasi secara Mannheim dan Delft mulai ditinggalkan. Pendidikan berat sebelah harus diubah menjadi pendidikan harmonis.

C.Pelopor Sistem Pemisahan Dan Deferensiasi 
Aliran baru dalam dunia pendidikan dan pegajaran dipelopori oleh beberapa tokoh,  dua  diantaranya adalah : 
1.  Johann Heirich Pestalozzi 
Riwayat Hidup : lahir di Zurich pada 12 - 1- 1749  dan meninggal dunia pada 17 – 2 – 1827. Ayahnya seorang dokter di Zurich meninggal dunia dalam usia 33 tahun ketikaPestalozzi baru berumur 5 tahun. Kematian ayahnya ini mengahambat dan mempersukar kemajuannya. Pendidikan selanjutnya ada ditangan ibunya bersama kedua saudaranya dalam keadaan kekurangan dan dibantu oleh seorang pelajar yang setia. : Babeli. Inilah yang menjebabkan ia kelak dalam pandangannya mengenai pendidikan amat menghargai pendidikan keluarga dengan ibu sebagai faktor utama. Sejak kecil keadaan badannya selalu lemah serta kurang sehat dan pendidikan tanpa pengaruh seorang ayah, menyebabkan ia sukar bergaul dengan teman-temannya. Mungkin juga hal ini kelak berakibat untuknya, apabila ia dikeudian hari harus memimpin suatu sekolahan yang besar.

Pengelaman dan pengamatan yang membekaskan sutu kesan yang mendalam ialah hidupnya pada hakekatnya. Andreas Pestalozzi seorang pendeta. Disini ia mengetahui betapa besar pengabdian seseorang pendeta untuk meringkan kesengsaraan sesama hidup dan dengan mata kepala sendiri ia melihat penderitaan anak para pekerja. Yang amat megaharukan hatinya adalah pengajaran anak-anak miskin oleh petugas negara diusir keluar daerah. Pengalaman semua ini agaknya yang menentukan tujuan hidupnya.

Di sekolah rendah ia mengalami suatu keributan besar berhubung dengan adanya gempa bumi yang hebat sekali sehingga semua orang dalam panik meninggalkan gedung sekolah. Tetapi ia kembali masuk sendirian kedalam ruang sekolah melemparkan tas-tas, buku-buku dan lain barang keluar kepada murid yang semuanya takut masuk.

Selanjutnya ia belajar untuk menjadi pendeta seperti kakenya tetapi kesehatannya menghambat dia untuk menempuh ujian teologi. Juga keinginannya untuk menjadi ahli hukum agar dapat melindungi rakyat yang tertindas untuk tercapai. Selama ini ia banyak membaca buku-buku ciptaan Rousaeau, dan pengaruh buku Emile besar sekali kepadanya.

Akhirnya untuk sesuai dengan kesehatan badannya ia mencurahkan tenaganya untuk pertanian dengan tujuan melalui jalan itu ia mengabdikan dirinya guna kebahagian umat manusia. Ia mendirikan suatu tempat pertanian di suatu daerah tandus di Birr. Neuholf, dimana ia juga mendidik para pemuda disekitarnya denngan pertanian di musim panas dengan pekerjaan tangan, mengantih dan menenun di musim dingin , menjadi manusia yang baik-baik. Disamping itu dengaan sendirinya diajarkan pula membaca. Menulis, berhitung (The Tree R’s ), kemudian ia menerimah pula anak-anak pengemis yang gelandanga yang banyak sekali untuk didik menjadi orang-orang yang suka pekerjaan teratur, mengembara,. Berhubung dengan kehabisan biaya, biarpun seluruh kekayaan keluarganya telah diperuntuhkan, tempat pendidikan itu diberhebtikan. Ia kurang praktis dan terlalu idealitis dalam cara bekerjanya.

Ia tetap di Neuhof dan meletakkan cita-citanya dalam buku-buku yang akan mebuat dirinya tersohor dikemudian hari. Buku ciptaanya pada ialah : 
a.    Die Abendstunde eines Einsiedlers = (Renungan) waktu senja seorang bertapa tentang pendidikan budi pekerti dan agama. 
b.    Lienhard und Gertrud = Lienhard und Gertrudtentang pendidikan dalam keluarga sebagai unsur pertama dalam kehidupan sosial.

Di tahun 20 kesempatan lagi baginya untuk mendidik anak yatim. Revolusi Prancis  dan peperangannya yang berhubungan dengan itu, menimpa pula negara Swiss sehingga banyak anak menjadi yatim dan terlantar hidupnya sesudah kebakran besar di Stanz, ia (umur 52 th)menyedikan tenaganya kepada pemerintah. Yang kemudian meyerahkan kepadanya pimpinan untuk mengumpulkan dan mendidik anak-anak terlantar itu. Begitulah ia dalam biara kosong di Stanz mencurakhan tenaga dan fikiran lebih kurang 100 anak berumur antara 4 sampai 10 tahun. Tugas yang ia hadapi memang sangat berat. Ia bekerja sendirian sabagai ayah, ibu dan guru dari anak-anak yatim itu, yang ia didik dan ajar bersama-sama secara klasikal. Sistim moniter juga ia gunakan : Kinder lehrten Kinder. Setengah tahun kemudian biara tersebut dminta oleh pemerintah prancis untuk dijadikan rumah sakit. Bubarlah sekolahnya.

Sesudah beristirahat beberapa waktu ia ikut bekerja sebagai guru dan kemudian memegang pumpinan pada suatu sekolah berasrama untuk anak laki-laki dalam suatu benteng di Borgdorf, emapt tahun kemudian sekolah dipindahkan ke Munchen – Buchsee, karena bentengnya dipergunakan untuk hal lain. Disini ia mempraktekkan cita-citanya. Sekolahnya dipergunakan semua anak miskin maupun kayadan mulailah ia juga dengan sekolah guru. Dalam masa ini terbitlah bukunya yang terkenal : Wie Gertrud ihre Kinder lehrt atau bagaimana Gertrud mengajar anaknya. Dalam buku ini diberikan dalam bentuk surat tentang cara memberi pengajaran dan cara memberi pendidikan agama. Di dalam buku Die Methodenia bersama teman-teman guru membentangngkan cara memberi pengajaran untuk bermacam-macam mata pelajaran, yang sampai waktu ini belum prnah diterbitkan seseorang. Ia pencipta metode khusus.

Dalam 1805 seluruh sekolahnya dipindahkan ke Iferten. Disinilah Pestalozzi mengalami puncak kemajuannya. Bukunya yang sudah terkenal diman-mana merupakan suatu propoganda untuk sekolahnya sehingga berbagai negara datanglah ahli-ahli didik ke Iferten untuk melihat pelaksanaan cita-cita Pestalozzi yang terjun di dalam buku-bukunya. Fr Frobel juga pernah mengunjunginya bahkan tinggal disana 2 tahun lamanya. Para tamu itu kemudian meneruskan cara-cara Pestalozzi  mendidik dan mengajar di negaranya masing-masing. Dengan ini pada hakekatnya Pestalozzi telah meletakkan batu pertama untuk pendidikan umat manusia sebab para tamu itu mempelajari cara-cara ia mengajar dan mempraktekkan itu dinegaranya masing-masing.

Sekolah Pestalozii makin lama makin besar dan dalam tahun 1810 ada 15 orang guru dan 165 orang murid pada sekolahnya. Disamping itu ia mendirikan suatu tempat pendidikan anak miskin sebagai pelaksanaan cita-cita sesama kecilnya. Sekolah itu ia biayai dengan pengahsilan dari buku-bukunya.

Kematian istrinya tahu 1815 amat mempengaruhi dirinya. Karena kurang kepandaiannya untuk memimpin dan mengatur suau usaha besar, maka didalam sekolahnya timbul persaingan diantara guru-guru, sehingga usahanya itu sejak 1810 makin mundur dan akhirnya tutup sama sekali di tahun 1825.

Dengan hati berat ia kembali ke Neuhof ikut cucunya dan sebelum wafat pada tahun 1827, ia masih dapat menyelesaikan bukunya yang terakhir : Schwnengesang dimana ia didalam garis besarnya menguraikan segala usaha dan cita serta pendiriannya. Ia dimakamkan di Birr dekat sekolahnya dulu dan pada nisannya tertulis seluruh jasanya. 
-          Retter der Armen auf Neuhof ( Penolong para miskin di Neuholf) 
-          Prediker des Volker in Lienhard und Gertrud ( Pengajar rakyat dalam Lienhard dan Gertrud). 
-          Zu Stands Vater der Waisen ( Di Stans yah yatim piatu)
-          Zu Burgdorf und Munchen Buchsee Grunder der neuen Volkschule (Pendiri Sekolah Rakyat Baru di Burgdorf dan Munchenbuchsee).  
-          In Iferten Erziehen der Menschheit(Pendidik Umat Manusia di Inferten). 
-          Mensch, Christ, Burger (Manusia, Kristen, Warga) 
-          Alles fur Andere fur sich nichts (Semua untuk orang lain, untuk dirinya tak satupun) 
-          Segen seinem Namen (Semoga banyak berkah kepadanya).

Aliran baru dalam pendidikan dan pengajaran sifat-sifanya : cinta, rela mengabdi, tulus ikhlas mengalami kegagalan, merupakan fakta-fakta penting dalam usaha guru menunaikan tugasnya memajukan angkatan yang akan menggantinya. 

Sebagai Pendidik : Pandangannya mengenai tujuan pendidikan ia letakkan dalam bukunya yang pertama : Die Abendstundeeines Einsiedlers. Tujuan pendidikan memimpin anak menjadi manusia yang baik dengan jalan mengembangkan segala yang ada pada anak. Dengan ini dijelaskan bahwa yang dipentingkan oleh Pestalozzi ialah pendidikan formil dan harmonis bertentangan dengan intelektualisme yang berkembang pada waktu itu. Dan wajib segala usaha selalu disesuaikan dengan perkembangan anak menurut kodratnya. Sebab pada hakekatnya pendidikan adlah tidak lain dari pada pemberian pertolongan agar anak kemudia dapat menolong dirinya sendiri. “Hilfe zur selbsthilfe” ungkapan dari pestalozzi.

Dalam buku ini dibentangkan pula bahwa masyarakat dan umat manusia mempunyai pengaruh atas pendidikan dan anak harus dididik untuk masyarakan dan kemanusiaan. Tampaklah bakwa Pestalozzi memandang anak tidaka sebagai individu melainkan sebagai anggota masyarakat.. dengan ini Pestalozzi muncul sebagai penganjur pendidikan sosial. Yang kelak dalam abad 20 yang mat penting.

Dalam buku Lienhard und gerturd ia gambarkan dalam bentuk kriteria bahwa pendidika rakyat maupun negara wajib dimulai dengan pendidikan keluarga yang bai, karena pendidikan keluarga merupakan sendi untuk bermacam-macam lingkungan pendidikan. Didalam keluarga ibu merupakan jiwanya; darinya timbul rasa cinta anak terhadap ibu. Kecintaan terhadap ibu inilah akan melaua kepada ayah lalu anggota keluaraga yang lain kemudian ketuhan akhirnya kesesam makhluk hidup. Pestalozzi memberikan tugas yang berat kepada ibu dalam pendidikan keagamaan. Kecintaan ibu menimbulkan rasa terima kasih serta percaya dalam hati sanubari anak dengan jalan ini anak sampai pada kepercayaannya terhadap Tuhan yang tidak dapat dimiliki anak hanya dengan kecerdasan otak. 

Sebagai Pengajar: pandangannya mengenai didaktif yang tertera pada buku : Wie Gertrud ihre Kinder lehrt. Pandangannya ini dipaparkan dalam bentuk surat dan pertama – tama diperuntuhkan kepada ibu. Sebagai dasar utama dalam pengajaran yang ia anjurkan : Pengamatan alam (die Anschauung der Natur), sebab asal semua pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan menimbulkan pengertian, bahkan pengertian tanpa pengamatan adalah kosong. Penegrtian yang baru bergabung dengan yang lama menjadi suatu pengetahuan. Tetapi setiap pengamatan untuk dapat menimbulkan pengertian dan kemudian pengetahuan harus disertai dengan keatifan seluruh jiwa dan pribadinya yang dapat mengelolah pengamatan itu menjadi suatu pengetahuan. Pengamatan tanpa pengertian (Pengamatan Pasti) adalah buta karena tidak menimbulkan pengetahuan.

Pada waktu mengamati secara aktif harus diperhatikan : 1. Suara (kata maupun nama), 2. Bentuk , 3. Bilangan. Seluruh mata pelajaran disekolah rakyat dikelompokkan sekitar itu. Termasuk suara maupun kata adalah : bahasa (bercakap dan menambahkan kekayaan bahasa ) dan mata pengajaran pengerahuan seperti sejarah dan ilmu bumi. Termasuk bentuk : ilmu bangun menggamar dan menulis. Termasuk bilangan : berhitung, hampir semua mata pelajaran disekolah ia dengan teman-teman membuat metode (die Methoden, 22 Juni 1800), sebagai suatu usaha yang selama itu belum ada.

Dasar didaktik yang kedua adalah mempraktekkan dari pandangannya tentang pendidikan yaitu : Hilf zur Selbsthilfe(Pertolongan untuk perolongan dirinya). Anak sendirilah yang menolong dirinya . jadi dasar kedua ialah keatifan diri sendiri. Dasar didaktik yang ketiga ialah sesuai dengan kodrat anak yang berkembang secara teratur, kemajuan setingkat demi setingkat. Begitulah pengajaran harus meju selangkah demi selangkah. Dikalangan pengajaran J.H.Pestalozzi disebut-sebut sebagai bapa pengajaran klasikal, pencipta pengajaran pegamatan dan perintis pembuatan metode khusus. 

Penghargaan :  Untuk mengahargai jasa-jas Pestalozzi, sesudah perang kedua di Swiss didirikan sebuah perkampungan pendidikan terkenal dengan nama Pestalozzidorf. Perumahan-perumahan ini didalam kampung ini didiami oleh yatim piatu korban perang dan berasal dari hampir semua negara di Eropa. Rumah itu diberi nama sesuai dengan tanah air penghuninya. Dalam suasana tenang, damai dan persaudaraan anak-anak itu dididik sebagai suatu keluarga besar, tanpa mengenal perbedaan kebangsaan, menyiapkan diri untuk hidupnya dikemudian hari. Setelah selesai pendidikannya mereka kembali menyubangkan tenaganya kepada tanah air mereka masing-masing. Perkampungan ini mendapat banyak pengunjung dari berbagai negara. Sekarang perkampungan pendidikan semacam itu mulai banyak didirikan dinegara-negara maju untuk menanamkan cita-cita persaudaraan dan perdamaian antara bangsa-bansa di dunia. 

2.  Friedrich Frobel. 
Riwayat Hidup Frobel dilahirkan di Oberweiszbach ( Jerman ) pada 21-4 – 1782 dan meninggal dunia pada 21-6-1852 di Liebenstain. Ayahnya adalah seorang pendeta dan ibunya meninggal dunia 9 bulan sesudah ia dilahirkan. Ibu tirinya memperlakukannya amat jelek. Inilah yang menyebabkan ia senang berdiam diri dan merenung. Setelah agak besar ia membantu pekerjaan rumah tangga dan bercocok tanam. Khotbah – khotmah ayahnya menanamkan kesan yang dalam tentang agama. Pada usia 10 tahun ia ikut pada pamannya seorang pendeta juga dan disitulah ia baru tentram hidupnya. Pada umur 15 tahun ia ikut bekerja pada seorang penjaga hutan, terdorong oleh kecintaannya kepada alam. Disinilah tumbuh keyakinan, bahwa antara seluruh alam ini terdapat suatu hubungan yang erat. Kemudian ia melanjutkan pelajarannya dalam ilmu alam di Jena, tetapi karena kehabisan biaya 11/2 tahun kemudian ia kembali pulang dan mempelajari pertanian. Sesudah ayahnya meninggal ia mulai belajar untuk menjadi ahli bangunan. Ilmu alam dan arsitek ia anggap sebagi suatu lapangan. Permaianan membangun yang ia anjurkan kelak berdasarkan pengetahuannya dalam hal tersebut.

Secara kebetulan, ketika ia mencari kesempatan untuk menyempurnakan pengetahuannya tentang bangunan di Frankfurt, ia berkenalan dengan G. A. Gruner, yang memimpin suatu sekolah dan pengikut J. H. Pestalozzi. Ia dijadikan guru dan ternyata bahwa ia mendapat suatu pekerjaanyang sungguh sesuai dengan dirinya ( 1805). Pada liburan berikutnya ia mengunjungi Pestalozzi dan dalam tahun 1808 ia kembali lagi Yverdon untuk bekerja dan belajar pada Pestalozzi dengan 2 anak asuhannya. Tetapi sesudah mempelajari sekolah Pestalozzi dengan tenang dan lama, maka ia mengetahui : 
a.  Tidak adanya suatu hubungan antara satu pelajaran dan yang lain. 
b.  Tiap guru berbuat sekehendak sendiri dan mengikuti rencana pengajarannya sendiri 
c.  Diantara para guru tidak terdapat perpaduan, bahkan ada tanda – tanda saling mencurigai dan bersaing.

Karena mendapatkan suatu warisan maka ia melanjutkan lagi pelajaran dan masuk sekolah tinggi untuk mengikuti ilmu alam dan ilmu bahasa Timur, terutama ilmu pertambangan, ilmu hajat, filsafat karena ia ingin memberi dasar keilmuan pada cara ia mengajar dan mendidik. Tidak seperti Pestalozzi yang menurut pandangannya kurang adanya dasar keilmuan.

Dalam 1813 ia masuk tentara sukarela melawan Napoleon dan selama ini ia berkenalan dengan H. Lagenthal dan W. Middendorff, yang kelak akan menjadi teman sekerja dalam pendidikan. Setelah tentara sukarela tersebut dibubarkan ia diangkat menjadi asisten museum pertambangan. Disini yakinlah ia bahwa segala sesuatu, termasuk manusia berdasarkan pada hukum yang tertentu srta tetap dan bersumber pada suatu kesatuan.
 Kesatuan. Kalau begitu maka pendidikan berdasarkan hukum-hukum tersebut pula. Hukum itu akan ia cari. Maka ia tolak suatu pengangkatan untuk menjadi profesor di stockholm dan ilmu pertambangan.

Dalam 1816 ia mencoba mendapat kesempatan untuk memulai dengan cita-cita hidupnya. Kakaknya Cristoph meningal dunia, dan ketiga anak lelakinya diserahkan kepadanya untuk dididik. Ia keluar dari pekerjaanya dan mulai mencurahkan tenaganya untuk anak-anak asuhannya ditambah beberapa kemanakan yang lain di Keilhau.  Midden droff bersedia membantunya, dan sekolah semakin bertambah muridnya. Di sini ia menerbitkan bermacam-macam risalah yang memuat pendirianya mengenai pendidikan dan pengajaran. Sayang keadaan politik pada tahun 1824 menganggap  pandangan Frobel demokratis dan karenanya tidak dianggap baik, bahkan sekolah Frobel dicap sebagai pemberontak. Banyak orang tua mengeluarkan anaknya dari sekolah dan sekolah amatlah mundur. Hala ini menimbulkan kesukaran keuangan yang amat besar, sedangkan dalam masa baik saja keuangan Frobel selalu sulit. Frobel adalah seorang pencipta dan pengatur dalam lapangan kerohanian, tetapi dalam lapangan keuangan amatlah kurang kecakapannya. Karena murid sekolah tinggal sedikit, maka waktunya ia gunakan untuk menulis buku: Menschenerziebung atau pendidikan manusia ( Terbit dalam tahun 1862), yang berisis pandangan hidupnya dan pendirian mengenai pendidikan dan pengajaran. Buku termasuk pula tangkisan terhadap kemunduran sekolahnya. Sesudah diseliki secara resmi tenyata bukunya itu tidak mengandung suatu bahaya, tetapi murid-murud sudah terlanjur sedikit.

Dalam tahun 1831 ia pergi ke Swiss untuk memimpin sebuah perumahan yatim piatu, di Burgdorf. Di samping itu ia memimpin sebuah kursus untuk guru-guru. Tetapi kesehatan isterinya tidak cocoknya dengan iklim di Swiss dan karenanya ia pulang ke jerman. Dalam 1839 ia mulai melaksanakan cita-cita mendirikan tempat pendidikan yang lengkap teratur untuk anak-anak di Blakemburg. Sebentar usaha ini terhambat karena isterinya meninggal dalam tahun itu juga. Dalam 1840 tempat pendidikan itu diresmikan dan diberi nama : Kindergarten = Taman Kanak-Kanak. Sembuyan untuk pendidkan ini merupakan ajakan : Marilah kita hidup untuk anak-anak kami. Disini terasa betapa besar cintanya terhadap anak-anak. ..Friede (Damai) , Freud (gembira), Freiheit ( merdeka)” adalah anjuran yang terkenal dalam sekolahnya. Pada Kindergarten wajib ada halaman yang luas dengan tanaman, yang harus dipiara dengan cinta mesra, Adapun tujuan Kindergarten disimpulkan sebagai berikut : 
1.    Memberi kepada anak (3-7 th) suatu pendidikan yang lengkap sesuai dengan perkembanganya yang wajar, karena pendidikan dirumah tidak mencukupi sama sekali. Padahal pendidikan dimasa kecil amatlah besar harganya untuk hidup anak dikemudian hari. Adapun pendidikan itu berjalan dengan : Bermain-main, bercerita, bercakap-cakap, menyanyi, pekerjaan tangan, berkebun dan gerak badan sederhana. Semua dalam susasana bebas, dengan berkumpul dalam Kindergarten itu anak-anak dibiasakan bermain bersama-sama. Anak lain merupakan permainan yang penting juga katanya. Untuk hal ini ia telah buat bersama-sama dengan isterinya : Mutter-und Koselieder (nyayian ibu dan nayian belaian), yang berisi nyayian dan permainan disertai penjelasan menurut pandangan hidupnya dan menurut pengamatan tentang kehidupan kanak-kanak. 
 2.    Memberi pertolongan dan pimpinan kepada para ibu dalam mendidik anak-anaknya. 
3.    Mendidik dan menyiapkan para calon ibu dalam teori praktek untuk menjadi pemimpin Kindergarten dan untuk tugasnya dikemudian hari sebagai ibu.

Jelaslah dari tiga macam tujuan diatas bahwa Frobel berusaha memperbaiki seluruh pendidikan dan mulai dengan pendidikan dalam keluarga. Cita-citanya ialah : seluruh jerman menjadi Kindergarten besar. Ia berkeliling kota untuk memperkenalkan cita-citanya dan dimana-mana penerimaanya sangat baik kemudian didirikan kidergarten dan kursus pemimpinnya. Dalam 1851 ia kawin lagi untuk meringankan hari tuanya, tetapi dalam tahun itu juga ia mengalami pukulan rohani yang maha berat dalam hidupnya dan tidak dapat ia atasi. Ia dituduh oleh pemerintah mempunyai tujuan mengacau dan menyebarkan paham atheis (tak bertuhan) seperti kemanakanya : Karl Frobel dan Julius Frobel. Maka semua Kindergarten harus ditutup. Keberatan dan penjelasan yang ia sampaikan kepada pemerintah tidak berhasil. Ia bermaksud pindah ke amerika untuk melanjutkan cita-citanya, tetapi sebelum dapat melaksanakn itu ia meninggal dunia pada 21 juni 1952, dua bulan sesudah merayakan ulang tahunnya yang ke 70.

Pada 1860 larangan tersebut dicabut dan kindergarten mulai dibuka lagi dan dalam abad ke 20 ini disemua negara terdapat kidergarten cita-cita Frobel.Kita bicarakan sekarang pandangan hidup dan pendirian tentang pendidikan dan pengajarannya. Frobel sendiri mengakui dalam bukunya Menschenerzeiburg, bahwa pandangan hidupnya telah terbentuk semasa mudanya sebagai seorang anak pendeta agama kristen, sebagai seorang yang mencintai seluruh alam. Adapun pandangan hidupnya dapat dipaparkan secara singkat sebagai berikut : 
a.    Seluruh alam ini berasal dari Tuhan, oleh tuhan dan menuju ke Tuhan 
b.    Antar seluruh yang ada terdapat penghubung erat dan merupakan kesatuan yang bulat. Alles Leben ein Eineiges. Kesatuan itu tidak hal yang statis. Melainkan selalu dalam kegiatan, menurut suatu hukum umun dan abadi. Dan kesatuan tampak dengan perlawanan, tetapi sealu dalam unsur perdamaian atau peralihan. Luar dan dalam, terlihat dan tidak terlihat, siang dan malam sebagai senja sebagai unsur peralihan. Kegiatan itu mulai dari dalam dan nampak keluar. 
c.    Manusia (anak) menurut kodratnya adalah baik. Sifat jelek timbul karena pendidikan yang salah atau karena salah pengertian. Umpama : anak suka menembak burung untuk menguji ketangksannya, karena kurang pengertian bahwa burung itu mungkin juga sedang mempunyai anak-anak yang masih harus diberi makan untuk hidup dan tentu akan mati karena induknya ia tembak. 
d.    Kehidupan rohani tiap orang mengulang kehidupan rohani seluruh umat. Kehidupan manusia dalam sejarahnya dapat dipandang sebagai kehidupan satu manusia didalamnya terdapat pula tingkat-tingkat perkembangan tiap-tiap manusia. Tiap masa perkembangan seorang anak wajib dipandang sebagai suatu keseluruhan yang utuh. Suaut gaja yang dalam masa perkembangan yang tidak dipergunakan pada waktunya akan hilang. Tahun-tahun pertama dalam hidup anak amat berharga untuk seluruh hidupnya dikemudian hari, karena tiap masa harus bersatu dan tidak terpisah dari masa sebelumnya. Dengan sendirinya pendirian tentang pendidikan dan pengajaran merupakan kesimpulan dari pandangan        hidupnya. Maka menurut Frobel mendidik adalah : usaha dengan bermacam-macam alat untuk membangkitkan manusia sebagai makhluk yang sadar , berpikir dan mengerti agar dengan sadar dan kemauan sendiri menjelmakan hukum-hukum tuhan yang ada padanya.

Menurut perbatasan itu pendidikan itu harus dimulai dari dalam serta tidak dipaksakan dari luar danberdasarkan kegiatan anak didik sendiri. Teranglah bahwa sifat pendidikannya adalah formil.

Mendidik bertujuan berkembangnya manusia dengan segala gaya rohani yang ada padanya sesuai dengan kebutuhannya hidup sekarang dan hidup yang akan datang. Agar dapat hidup murni dan suci, memenuhi panggilannya di dunia ini sebagai makhluk yang berasal dari tuhan dan menuju ke Tuhan. Begitulah Frobel mengiginkan pendidkan yang harmonis.

Sesuai dengan pandangan hidupnya, bahwa manusia itu menurut kodratnya adalah baik. Maka pendidikan haruslah fasif mengikuti dan tidak boleh memaksakan sesuatu, hanya menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi proses perkembangannya.

Pendidikan dalam keluarga sebagai pendidikan pertama amatlah dipentingkan sesuai dengan pandangan hidupnya, bahwa kehidupan masa kecil itu memiliki pengaruh besar dalam  hidup anak dikemudian hari. Untuk ini ia menulis: Menschenerziehung dan Mutter-und Koselieder serta mendirikan: Kindergarten. 

Tentang pengajaran di sekolah ia melemparkan kritik, yang ringkasannya sebagai berikut : Anak pada zaman itu banyak mempelajari hal yang abstrak serta tidak nyata dan kurang bekerja. Pekerjaan disekolah hanya memimpin anak lambat dalam gerakannya dan malas dalam dalam pekerjaanya. Banyak manusia tidak berkembang dan hilang karenanya.
Dasar utama yang dianjurkan ialah : keaktifan otoaktivitet anak. Anak harus dididik agar suka bekerja dan produktif. Dasar ini adalah akibat pula dari pandangan hidupnya, bahwa seluruh alam itu (jadi juga anak) selalu giat maju (tidak statis), berkembang dari dalam. Jadi untuk ada anak kesempatan maju dan berkembang sesuai dengan kodratnya, anak harus diberi kesempatan aktif, dalam suasana merdeka , bebas dari tiap macam tekanan. Dalam berkembang sesuai dengan kodratnya dalam suasana bebas ini daja chajal atau fantasi anak mendapat tempat yang luas.

Peragaan dan pengamatan dianjurkan melatih indera anak pengamatan alam sekitarnya banyak dijalankan dengan banyak melakukan perjalanan dalam tamasya : kecuali untuk pengamatan benda-benda hidup serta mati dan kehidupan manusia, hewan. Tumbuh-tumbuhan , perjalanan keluar itu penting juga untuk anak bahwa seluruh alam ini juga satu Ganzheit, suatu kesatuan besar yang erat hubungannya bersama-sama maju menurut hukum-hukum yang sama.Alles Leben ein Einigis.
Pestalozzi memandang peragaan sebagai dasar utama, tetapi Frobel lebih mementingkan keaktifan. Keaktifan disertai fantasi memupuk daya cipta. Der Mensch ist cin, Schopfer= manusia adalah pencipta.

Pentingnya otoaktivitiet dalam pengajaran , yang berbunyi sebagai berikut : kerjakanlah ini serta amatilah akibat yang timbul dari perbuatan itu dan semua itu dan semua itu memeberikan pengertian apa. Dalam anjuran ini ia yakin, bahwa berbuat dan berpikir itu merupakan suatu perkembangan yang erat. Denked und Tun sind inning geeint” katanya.

Untuk memeberikan kesempatan agar anak timbul   otoaktivitietnya, beserta fantasi untuk mengembangkan    daya cipta atau daya membangun, ia membuat alat-alat permainan yang terkenal dengan nama : Spielgaben, dan terdiri dari 6 macam : 
1.    Kotak berisi 6 buah bola dari kain wol dan berwarna, biru, kuning, merah (warna-warna primer) , hijau, ungu, jingga ( warna-warna campuran) sambil menyanyi anak-anak bermain-main dengan bola itu. Dalam Mutter-und Koselieder” banyak terdapat contoh permainan ini. Bermacam-macam pengertian ditanamkan sambil bermain-main dan menyanyi itu : kesini, kesana, menangkap, melempar, mengelinding kebawah dan keatas dll. 
2.    Bola, kubus, silinder, semua dari kayu. 
3.    Kotak untuk membangun, berisi 6 buah kubus yang ukurannya sama 
4.    Kotak untuk membangun berisis 8 kubus yang terbagi dari beberapa bagian dengan ukuran dan bagian yang bermacam-macam. 
5.    Kotak untuk membangun berisi sebuah kubus yang terdiri dari 27 dengan sisi ganda tiga atau habis dibagi 3 
6.    Kotak untuk membangun berisi sebuah kubus yang terbagi 27 dengan bermacam-macam bentuk.
Disamping Spielgaben tersebut, masih ada lagi bermacam-macam alat permainan seperti : gambar-gambar mozaik, yang jika disusun dapat membentuk sebuah gambar besar yang berarti ; alat-alat untuk mengayam; lidi-lidi untuk dibangun menjadi bermacam-macam alat; meja, kursi, rumah dsb; kertas-kertas untuk dilipat; manik-manik, tanah liat.

Semua alat-alat tersebut diatas merupakan permainan yang belum jadi atau yang masih harus dibangun oleh anak-anak sendiri secara bebas, sesuai dengan fantasinya, untuk menjadi bangunan keindahan dan bangunan praktis (meja, kursi dsb). Untuk bangunan keindahan anak-anak diajar banyak-banyak menggambar. Inilah yang menimbulkan istilah spielformen.

Keaktifan anak digabung dengan kegembiraan terjelma dalam anak-anak bermain-main kindergarten anak diberi kesempatan banyak untuk bermain-main sendiri terutama dengan teman-temannya (pendidikan sosial). Permainan anak sebaiknya disertai nyayian dan syair. (Mutter-und Koselieder)

Keaktifan digabungkan dengan pendidikan cinta terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan dilaksanakan dalam : berkebun dan mengadakan perjalanan keluar sekolah atau tamasya masuk alam bebas. Dari hampir semua mata pelajaran yang dijabarkan dalam Menschernerziehung hanya pelajaran sejarah dan pelajaran ilmu bumi, kita singgung sebentar. Sebelum mengajar, sejarah yang sesungguhnya Frobel mulai dengan dongeng-dongeng cerita rakyat sekitarnya.

Ilmu bumi didahului dengan mengamati dan mengenal alam sekitar. Itulah sebabnya ia banayak keluar kelas dengam muri-murid dan bertamasya lebih jauh. Nama Frobel terkenal sebagai ahli didik kanak-kanak. Tetapi pengalamanya mengenai hidup serta perkembangan anak, tentang pendidikan dan pengajaran merupakan benih-benih yang akan berkembangbiak dalam abad-abad setelah ia meninggal. Dalam masa hidupnya orang belum cukup maju untuk memberi tempat kepada cita-citanya, yang jauh mendahului zaman tetapi ini mungkin disebabkan oleh bukunya yang panjang lebar dalam uraian, dengan banyak perlambang yang selalu didasarkan pada pandangan hidupnya yang berat untuk dibaca, tetapi kokoh dan tinggi mutunya bagi pembaca yang cukup kuat menjalani isi bukunya Menschenerziehung. Maka baru dalam abad 20 inilah orang mengerti akan nilai pandang Frobel yang tinggi itu, menghargai dan melaksanankannya. Pandangan mengenai kektifan , fantasi, permainan, nyayian, menggambar, pekerjaan tangan, bahasa, pengetahuan alam disekitar, sejarah, ilmu bumi, pendidikan masa anak-anak dan pendidikan dalam lingkungan keluarga masih modern dan pertengahan abad 20 ini, lebih dari satu abad sesudah ia meninggal.

Pendiriannya, bahwa segala sesuatu dalam pendidikan harus mulai dari dalam menuju keluar, adalah suatu pendirian, yang kelak akan terkenal dengan istilah : von Kinde aus. Dalam pengajaran ia berkataguru wajib banyak-banyak berusaha mengeluarkan dari anak, daripada memasukkan dalam jiwa anak. Maka pengajaran ekspresi sangat diperhatikan oleh Frobel. Kindergarten berkembang pesak diseluruh negara dan kelak indonesia-pun akan menyusulnya. 
ARTIKEL : SISTEM PEMISAHAN  (DIFERENSIASI)         

0 Response to "SISTEM PEMISAHAN (DIFERENSIASI)Source"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close