11 Hal yang Harus Dilakukan Untuk Menjadi Pendidik Hebat

11 Hal yang Harus Dilakukan Untuk Menjadi Pendidik Hebat_  Menjadi pendidik yang baik saat mengajar bukan soal sifat seorang pendidik, tetapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Menjadi pendidik yang hebat menuntut keahlian dan keterampilan tersendiri, karena pendidik hebat harus menjadi indicator, motivator,  inspiratory, dan pembangun kepribadian dan karakter siswa. Lalu bagaimana menjadi pendidik yang hebat?. Berikut 11 Cara yang harus dilakukan untuk menjadi pendidi hebat. 


11 Hal yang Harus Dilakukan Untuk Menjadi Pendidik Hebat

1. Ubah pola pikir anda ; pembelajaran bukan tentang bagaimana guru mengajar tapi bagaimana siswa itu dapat belajar. 
Masih banyak guru yang sibuk dengan cara mereka mengajar entah itu dalam penggunaan metode maupun strategi, hal ini memang tidak ada salahnya namun perlu di ingat bahwa tolak ukur keberhasilan seorang guru bukan dari kepala sekolah maupun orang tua siswa tapi justru dari murid-muridnya.

Terutama tercermin dari pada perubahan positif yang di alami oleh murid- muridnya mulai dari antusias, semangat belajar dan bahkan pemahaman akan materi pelajaran. Dalam proses belajar mengajar tentu saja guru akan menggunakan metode, namun tidak semua metode akan berhasil dan sesuai dengan kebutuhan muridnya maka seorang guru harus mencarikan solusi agar bagaimana muridnya dapat belajar dengan baik.

Misalnya memberikan tugas dan PR dengan tujuan mengevaluasi materi yang sudah di pelajari di kelas, mendorong murid untuk berlatih mengerjakan soal, dan mendorong murid untuk mendalami pemahamannya pada topik tertentu.

2. Jangan hanya mepelajari materi pembelajaran tetapi pelajari pula tingkah laku anak didik anda
Karakter peserta didik merupakan watak, kejiwaan dan sifat-sifat khas yang memang sudah ada pada anak sejak lahir, sebagai identitas yang membedakannya dengan orang lain dan masing-masing peserta didik sudah pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penting bagi seorang guru untuk mengetahui setiap karakteristik peserta didiknya, guru bisa melihat dari cara mereka bertutur kata, bersikap dan berperilaku.

Semua yang tampak kasat mata merupakan perwujudan dari watak, jiwa dan sifat anak didik. Manfaat bagi guru untuk memahami karakter peseta didiknya adalah guru dapat memberikan pelayanan prima dan memberi tugas sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan peserta didiknya serta dapat mengembangkan kemampuan peserta didiknya.

3. Sampaikan tidak hanya dengan lisan tapi gunakan seluruh anggota tubuh untuk berkomunikasi dengan siswa 
Salah satu faktor yang menghambat proses belajar mengajar dalam kelas adalah komunikasi antara guru dan siswa, lemahnya komunikasi akan membuat guru mengalami kesulitan dalam mengelola kelas.

Hal yang perlu guru lakukan untuk meminimalisir kegagalan dalam proses belajar mengajar salah satunya adalah membangun komunikasi dengan baik agar apa yang di utaran bias sampai kepada peserta didiknya.

Berkomunikasi tidak selalu dengan lisan, namun juga perlu menggunakan anggota tubuh atau non verbal yang biasanya pesan ini lebih efektif dalam mencapai sasaran pesan seperti ekspresi wajah, komunikasi mata, gerak-gerik badan dan sentuhan.

4. Tunjukan kepada siswa pentingnya belajar dimanapun dan kapanpun juga
Dalam hal ini guru tidak hanya di di tuntut untuk memaknai pembelajaran, tetapi yang paling penting adalah bagaimana guru tersebut menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik.

Seorang guru harus mampu menarik perhatian dan minat belajar peserta didiknya dan memberi pemahaman akan pentingnya belajar. Belajar tidak selalu di sekolah, siswa juga dapat belajar dirumah melalui didikan dari kedua orang tua atau saudara.

Di lingkungan masyarakat juga misalnya dengan berinteraksi dengan orang banyak, siswa juga sudah belajar untuk bersosialisasi. Guru harus memberikan pengertian kepada peserta didiknya bahwa belajar bisa dimana dan kapan saja, asal belajar dalam hal-hal baik dan tentunya bias bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

5. Pastikan anda sudah mengaktifkan potensi VAK ( Visual, Auditori, Kinestetik) ke semua siswa.
Yang pertama guru harus menggunakan gaya Visual (belajar dengan cara melihat) dengan indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga. Karena siswa akan suka melihat gambar atau diagram, pertunjukan atau menyaksikan video.

Yang kedua gaya Auditor (belajar dengan cara mendengar), belajar haruslah mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, mengemukakan pendapat, gagasan, dan menanggapi. Biasanya siswa akan suka mendengarkan kaset audio, ceramah, dan diskusi.

Ketiga gaya Kinestetik ( belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh) belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Seorang siswa lebih suka bergerak, menyentuh dan merasakan/mengalami sendiri, karena bagi siswa belajar itu haruslah mengalami dan melakukan.

6. Hukum durasi 20-30 menit (sesuai penelitian, siswa hanya mampu bertahan konsentrasi 20-30 menit, maka variasikan kegiatan belajar mengajar anda setiap 20-30 menit )
Mungkin bagi sebagian orang menjadi guru adalah profesi yang mudah dijalankan, namun tidak bagi guru. Sejatinya guru tidak hanya bertugas mengajar, sebelum mengajar guru harus melakukan persiapan mulai dari membuat RPP, soal, mengawasi murid, evaluasi dan masih banyak lagi.

Pada saat menyampikan materi guru selalu di pandu RPP untuk mengatur waktu mulai dari pembukaan hingga dengan berakhirnya jam belajar. Sesuai penelitian bahwa siswa hanya mampu konsentrasi dalam waktu 20-30 menit maka seorang guru harus pandai dalam menggunakan waktu.

Dalam waktu yang singkat untuk membuat siswa tidak merasa bosan maka guru harus menyisipkan motivasi yang bias meningkatkan semangat belajar siswa atau cerita lucu agar suasana kelas tidak menegangkan. Ketika siswa merasakan suasana tegang maka akan cenderung tidak konsentrasi dalam menerima materi.

7. Lakukan dialog bukan hanya monolog ( bervariasi dialog dan monolog)
Sudah banyak studi komunikasi menunjukan bahwa komunikasi (kelompok) akan efektif bila di gelar dalam dialog, bukan monolog( di antaranya; McNamee & Gergen 1999). Dialog disini bukan sekedar komunikasi dua arah, namun esensinya adalah setiap pihak bias berganti posisi.

Satu waktu satu pihak menjadi pendengar, pada waktu lain dia menjadi pembicara satu waktu dia menjadi pihak yang belajar, di lain waktu dia bias bergerak menjadi pihak yang mengajari. Sehingga disini ada kesadaran bahwa semua pihak yang berarti (signifikan) dan setara?sederajat dalam proses komunikasi. Itulah variasi monolog, lalu bagaimana dengan variasi dialog? Dimana seorang guru bisa menjadi sumber informasi bagi siswa dengan membangun komunikasi melalui dialog antara guru dan siswa.

8. Ajukan pertanyaan yang tepat kepada siswa ( pertanyaan bervariasi mulai pertanyaan yang membutuhkan jawaban low order thinking sampai higher order thinking)
Salah satu tantangan menjadi guru professional adalah menguasai pembelajaran dalam segala situasi dan kondisi apapun. Salah satunya yaitu kemampuan guru dalam mengajukan pertanyaan efektif dengan tujuan dapat memfokuskan perhatian siswa pada materi yang sedang di sampaikan, dapat mendiagnosa kemampuan peserta didik dan kesulitan yang sedang di alami peserta didik dan masih banyak lagi.

9. Tularkan emosi positif dan sikap optimis di depan siswa
Berdasarkan jenis emosi, Lazarus (1991) 1dalam bukunya menyampaikan bahwa emosi ada 2 yaitu positif dan negatif. Emosi positif meliputi perasaan senang, bahagia dan cinta, sedangkan emosi negative adalah perasaan takut- cemas, marah, bersalah malu, sedih,ddl.

Dengan begitu kita bisa menyimpulkan bahwa ketika guru memberikan emosi positif kepada muridnya maka proses belajar mengajar akan sangat menyenangkan dan siswa akan merasa nyaman. Sedangkan sikap optimis adalah suatu kekayaan mental yang harus senantiasa dikembangkan menurut Ubaedy (2008), seorang guru harus menularkan sikap optimis kepada peserta didiknya untuk terus semangat dalam belajar.

10.Bimbinglah anak belajar dengan cara belajar mereka sendiri ( bukan anak tidak mau belajar tapi anak belum menemukan cara yang belajar yang sesuai untuknya)
Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda, begitupula dengan cara belajar mereka. Tidak semua yang di berikan oleh guru bisa menyesuaikan dengan baik, disitulah guru harus memberikan kebebasan agar siswa dapat belajar dengan cara mereka sendiri namun tetap dengan pengawasan dan bimbingan baik dari guru maupun orang tua. Biarkan mereka mengembangkan bakat dan kemampuan dengan cara mereka masing-masing.

11.Tampil menarik di depan siswa. 
Tidak hanya dalam pakaian saja tetapi dengan penampilan kepribadian yang menarik (ketauladanan guru), agar siswa tertarik dengan pembelajaran yang anda sajikan. Pribadi guru memiliki andil yng sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu guru harus berkakhlak mulia karena tugas yang pokok seorang guru adalah memperkukuh daya positif yang dimiliki siswa.

Bersikap dewasa juga harus di perlukan, ujian terberat bagi guru adalah menahan emosi ketika menghadapi anak didiknya, arif dan bijksana, menjadi teladan bagi anak didiknya, dan pandai mengevaluasi diri sendiri, mengembangkan kemampuan diri agar bisa terus memberi ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, dan yang paling pentng adalah religius.

Itulah 11 hal yang harus di lakukan untuk menjadi pendidik yang hebat, semoga bermanfaat.

0 Response to "11 Hal yang Harus Dilakukan Untuk Menjadi Pendidik Hebat"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close