4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar
Monday 9 January 2017
Add Comment
4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar _ sebagai guru yang baik semestinya memiliki
kemampuan yang memadai dalam mendidik dan mengajar siswa. Seorang guru juga
harus mampu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses pembelajaran
dan hasil belajar, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Baca juga:
Faktor apa saja kah yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar? Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, sebagai berikut.
Baca juga:
Faktor apa saja kah yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar? Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, sebagai berikut.
4.
faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar
1. Aktivitas siswa.
Artha
(1991 : 62) menyatakan bahwa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting
dalam interaksi belajar mengajar. Ia juga menyatakan selama proses belajar
mengajar berlangsung, siswa tidak hanya mendengarkan sejumlah teori-teori
secara pasif, melainkan siswa harus terlibat secara aktif dan sungguh-sungguh
dalam semua kegiatan pembelajaran (yaitu mendengarkan, menulis, diskusi,
praktek, dan lain-lain). Aktivitas-aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
menurut Pramono (1997 : 226) adalah berupa pengajuan pertanyaan, perumusan
masalah, pengerjaan tugas-tugas, serta
latihan.
Menurut
Rusyan (dalam Siswono 1999 : 20),
jenis-jenis aktivitas belajar dengan mengutamakan proses mental sebagai
berikut:
a. visual
activities, seperti
membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, mengamati pekerjaan orang
lain,
b. oral
activities, seperti
menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,
mengadakan wawancara, diskusi, interupsi dan sebagainya,
c. listening
activities, seperti
mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, pidato, dan sebagainya,
d. writing
activities, seperti
menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin dan sebagainya,
e. drawing
activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta,
diagram, pola dan sebagainya,
f. motor
activities, seperti
melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, memelihara
binatang dan sebagainya,
g. emotional
activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
berani, senang, gugup dan sebagainya.
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama
pelaksanaan pembelajaran meliputi :
a.
Mendengarkan penjelasan guru
b.
Membaca buku siswa dan LKS
c. mengerjakan LKS/mempergunakan alat peraga/menulis
yang relevan dengan KBM.
d.
Mendengarkan/memperhatikan/menjawab/
menanggapi pertanyaan guru/teman,
e. Bertanya kepada
guru/teman.
f.
Perilaku yang tidak relevan dalam KBM.
Aktivitas
pada butir (a) merupakan aktivitas pasif dalam pembelajaran. Karena siswa hanya
menerima respon yang diberikan/dianjurkan guru. Sedang aktivitas pada butir b,
c, d dan e merupakan aktivitas aktif.
Karena siswa tidak hanya dilibatkan secara mental, tetapi siswa menunjukan
kegiatan-kegiatan jasmani, seperti diskusi atau memecahkan masalah. Aktivitas
butir f merupakan aktivitas yang menyimpang/negatif, yang mungkin terjadi dalam
setiap pembelajaran, sehingga dalam penelitian dimunculkan sebagai indikator.
2. Kemampuan guru mengelola pembelajaran
Hudojo
(1988 : 5) menyatakan penguasaan materi dan cara penyampaiannya merupakan
syarat yang tidak dapat ditawar lagi bagi para pengajar matematika. Seorang
pengajar matematika yang tidak menguasai materi matematika yang diajarkan,
tidak mungkin mengajar matematika dengan baik. Demikian pula seorang seorang
pengajar yang tidak menguasai berbagai cara penyampaian dapat menimbulkan
kesulitan peserta didik dalam memahami matematika. Jika salah satu hal ini
terjadi, berarti proses belajar matematika tidak berlangsung efektif.
Menurut
Ali (1987 : 7) bahwa syarat yang perlu dimiliki guru antara lain : a)
penguasaan materi, b) kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologis, c)
kemampuan menyelenggarakan proses mengajar belajar, dan d) kemampuan
menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Kemudian Soedjadi (1994 : 4 - 5)
menyatakan bahwa kunci penting yang harus diketahui guru matematika adalah
lebih kreatif dalam pembelajaran yang dilakukan, meskipun dalam mengajarkan
bahan yang sama dan lebih kreatif dalam
merencanakan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, kemampuan
guru selama pelaksanaan pembelajaran merupakan salah satu syarat yang perlu
dimiliki seorang guru. Menurut
Abdurrahman (2002), hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran meliputi: (a)
Pendahuluan (menjelaskan
materi yang akan dibahas, memotivasi/membangkitkan minat siswa, memberikan
petunjuk-petunjuk sebelum siswa mengerjakan LKS), (b).
Kegiatan Inti (mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran, pemberian masalah, membimbing siswa memahami masalah,
membimbing siswa mengembangkan kegiatan/data, membimbing siswa menyusun data,
membimbing siswa menambah data, membimbing siswa menemukan konsep/prinsip,
membimbing siswa menerapkan konsep) (c) Penutup
(memberikan tugas yang relevan), (d). Pengelolaan waktu, (e) Suasana Kelas (antusias siswa dan antusias
guru).
3. Faktor strategi mengajar.
Winataputra, dkk. (1992 : 10), mengemukakan
bahwa strategi pembelajaran adalah siasat atau keseluruhan aktivitas yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif
bagi tercapainya tujuan pembelajaran.
Selanjutnya dikatakan bahwa dalam pembelajaran matematika hendaklah dipilih
strategi pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Keaktifan siswa
itu tidak saja pada keterampilan mengerjakan soal sebagai aplikasi dari
konsep-konsep matematika yang telah dipelajarinya, melainkan perlu lebih
mementingkan pemahaman pada proses terbentuknya konsep. Kemudian dalam buku
Kompetensi Dasar & Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs
(Depdiknas, 2001 : 14-19), disebutkan bahwa
strategi pembelajaran matematika dilakukan hendaknya siswa sendiri yang
memahami dan mengkontruksi suatu konsep atau pengetahuan di bawah bimbingan guru.
Jadi strategi yang dimaksud di sini adalah
siasat atau keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang siswa sendiri memahami dan mengkontruksi suatu konsep
atau pengetahuan di bawah bimbingan
guru . Pelaksanaan strategi
pembelajaran seperti yang dimaksudkan di atas, salah satunya adalah dengan
menerapkan pembelajaran penemuan terbimbing.
4. Perangkat
pembelajaran.
Perangkat pembelajaran matematika yang sesuai
sangat penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika.
Selain itu perangkat pembelajaran dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk
belajar. Slavin (Nur, 1998) mengemukakan bahwa agar pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik, siswa perlu diberi kegiatan yang berisi pertanyaan atau
tujuan yang direncanakan untuk dikerjakan. Sehubungan dengan penelitian ini,
sekumpulan perangkat pembelajaran yang dimaksudkan adalah Rencana Pembelajaran
(RP), Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa
(LKS), dan tes hasil belajar (THB).
Keempat faktor tersebut di atas, adalah
faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasilnya. Salah
satu hal yang perlu diperhatikan adalah, ketika seorang guru telah memilih
pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan suatu materi, maka diperlukan
perangkat yang sesuai untuk pembelajaran yang dipilih tersebut. Dengan
tersediannya perangkat pembelajaran yang sesuai memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang baik.
Demikian juga untuk melaksanakan pembelajaran materi kesebangunan dengan
penemuan terbimbing diperlukan perangkat yang sesuai.
Demikianlah sedikit ulasan tentang 4 faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar yang bisa menjadi bahan acuan dan pertimbangan ibu dan bapak guru dalam
melakukan pembelajaran agar tujuam pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal
0 Response to "4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar"
Post a Comment