Pendidikan karakter


A.     Pengertian Karakter Bangsa
Pendidikan karakter merupakan gabungan dari dua kata, yaitu pendidikan dan karakter. Kita ketahui bahwa pengertian pendidikan begitu banyak versi yang menyebutkan. Salah satunya adalah Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman Siswayang pertama tahun 1930 mengatakan bahwa pendidikan umumnya berarti daya upayauntuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek),dan tubuh anak; dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar kitadapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kitadidik selaras dengan dunianya. Sedangkan pada Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesertadidik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan,  pengendalian diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku manusia agar dapat secara aktif mengembangkan potensi diri yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada dirinya yang dilakukan melalui usaha sadar/teroganisir, terencana, dan berlangsung sepanjang hayat yang diarahkan pada satu tujuan utama yaitu untuk memanusiakan manusia.
Karakter  adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Istilah karakter secara harfiah berasal dari bahasa Latin “charakter”, yang antara lain berarti: watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau akhlak. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khasseseorang atau sekelompok orang.
Suyanto (2009)  mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilakuyang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Definisi lainnya dikemukakan oleh Kertajaya (2010), karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar  pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter  adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat. 
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana, prasarana, dan pembiayaan, serta ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
B.     Tujuan, Landasan, dan Prinsip Pendidikan Karakter
1.      Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusiaIndonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan. Oleh karena itu,rumusan tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikankarakter. Tujuan Pendidikan Karakter diantaranya adalah sebagai berikut:
a)     Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai pancasila.
b)     Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan pancasila.
c)      Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
d)     Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
e)     Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yangaman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaanyang tinggi dan penuh kekuatan.
Secara singkatnya pendidikan karakter bertujuan untuk mempersiapkan pesertadidik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memilikikemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.Pendidikan Karakter juga bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlakmulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan. Melalui pendidikan karakter, diharapkan peserta didik mampu secara mandirimeningkatkan dan menggunakan pengetahuaannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
2.      Landasan Pendidikan Karakter
Dalam perspektif progresivisme, pendidikan bukanlah sekadar memberikan pengetahuan, lebih dari itu pendidikan melatih kemampuan berpikir 
(aspek kognitif). Manusia memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding makhluk lain, yaitu dianugerahi akal dan kecerdasan. Sehingga dengan akal dan kecerdasan tersebut diharapkan manusia atau seseorang dapat mengetahui, memahami, dan mengembangkan potensi-potensi yang telah ada pada dirinya sejak dilahirkan. Aliran inilah yang menjadi dasar atau landasan terbentuknya pendidikan karakter. Pandangan yang mengatakan bahwa manusia memiliki potensi-potensi dan kemampuanuntuk mengatasi masalah-masalah. Progresivisme yang juga menaruh kepercayaanterhadap kebebasan manusia dalam menentukan hidupnya, serta lingkungan hidup yangdapat mempengaruhi kepribadiannnya.
Beberapa hal yang terkandung dalam aliran  progresivisme  ini  kemudian  secara mendalam dipikirkan untuk kemudian memunculkan sebuah paradigma pendidikan  yang  sedang  menjadi  primadona  paradigma  pendidikan dewasa ini, yang tidak lain adalah pendidikan karakter. Nilai-nilai  pendidikan  karakter  merupakan  nilai-nilai yang dikembangkan dan diidentifikasi dari sumber-sumber Agama, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari  pada  ajaran  agama  dan  kepercayaan. Secara politis,kehidupan kenegaraan di dasari pada nilai yang berasal dari agama. Dan sumber yang kedua adalah Pancasila. Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dankenegaraan yang disebut dengan Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Sebagai warga negara Indonesia, pendidikan karakter yang diajarkan harus sejalan dengan karakter bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945. Pancasila mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa. Bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dalam berpikir dan berbuat, dan hal ini mengharuskan bangsa Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila itu ke  dalamsikap dan perilaku baik dalam perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Salah satunya dengan menerapkan pendidikan berkarakter. Dengan berlandaskan pancasila maka tingkah laku kita akan terlindungi dari hal yang tidak sesuai dengan pancasila,dikarenakan saat ini sudah berkembang tentang kenakalan remaja dalam masyarakat seperti perkelahian masal (tawuran). Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan  bangsa. Hal tersebut juga terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.
3.      Prinsip Pendidikan Karakter
Character Education Quality Standards merekomendaikan sebelas prinsip untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, sebagai berikut:
a)     Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
b)     Mengidentifikasikan karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan dan perilaku.
c)      Mengguanakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter.
d)     Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
e)     Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan perilaku yang baik.
f)       Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yangmenghargai semua siswa, membangun karakter mereka dan membantu merekauntuk sukses.
g)     Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri para siswa.
h)     Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter yang setia kepada nilai dasar yang sama.
i)       Adanya pembagian kepimpinan moral dan dukungan luas dalam membanguninisiatif pendidikan karakter.
j)       Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter.
k)     Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter,dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan siswa.
Pada dasarnya pendidikan karakter memiliki fungsi antara lain:
1.      pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
2.    perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan
3.    penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

C.      Indikator 18 nilai-nilai Pendidikan Karakter
Nilai-nilai karakter adalah sikap dan perilaku yang didasarkan pada norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, yang mencakup aspek spiritual, aspek personal/kepribadian, aspek sosial, dan aspek lingkungan (Direktorat Pembinaan PAUD, 2012:4).
Pendidikan karakter bangsa bisa dilakukan dengan pembiasaan nilai moral luhur kepada peserta didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (habit) yang sesuai dengan karakter kebangsaan. Tabel berikut menggambarkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator untuk nilai itu. Indikator itu bersifat berkembang secara progresif. Artinya, perilaku yang dirumuskan dalam indikator untuk jenjang kelas 1 – 3 lebih sederhana dibandingkan perilaku untuk jenjang kelas 4 – 6. Bagi nilai yang sama, perilaku yang dirumuskan dalam indikator untuk kelas 7 – 9 lebih kompleks dibandingkan untuk kelas 4 – 6, tetapi lebih sederhana dibandingkan untuk kelas 10 – 12. Misalnya, bagi nilai religius, indikator “mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan  melalui cara merawatnya dengan baik” untuk kelas 1-3 lebih sederhana dibandingkan indikator “mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ tubuh manusia yang sempurna dalam sinkronisasi fungsi organ”  untuk kelas 4-6 karena mengagumi sistem dan cara kerja organ lebih tinggi dibandingkan mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagian tubuh.

1.       KETERKAITAN NILAI DAN INDIKATOR UNTUK SEKOLAH DASAR
NILAI
INDIKATOR
KELAS 1 – 3
KELAS 4 – 6
Religius:
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan  melalui cara merawatnya dengan baik.
Mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ tubuh manusia yang sempurna dalam sinkronisasi fungsi organ. 
Mengagumi kebesaran Tuhan karena kelahirannya di dunia dan hormat kepada orangtuanya.
Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.
Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai jenis bahasa dan suku bangsa. 
Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan dalam berbahasa.
Senang mengikuti aturan kelas dan sekolah untuk kepentingan hidup bersama.
Merasakan manfaat aturan kelas dan sekolah sebagai keperluan untuk hidup bersama.
Senang bergaul dengan teman sekelas dan satu sekolah dengan berbagai perbedaan yang telah diciptakan-Nya.
Membantu teman yang memerlukan bantuan sebagai suatu ibadah atau kebajikan.
Jujur:
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Tidak meniru jawaban teman  (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas.
Tidak meniru pekerjaan temannya  dalam mengerjakan tugas di rumah.
Menjawab pertanyaan guru tentang sesuatu berdasarkan yang diketahuinya. 
Mengatakan dengan sesungguhnya sesuatu yang telah terjadi atau yang dialaminya.
Mau bercerita tentang kesulitan dirinya dalam berteman.
Mau bercerita tentang kesulitan menerima pendapat temannya.
Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya.
Mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan yang diyakininya.
Mau menyatakan tentang ketidaknyaman suasana belajar di kelas.

Mengemukakan ketidaknyaman dirinya dalam belajar di sekolah.
Toleransi:
Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.
Menjaga hak teman yang berbeda agama untuk melaksanakan ajaran agamanya.
Mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat.
Menghargai pendapat yang berbeda sebagai sesuatu yang alami dan insani.
Membantu teman yang mengalami kesulitan walaupun berbeda dalam agama, suku, dan etnis.
Bekerja sama dengan teman yang berbeda agama, suku, dan etnis dalam kegiatan-kegiatan kelas dan sekolah.
Menerima pendapat teman yang berbeda dari pendapat dirinya.
Bersahabat dengan teman yang berbeda pendapat.
Disiplin:
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.


Datang ke sekolah dan masuk kelas pada waktunya.
Menyelesaikan tugas pada waktunya.
Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Saling menjaga dengan teman agar semua tugas-tugas kelas terlaksana dengan baik.
Duduk pada tempat yang telah ditetapkan.
Selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas.
Menaati peraturan sekolah dan kelas.
Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung.
Berpakaian rapi.
Berpakaian sopan dan rapi.
Mematuhi aturan permainan.
Mematuhi aturan sekolah.
Kerja keras:
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Mengerjakan semua tugas  kelas  dengan sungguh-sungguh.
Mengerjakaan tugas dengan teliti dan rapi.
Mencari informasi dari sumber di luar buku pelajaran.
Mencari informasi dari sumber-sumber di luar sekolah.
Menyelesaikan PR pada waktunya.
Mengerjakan tugas-tugas dari guru pada waktunya.
Menggunakan sebagian besar waktu di kelas untuk belajar.
Fokus pada tugas-tugas yang diberikan guru di kelas. 
Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang ditugaskan guru.
Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang dibaca, diamati, dan didengar untuk kegiatan kelas.
Kreatif:
Berpikir dan melakukan sesuatu yang  menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan  sesuatu yang telah dimiliki.
Membuat suatu karya dari bahan yang tersedia di kelas.
Membuat berbagai kalimat baru dari sebuah kata.
Mengusulkan suatu kegiatan baru di kelas.
Bertanya tentang sesuatu yang berkenaan dengan pelajaran tetapi di luar cakupam materi pelajaran.
Menyatakan perasaannya dalam gambar, seni, bentuk-bentuk komunikasi lisan dan tulis.
Membuat karya tulis tentang hal baru tapi terkait dengan materi pelajaran.
Melakukan tindakan-tindakan untuk membuat kelas menjadi sesuatu yang nyaman. 
Melakukan penghijauan atau penyegaran halaman sekolah.
Mandiri:
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Mencari sumber untuk menyelesaikan tugas sekolah tanpa bantuan pustakawan sekolah.
Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan temannya.
Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan temannya.
Demokratis:
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Menerima  ketua kelas terpilih berdasarkan suara terbanyak.

Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman.
Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan sekolah.

Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas.
Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas.
Mengemukakan pendapat tentang teman yang jadi pemimpinnya.
Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas.

Memberi kesempatan kepada teman yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja.
Menerima arahan dari ketua kelas, ketua kelompok belajar, dan OSIS.

Melaksanakan kegiatan yang dirancang oleh teman yang menjadi pemimpinnya.
Rasa ingin tahu:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran.
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran. 
Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi.
Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi.
Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari radio atau televisi.
Bertanya tentang beberapa peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi yang baru didengar.
Bertanya tentang berbagai peristiwa yang dibaca dari media cetak.
Bertanya  tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar yang dibahas di kelas.
Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.

Turut serta dalam panitia peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.
Menggunakan bahasa Indonesia ketika ada teman dari suku lain.

Menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di kelas.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu wajib.

Menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
Mengagumi banyaknya keragaman bahasa di Indonesia.

Menyukai berbagai upacara adat di nusantara.
Mengakui persamaan hak dan kewajiban antara dirinya dan teman sebangsa dari suku, etnis, budaya lain.

Bekerja sama dengan teman dari suku, etnis, budaya lain berdasarkan persamaan hak dan kewajiban.
Membaca buku-buku mengenai suku bangsa dan etnis yang berjuang bersama dalam mempertahankan kemerdekaan.
Menyadari bahwa setiap perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilakukan bersama oleh berbagai suku, etnis yang ada di Indonesia.
Cinta tanah air:
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
Mengagumi posisi geografis wilayah Indonesia dalam perhubungan laut dan udara dengan negara lain.
Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia.
Mengagumi kekayaan budaya dan seni di Indonesia.
Menyenangi keragaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia.
Mengagumi keragaman suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan yang hadir di wilayah negara Indonesia.
Mengagumi keragaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.
Mengagumi sumbangan produk pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia bagi dunia.
Mengagumi kekayaan hutan Indonesia.
Mengagumi peran hutan Indonesia bagi dunia.
Mengagumi laut serta perannya dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Mengagumi peran laut dan hasil laut Indonesia bagi bangsa-bangsa di dunia.
Menghargai prestasi:
 Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

Mengerjakan tugas dari guru  dengan sebaik-baiknya.
Rajin belajar untuk berprestasi tinggi.
Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan kesenian.
Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan olah raga dan kesenian di sekolah.
Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.
Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lain.
Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.
Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain.
Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya.
Menghargai hasil kerja pemimpin dalam menyejahterakan masyarakat dan bangsa.
Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya.
Menghargai temuan-temuan yang telah dihasilkan manusia dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni.
Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Bekerja sama dalam kelompok di kelas.

Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas.
Berbicara dengan teman sekelas.
Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas.
Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya kelas.
Bergaul dengan teman lain kelas.
Aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya sekolah.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
Tidak menggunakan kekuatan fisik dalam berselisih dengan teman.

Mendamaikan teman yang sedang berselisih.
Berbicara dengan kata-kata yang tidak mengundang amarah teman.

Menggunakan kata-kata yang menyejukkan emosi teman yang sedang marah.
Tidak mengambil barang teman.

Ikut menjaga keamanan barang-barang di kelas.
Mengucapkan salam atau selamat pagi/siang/sore ketika bertemu teman untuk pertama kali pada hari itu.
Menjaga keselamatan teman di kelas/sekolah dari perbuatan jahil yang merusak.
Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.


Membaca buku atau tulisan yang diwajibkan guru.
Membaca buku dan tulisan yang terkait dengan mata pelajaran.

Membaca  buku-buku cerita  yang ada di perpustakaan sekolah.

Mencari bahan bacaan dari perpustakaan daerah.
Membaca koran atau majalah dinding.
Membaca buku novel dan cerita pendek.
Membaca buku yang ada di rumah tentang flora, fauna, dan alam.
Membaca buku atau tulisan  tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi.
Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Membagi makanan dengan teman.
Mengunjungi rumah yatim dan orang jompo.
Berterima kasih kepada petugas kebersihan sekolah.
Menghormati petugas-petugas sekolah.
Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa atau tidak punya.
Mmbantu teman yang sedang memerlukan bantuan.
Mengumpulkan uang dan barang untuk korban bencana alam.
Menyumbang darah untuk PMI.
Peduli lingkungan:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Buang air besar dan air kecil di WC.
Membersihkan WC.
Membuang sampah di tempatnya.
Membersihkan tempat sampah.
Membersihkan halaman sekolah.
Membersihkan lingkungan sekolah.
Tidak memetik bunga di taman sekolah.
Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman.
Tidak menginjak
rumput di taman sekolah.
Ikut memelihara taman di halaman sekolah.
Menjaga kebersihan rumah
Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

2.       KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN  INDIKATOR UNTUK SMP – SMA
NILAI
INDIKATOR
KELAS7 – 9
KELAS  10- 12
Religius:
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Mengagumi kebesaran Tuhan melalui kemampuan manusia dalam melakukan sinkronisasi antara aspek fisik dengan aspek kejiwaan.
Mensyukuri keunggulanmanusia sebagai makhluk pencipta dan penguasa dibandingkan makhluk lain
Mengagumi kebesaran Tuhan karena kemampuan dirinya untuk hidup sebagai anggota masyarakat.
Bersyukur kepada Tuhan karena menjadi warga  bangsa Indonesia.
Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai alam semesta.
Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan di alam semesta.
Mengagumi kebesaran Tuhan karena adanya agama yang menjadi sumber keteraturan hidup masyarakat.
Merasakan kebesaran Tuhan dengan keberagaman agama yang ada di dunia.
Mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.
Mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.
Jujur:
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Tidak menyontek ataupun  menjadi plagiat dalam mengerjakan setiap tugas.
Melaksanakan tugas sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di sekolah.
Mengemukakan pendapat tanpa ragu tentang suatu pokok diskusi.
Menyebutkan secara tegas keunggulan dan kelemahan suatu pokok bahasan.
Mengemukakan rasa senang atau tidak senang terhadap pelajaran.
Mau bercerita tentang permasalahan dirinya dalam menerima pendapat temannya.
Menyatakan sikap terhadap suatu materi diskusi kelas.
Mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan yang diyakininya.
Membayar barang yang dibeli di toko sekolah dengan jujur.
Membayar barang yang dibeli dengan jujur.
Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.
Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.
Toleransi:
Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat.
Memberi kesempatan kepada teman untuk berbeda pendapat.
Menghormati teman yang berbeda adat-istiadatnya.
Bersahabat dengan teman lain tanpa membedakan agama, suku, dan etnis
Bersahabat dengan teman dari kelas lain.
Mau mendengarkan pendapat yang dikemukakan teman tentang budayanya.
Mau menerima pendapat yang berbeda dari teman sekelas.
Disiplin:
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.


Selalu tertib dalam melaksanakan tugas-tugas kebersihan sekolah.
Selalu teliti dan tertib dalam mengerjakan tugas.
Tertib dalam berbahasa lisan dan tulis.
Tertib dalam menerapkan kaidah-kaidah tata tulis dalam sebuah tulisan.
Patuh dalam menjalankan ketetapan-ketetapan organisasi  peserta didik.
Menaati peosedur kerja laboratorium dan prosedur pengamatan permasalahan sosial.
Menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam sebuah diskusi kelas.
Mematuhi jadwal belajar yang telah ditetapkan sendiri.
Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis.
Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis ilmiah.
Kerja keras:
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Mengerjakan semua tugas  kelas  selesai dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan.
Mengerjakaan tugas dengan teliti dan rapi.
Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar.
Menggunakan waktu secara efektif untuk menyelesaikan tugas-tugas di kelas dan luar kelas.
Selalu fokus pada pelajaran.
Selalu berusaha untuk mencari informasi tentang materi pelajaran dari berbagai sumber.
Kreatif:
Berpikir dan melakukan sesuatu yang  menghasilkan cara atau hasil baru dari yang telah dimiliki.
Mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan.
Mengajukan suatu pikiran baru tentang suatu pokok bahasan.
Bertanya mengenai penerapan suatu hukum/teori/prinsip dari materi lain ke materi yang sedang dipelajari.

Menerapkan hukum/teori/prinsip yang sedang dipelajari dalam aspek kehidupan masyarakat.
Mandiri:
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Mencari sumber di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas sekolah tanpa bantuan pustakawan.
Mencari sendiri di kamus terjemahan kata bahasa asing  untuk  bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Menerjemahkan sendiri kalimat bahasa Indonesia ke bahasa asing atau sebaliknya.
Demokratis:
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Memilih ketua kelompok berdasarkan suara terbanyak.
Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman.
Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan sekolah.
Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas.
Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas.
Mengemukakan pendapat tentang teman yang menjadi pemimpinnya.
Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas.
Memberi kesempatan kepada teman yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja.
Rasa ingin tahu:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang  dipelajari, dilihat, dan didengar.
Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran.
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran. 
Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi.
Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi.
Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari ibu, bapak, teman, radio, atau televise.
Membaca atau mendiskusikan beberapa peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan teknologi yang baru didengar.
Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.
Turut serta dalam panitia peringatan hari pahlawan dan
proklamasi kemerdekaan.
Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai ancaman dari negara lain terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Mengemukakan pikiran dan sikap terhadap pertentangan antara bangsa Indonesia dengan negara lain.
Mengemukakan sikap dan tindakan yang akan dilakukan mengenai hubungan antara bangsa Indonesia dengan negara bekas penjajah Indonesia.
Mengemukakan sikap dan tindakan mengenai hubungan Indonesia dengan negara-negara lain dalam masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Cinta tanah air:
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
Mengemukakan sikap mengenai kondisi geografis Indonesia.
Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia.
Mengemukakan sikap dan kepedulian terhadap keberagaman budaya dan seni di Indonesia.
Menyenangi keberagaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia.
Mengemukakan sikap dan kepedulian terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.
Rasa bangga dan peduli terhadap berbagai unggulan produk Indonesia dalam pertanian, perikanan, flora, dan fauna.
Mengagumi dan menyenangi produk, industri, dan teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia
Rasa bangga atas berbagai produk unggulan bangsa Indonesia di bidang industri dan teknologi.
Menghargai prestasi:
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

Mengerjakan tugas dari guru  dengan sebaik-baiknya.
Rajin belajar untuk berprestasi tinggi.
Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan kesenian.
Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan olah raga dan kesenian di sekolah.
Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.
Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lainnya.
Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.
Menghargai upaya orangtua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain.
Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya.
Menghargai hasil kerja pemimpin dalam mensejahteraan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.
Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya.
Menghargai temuan-temuan yang telah dihasilkan manusia dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni.
Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

Bekerja sama dalam kelompok di kelas.
Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas.
Berbicara dengan teman sekelas.
Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas.
Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya kelas.
Bergaul dengan teman lain kelas.
Aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya sekolah.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Melindungi teman dari ancaman fisik.
Ikut serta dalam berbagai kegiatan cinta damai.
Berupaya mempererat pertemanan.
Berkomunikasi dengan teman-teman setanah air.
Ikut berpartisipasi dalam sistem keamanan sekolah.
Ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan sekolah.
Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra, seni, budaya, teknologi, dan humaniora.

Membaca koran/majalah dinding.
Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra, seni, budaya, teknologi, dan humaniora.

Membaca buku atau tulisan  tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi.

Membaca koran.
Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Ikut dalam berbagai kegiatan sosial.

Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa atau tidak punya.
Merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan sosial.

Menghormati petugas-petugas sekolah.

Mmbantu teman yang sedang memerlukan bantuan.

Menyumbang darah.
Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Mengikuti berbagai kegiatan berkenaan dengan kebersihan, keindahan, dan pemeliharaan lingkungan.
Merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/ 
http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-karakter/ 
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/ 
http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini/


0 Response to "Pendidikan karakter"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close