4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar

4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar _ sebagai guru yang baik semestinya memiliki kemampuan yang memadai dalam mendidik dan mengajar siswa. Seorang guru juga harus mampu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tercapainya suatu tujuan pembelajaran. 

Baca juga:

Faktor apa saja kah yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar? Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, sebagai berikut.

4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar


4. faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar

1. Aktivitas siswa.

Artha (1991 : 62) menyatakan bahwa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Ia juga menyatakan selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa tidak hanya mendengarkan sejumlah teori-teori secara pasif, melainkan siswa harus terlibat secara aktif dan sungguh-sungguh dalam semua kegiatan pembelajaran (yaitu mendengarkan, menulis, diskusi, praktek, dan lain-lain). Aktivitas-aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran menurut Pramono (1997 : 226) adalah berupa pengajuan pertanyaan, perumusan masalah, pengerjaan tugas-tugas,  serta latihan.
Menurut Rusyan (dalam Siswono 1999 : 20),  jenis-jenis aktivitas belajar dengan mengutamakan proses mental sebagai berikut:
a. visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, mengamati pekerjaan orang lain,
b. oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi dan sebagainya,
c. listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, pidato, dan sebagainya,
d. writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin dan sebagainya,
e. drawing activities,  seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan sebagainya,
f. motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, memelihara binatang dan sebagainya,
g. emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, senang, gugup dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran meliputi :
a. Mendengarkan penjelasan guru
b. Membaca buku siswa dan LKS
c. mengerjakan LKS/mempergunakan alat peraga/menulis yang relevan dengan KBM.
d. Mendengarkan/memperhatikan/menjawab/ menanggapi pertanyaan guru/teman,
e. Bertanya kepada guru/teman.
f. Perilaku yang tidak relevan dalam KBM.

Aktivitas pada butir (a) merupakan aktivitas pasif dalam pembelajaran. Karena siswa hanya menerima respon yang diberikan/dianjurkan guru. Sedang aktivitas pada butir b, c, d  dan e merupakan aktivitas aktif. Karena siswa tidak hanya dilibatkan secara mental, tetapi siswa menunjukan kegiatan-kegiatan jasmani, seperti diskusi atau memecahkan masalah. Aktivitas butir f merupakan aktivitas yang menyimpang/negatif, yang mungkin terjadi dalam setiap pembelajaran, sehingga dalam penelitian dimunculkan sebagai indikator.

2. Kemampuan  guru mengelola pembelajaran

Hudojo (1988 : 5) menyatakan penguasaan materi dan cara penyampaiannya merupakan syarat yang tidak dapat ditawar lagi bagi para pengajar matematika. Seorang pengajar matematika yang tidak menguasai materi matematika yang diajarkan, tidak mungkin mengajar matematika dengan baik. Demikian pula seorang seorang pengajar yang tidak menguasai berbagai cara penyampaian dapat menimbulkan kesulitan peserta didik dalam memahami matematika. Jika salah satu hal ini terjadi, berarti proses belajar matematika tidak berlangsung efektif.

Menurut Ali (1987 : 7) bahwa syarat yang perlu dimiliki guru antara lain : a) penguasaan materi, b) kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologis, c) kemampuan menyelenggarakan proses mengajar belajar, dan d) kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Kemudian Soedjadi (1994 : 4 - 5) menyatakan bahwa kunci penting yang harus diketahui guru matematika adalah lebih kreatif dalam pembelajaran yang dilakukan, meskipun dalam mengajarkan bahan yang sama dan lebih kreatif  dalam merencanakan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, kemampuan guru selama pelaksanaan pembelajaran merupakan salah satu syarat yang perlu dimiliki seorang guru. Menurut Abdurrahman (2002), hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran  meliputi: (a) Pendahuluan (menjelaskan materi yang akan dibahas, memotivasi/membangkitkan minat siswa, memberikan petunjuk-petunjuk sebelum siswa mengerjakan LKS), (b). Kegiatan Inti (mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, pemberian masalah, membimbing siswa memahami masalah, membimbing siswa mengembangkan kegiatan/data, membimbing siswa menyusun data, membimbing siswa menambah data, membimbing siswa menemukan konsep/prinsip, membimbing siswa menerapkan konsep) (c) Penutup (memberikan tugas yang relevan), (d). Pengelolaan waktu, (e)  Suasana Kelas (antusias siswa dan antusias guru).

3. Faktor strategi  mengajar.

Winataputra, dkk. (1992 : 10), mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah siasat atau keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran.    Selanjutnya dikatakan bahwa dalam pembelajaran matematika hendaklah dipilih strategi pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Keaktifan siswa itu tidak saja pada keterampilan mengerjakan soal sebagai aplikasi dari konsep-konsep matematika yang telah dipelajarinya, melainkan perlu lebih mementingkan pemahaman pada proses terbentuknya konsep. Kemudian dalam buku Kompetensi Dasar & Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs (Depdiknas, 2001 : 14-19), disebutkan bahwa  strategi pembelajaran matematika dilakukan hendaknya siswa sendiri yang memahami dan mengkontruksi suatu konsep atau pengetahuan di bawah bimbingan guru.

Jadi strategi yang dimaksud di sini adalah siasat atau keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang siswa sendiri memahami dan mengkontruksi suatu konsep atau pengetahuan di bawah bimbingan guru . Pelaksanaan strategi pembelajaran seperti yang dimaksudkan di atas, salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran penemuan terbimbing.

4. Perangkat pembelajaran.

 Perangkat pembelajaran matematika yang sesuai sangat penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika. Selain itu perangkat pembelajaran dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar. Slavin (Nur, 1998) mengemukakan bahwa agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, siswa perlu diberi kegiatan yang berisi pertanyaan atau tujuan yang direncanakan untuk dikerjakan. Sehubungan dengan penelitian ini, sekumpulan perangkat pembelajaran yang dimaksudkan adalah Rencana Pembelajaran (RP),  Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan tes hasil belajar (THB).

Keempat faktor tersebut di atas, adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasilnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah, ketika seorang guru telah memilih pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan suatu materi, maka diperlukan perangkat yang sesuai untuk pembelajaran yang dipilih tersebut. Dengan tersediannya perangkat pembelajaran yang sesuai memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang baik. Demikian juga untuk melaksanakan pembelajaran materi kesebangunan dengan penemuan terbimbing diperlukan perangkat yang sesuai.

Demikianlah sedikit ulasan tentang 4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar yang bisa menjadi bahan acuan dan pertimbangan ibu dan bapak guru dalam melakukan pembelajaran agar tujuam pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal

0 Response to "4 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close