PENGERTIAN CERITA FIKSI

PENGERTIAN CERITA FIKSI

Cerita fiksi biasa juga disebut prosa atau karya fiksi, juga diistilahkan  dengan prosa cerita, prosa narasi atau cerita berplot. Hal ini sejalan dengan pendapat Aminuddin (dalam Hafid 2002:31) mengemukakan pengertian cerita fiksi adalah keesahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dan peranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Pembelajaran apresiasi sastra yang efektif dapat dilakukan melalui pembelajaran cerita fiksi secara bertingkat yaitu menggemari, menikmati, merespon, menceritakan dan memahami cerita fiksi. 

Cerita fiksi sebagai karya sastra merupakan suatu alat untuk menanamkan moral kepada siswa atau anak-anak sesuai dengan karakteristiknya cerita fiksi untuk usia anak-anak. Anak usia sekitar 5-12 tahun membutuhkan pemahaman yang kongkret. Hal ini sejalan dengan pendapat Pice (dalam Rindiani 2004:6) mengatakan tingkat kematangan anak  usia 5-12 tahun disebut tahap konkret yaitu kematangan anak cenderung hanya terbatas pada benda-benda (sesuatu) yang konkret dapat dilihat dan diraba, hal yang sifatnya abstrak masih sulit diterima. Pembelajaran apresiasi yang efektif dapat dilakukan melalui pembelajaran cerita fiksi secara bertingkat yaitu menggemari, menikmati, merespon, dan memproduksi karya sastra Rofi’udin dan Budiasih, (dalam Hafid 2002:30)

Jika anak diberitahu bahwa sesuatu itu baik misalnya, maka akan lebih baik dengan memberikan bukti konkret yang mengungkapkan hal itu baik daripada memberitahu kepada anak bahwa itu  tidak baik. Pesan yang disampaikan dalam cerita fiksi lebih tepat dijadikan sarana penyampaian pesan kepada anak akan jauh lebih efektif menanamkam sesuatu sikap dengan contoh dalam cerita sebab akibat dibanding dengan hanya memberi tahu. Anak lebih memahami pentingnya suatu kejujuran misalnya jika diramu dalam suatu cerita yang telah terbukti dibanding dengan hanya menyatakan kepada anak bahwa jujur itu baik. 

Teks cerita harus disesuaikan dengan perkembangan anak atau usia anak. Rubbin (1995:150) menyatakan bahwa teks cerita dapat disajikan sebagai landasan tumpuh empat keterampilan berbahasa. Selain itu teks cerita dapat mengembangkan aspek kejiwaan anak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rofi’uddin dan Zuchdi (dalam Hafid 200:26) menyatakan bahwa aspek kejiwaan yang ditumbuhkembangkan melalui teks cerita adalah daya nalar, kepekaan, emosi, dan daya imajinasi, perluasan wawasan dan daya kreasi. Dengan potensi yang dimiliki teks cerita sastra relevan untuk diakrabkan pada anak-anak sejak usia SD.

Dalam kaitannya dengan hal itu, cerita fiksi merupakan sarana efektif untuk menanamkam moral kepada anak karena lebih nyata dan tidak mendekte. Olehnya itu menurut Subari (1992) seorang ahli dalam menulis cerita anak-anak” kecenderungan meninggalkan cerita fiksi bagaikan menyendiri tingkat perkembangan anak dalam menanamkan nilai moral kapada anak” anak tidak bisa dipaksakan untuk memahami suatu nilai tetapi harus menggunakan media yang tepat agar efektif termasuk pembelajaran cerita fiksi 

Artikel terkait :MANFAAT CERITA FIKSI 
GOOGLE SEARCH: PENGERTIAN CERITA FIKSI, CERITA FIKSI IALAH

0 Response to "PENGERTIAN CERITA FIKSI"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close