6 Ciri-ciri dan Jenis Belajar
Thursday 26 July 2018
Add Comment
6 Ciri-ciri dan Jenis Belajar_ Seseorang yang telah melakukan aktivitas belajar dan diakhiri aktivitasnya itu tela memperole perubaan dalam dirinya dengan memiliki pengalaman baru, maka individu itu dapat dikatakan belajar, yang mana hakikat belajar itu adalah perubahan tingka laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan dalam ciri-ciri belajar, antara lain:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan manyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia mengetahui bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, dan kebiasaanya bertambah. jadi, dapat diketahui bahwa individu itu mengetahui perubahannya dengan sadar.
2. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus- menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menimbulkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun belajar berikutnya.
Dalam arti, perubahan ini berlangsung terus-menerus sampai kecakapan individu itu lebih baik dan sempurna. Dapat kita ambil contoh yaitu kecakapan individu dalam bidang menulis. Dengan kecakapan menulis individu dapat menulis hal-hal yang menjadi kecakapannya, seperti menulis surat, menyalin catatan-catatan, dan lain-lain.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perubahan belajar perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan teruju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, semakin banyak usaha belajar itu dilaksanakan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh yang mana perubahan yang bersifat aktif itu perubahan yang tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu itu sendiri. Dalam arti, perubahan yang dilakukan individu itu sendiri untuk menjadi lebih baik.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menngis dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam belajar. Akan tetapi, perubahan dalam belajar itu bersifat permanen.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
Ini berarti perubahan, tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang ingin belajar mengetik, dalam arti seseorang tersebut melakukan perbuatan belajar itu dengan senantiasa terarah sesuai dengan tingkah laku yang ditetapkannya.
6. Perubahan pada keterampilan
Anak setelah balajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak ialah dalam keterampilan naik sepeda itu . akan tetapi, ia telah mengalami perubahan-perubahan yang lainnya (Syah,2006).
Jadi dapat kita simpulkan, bahwa setiap perubahan yang terjadi pada seseorang itu merupakan hasil dari belajar, yang mana dengan belajar seseorang itu dapat mengetahui dari hal yang ia belum atau tidak diketahuinya menjadi tahu. Ole karena itu, perubahan yang terjadi dalam belajar ini bisa membuat seseorang untuk terus belajar.
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan manyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia mengetahui bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, dan kebiasaanya bertambah. jadi, dapat diketahui bahwa individu itu mengetahui perubahannya dengan sadar.
2. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus- menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menimbulkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun belajar berikutnya.
Dalam arti, perubahan ini berlangsung terus-menerus sampai kecakapan individu itu lebih baik dan sempurna. Dapat kita ambil contoh yaitu kecakapan individu dalam bidang menulis. Dengan kecakapan menulis individu dapat menulis hal-hal yang menjadi kecakapannya, seperti menulis surat, menyalin catatan-catatan, dan lain-lain.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perubahan belajar perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan teruju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, semakin banyak usaha belajar itu dilaksanakan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh yang mana perubahan yang bersifat aktif itu perubahan yang tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu itu sendiri. Dalam arti, perubahan yang dilakukan individu itu sendiri untuk menjadi lebih baik.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menngis dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam belajar. Akan tetapi, perubahan dalam belajar itu bersifat permanen.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
Ini berarti perubahan, tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang ingin belajar mengetik, dalam arti seseorang tersebut melakukan perbuatan belajar itu dengan senantiasa terarah sesuai dengan tingkah laku yang ditetapkannya.
6. Perubahan pada keterampilan
Anak setelah balajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak ialah dalam keterampilan naik sepeda itu . akan tetapi, ia telah mengalami perubahan-perubahan yang lainnya (Syah,2006).
Jadi dapat kita simpulkan, bahwa setiap perubahan yang terjadi pada seseorang itu merupakan hasil dari belajar, yang mana dengan belajar seseorang itu dapat mengetahui dari hal yang ia belum atau tidak diketahuinya menjadi tahu. Ole karena itu, perubahan yang terjadi dalam belajar ini bisa membuat seseorang untuk terus belajar.
0 Response to "6 Ciri-ciri dan Jenis Belajar"
Post a Comment