Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum

Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum

Wacana perubahan kurikulum 2013 (k 13) menjadi living kurikulum menjadi bahan perbincangan yang hangat dikalangan civitas pemerhati pendidikan maupun dikalangan masyarakat. Kurikulum 2013 sebelumnya resmi diperkenalkan pemerintah pada akhir 2013 tersebut merupakan hasil revisi dari kurikulum sebelumnya yakni kurikulum KTSP 2006. 2014 menjadi masa uji coba kurikulum 2013 dibeberapa sekolah tertentu dan hasilnya memiliki beberapa sisi positif namun juga memiliki beberapa kelemahan atau sisi negatif. Jika kurikulum 2006 lebih menekankan pada aspek kognitif maka kurikulum 2013 lebih meyeimbangkan antara aspek kognitif, psikomotor dan afektif. 

Namun kendala yang muncul dalam penerapan kurikulum 2013 adalah  sulitnya guru dalam menilai aspek afektif siswa hal ini karena kurikulum 2013 tidak dilengkapi standar baku dalam mengukur aspek tersebut ditambah lagi kurikulum 2013 yang terlalu menyita waktu seorang guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran membuat kurikulum 2013 tidak terlalu efektif dalam penerapannya. Hadirnya wacana konsep living kurikulum diharapkan menjadi solusi bagi kekurangan-kekurangan yang ada pada kurikulum 2013.

Namun penerapan suatu kebijakan tak lepas dari konsekuensinya yang mengikutinya sama halnya dengan wacana pergantian kurikulum 2013 menjadi living kurikulum. Hal yang menjadi mutlak adalah adanya dampak positif dan negative jika kurikulum 2013 berganti menjadi living kurikulum. Apa saja Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum. Berikut ulasan dampak positif dan negatif perubahan kurikulum 2013 menjadi living kurikulum
Dampak Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum
1. Mebutuhkan biaya besar dalam pembaharuan perangkat pembelajaran
Sama halnya ketika kurikulum 2013 mulai diterapkan, pemerintah menganggarkan angka triliunan dalam pembaharuan perangkat kurikulum pada waktu itu. Mulai dari buku kurikulum 2013, pelatihan guru dengan jumlah dana yang dibutuhkan tidak sedikit, serta pembaharuan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan modul kurikulm 2013. Maka hal yang sama akan terjadi jika kurikulum 2013 kembali berganti dengan kurikulum yang baru

2. Guru harus kembali menyesuaikan konsep baru dalam mendidik siswa
Satu hal pasti ketika kurikulum 2013 berganti menjadi living kurikulum adalah guru harus siap-siap memperbaharui konsep dalam mendidik siswa, guru juga sudah pasti harus digenjot untuk mengikuti sosialisasi dari metode mengajar dan cara penerapan dari kurikulum 2013.

3. Pola  pembelajaran kemungkinan akan terasa bersekat-sekat bagi siswa
Penerapan kurikulum 2013 yang baru saja dirasakan oleh siswa dengan konsep pembalajaran baru dan siswa mulai beradaptasi dengan konsep pembelajaran tersebut, secara frontal diganti dengan konsep yang berbeda jika living kurikulum diterapkan. Walaupun konsep pembelajarannya tak sepenuhnya baru namun sudah dipastikan akan memiliki perbedaan. Jika menganilasa hal tersebut, kemungkinan siswa akan menggangap pola pembelajaran yang diterapkan oleh gurunya seperti sekat-sekat yang berbda dengan pola pembelajaran yang sebelumnya.

4. Sebagian daerah pelosok akan terlambat dalam menerapkan living kurikulum
Jika living kurikulum benar diterapkan pemerintah maka sudah dapat dipastikan beberapa daerah akan lambat dalam penerapan kurikulum tersebut hal ini disebabkan oleh kondisi geografis sekolah pelosok susah untuk dicapai ditambah kurangnya sarana dalam sosialisasi living kurikulum padahal pekaksanaan ujian nasional berstandar nasional, sudah pasti pemilihan soal ujian nasional sedikit banyaknya akan berlandaskan pada living kurikulum hal ini mejadi tidak adil bagi siswa.

Dampak Positif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum
1. Lebih menyempurnakan kekurangan yang ada pada kurikulum 2013
Living kurikulum adalah hasil refleksi dari penerapan kurikulum 2013, belajar dari kekurangan yang ada pada kurikulum 2013 maka kementrian pendidikan akan lebih diminimalisir permasalahan  kurikulum 2013 melalui penerapan living kurikulum

2. perubahan kurikulum 2013 menjadi living kurikulum adalah tuntutan konsep pendidikan
Kurikulum memang selayaknya harus selalu berubah, hal ini karena kurikulum harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik pada waktu itu dan beberapa tahun ke depan. Pengembangan kurikulum memang memiliki dimensi fleksibiltas dan relevansi yang harus terus mengikuti konsep pendidikan yang dibutuhkan. Jadi living kurikulum adalah pembaharuan yang memang dibutuhkan oleh stackholder dalam ruang lingkup pendidikan.

3. Living kurikulum lebih humanis dan kaya akan dimensi pengembangan kemampuan peserta didik.
Salah satu kelebihan living kurikulum berdasarkan konsepnya adalah living kurikulum memiliki kelebihan pada konsepnya yang lebih bersahabat bagi guru dan peserta didik dan memiliki beberapa elemen yang memberikan stimulasi bagi peserta didik untuk lebih mengeksplorasi kemampuannya.
#Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum

0 Response to "Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close