MENGEMBANGKAN EMPATI DAN KEPEDULIAN
Thursday 12 May 2016
Add Comment
MENGEMBANGKAN EMPATI DAN KEPEDULIAN
Para psikolog perkembangan menegaskan bahwa sesungguhnya ada
dua komponen empati: reaksi emosi kepada orang lain yang normalnya berkembang
dalam enam tahun pertama kehidupan anak dan reaksi kognitif yang menentukan
sampai sejauh mana anak-anak ketika sudah lebih besar mampu memandang sesuatu
dari sudut pandang atau perspektif orang lain.
Ketika dapat melihat empati emosi pada kebanyakan anak yang
belum berusia lima tahun. Buyi akan mencoba melihat bayi yang lain perkembangan
martin hoffman menyebut empati ini sebagai “empati global” karena ketidak
mampuan anak untuk membedakan anatara diri sendiri dan dunianya, sehingga ia
menafsirkan rasa tertrkan bayi lain sebagai rasa tertekannya sendiri.
Antara usia dan dua tahun. Anak-anak masuk ketahapan empati
yang kedua, dimana mereka dapat melihat dengan jelas bahwa kesusahaan orang
lain bukan kesusahan mereka sendiri. Sebagaian besar anak balita (bawah tiga
tahun) secara naluri mencoba meringankan penderitaan orang lain.
Usia enam tahun ditandai dengan dimulainya tahapan empati
kognitif kemampuan memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain dan berbuat
sesuai dengan itu. Keterampilan memahami sesuatu dengan perspektif orang lain
ini memungkinkan seorang anak mengetahui kapan bisa mendekati teman yang sedih
dan kapan ia harus membiarkannya sendirian. Empati kognitif tidak memerlukan
komunikasi emosi (misalnya menangis), karena dalam usia ini seorang anak
mengembangkan acuan atau model tentang bagaimana perasaan seseorang yang sedang
dalam situasi yang menguasahakan, entah diperlihatkan atau tidak kepeduliannya
terhadap orang-orang yang kuran beruntung dibandingkan mereka entah didaerah
tempat tinggalnya sendiri atau di luar negeri.
#MENGEMBANGKAN EMPATI DAN KEPEDULIAN
0 Response to "MENGEMBANGKAN EMPATI DAN KEPEDULIAN "
Post a Comment