Model pembelajaran langsung
Wednesday 16 March 2016
Add Comment
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
A. Pengertian Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction )
Model
pengajaran langsung ( Direct Instruction
) adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan
pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah ( Arends, 1997 ).
Model pembelajaran langsung ( Direct
Instruction ) adalah model pembelajaran yang menekankan pada
penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan
deduktif. Dalam hal ini guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam
hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape
recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang
disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang
bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan
tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi).
B. Ciri – ciri Model Pembelajaran Langsung
Ciri-ciri
model pembelajaran langsung menurut Kardi dan Nur ( 2000 : 3 ) adalah sebagai berikut :
1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh
model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar
2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur
kegiatan pembelajaran
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan
belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat
berlangsung dengan berhasil.
C. Keunggulan dan kelemahan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction )
Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instuction ). Adapun
keunggulannya sebagai berikut
1) Model
pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan
mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan
cara-cara ini
2) Dengan
model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi
yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang
harus dicapai oleh siswa.
3) Merupakan
cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan
yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
4) Model
pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam
bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan
dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan
dihasilkan.
5) Dapat
digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
6) Dapat
menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual
yang sangat terstruktur.
7) Model
pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga gurudapat
terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya
Adapun kelemahan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instuction ) sebagai berikut :
1) Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk
terlibat secara aktif, sulit bagi
siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial
dan interpersonal mereka.
2) Model
pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator
yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model
pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak
perilaku komunikasi positif.
3) Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan
siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan
mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
4) Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran
langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua
yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab
mengenai pembelajaran mereka sendiri.
5) Karena
guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran
ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan,
percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
Model pembelajaran ini cenderung berpusat pada guru,
sehingga sebagian besar siswa cenderung bersikap pasif, maka perencanaan dan
pelaksanaan hendaknya sangat hati-hati. Sistem pengelolaan permbelajaran yang
dilakukan oleh guru harus menjamin keterlibatan seluruh siswa khususnya dalam
memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab). Pengaturan lingkungan
mengacu pada tugas dan memberi harapan yang tinggi agar siswa dapat mencapai
tujuan pembelajaran.
D. Langkah – langkah pembelajaran Model
Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction )
Langkah
– langkah pembelajaran model pembelajaran langsung ( Direct Instruction ) pada dasarnya mengikuti pola- pola
pembelajaran secara umum. Menurut Kardi dan Nur ( 2000 : 27-43 ),
langkah-langkah pembelajaran langsung meliputi tahapan sebagai berikut :
1) Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan
Siswa
Tujuan
langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi
mereka untuk berperan serta dalam pembelajaran itu.
2) Menyampaikan Tujuan
Siswa
perlu mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpartisipasi dalam pembelajaran
tertentu, dan mereka perlu mengetahui apa yng harus dapat mereka lakukan
setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu
3) Menyiapkan Siswa
Kegiatan
ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada
pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah
dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
4) Presentasi dan Demonstrasi
Melakukan
presentasi atau demontrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk berhasil
ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah
demontrasi yang efektif.
5) Mencapai kejelasan
Hasil-hasil
penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kemampuan guru untuk memberikan
informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif
terhadap proses belajar siswa.
6) Melakukan Demonstrasi
Agar
dapat mendemontrasikan suatu konsep atau keterampilan dengan berhasil, guru
perlu dengan sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan
didemontrasikan, dan berlatih melakukan demontrasi untuk menguasai
komponen-komponennya.
7) Mencapai pemahaman dan penguasaan
Untuk
menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan
sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap
tahap demontrasi ini berarti, bahwa jika guru menghendaki agar siswa-siswanya
dapat melakukan sesuatu yang benar, guru perlu berupaya agar segala sesuatu
yang didemontrasikan juga benar.
8) Berlatih
Agar
dapat mendemontrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan intensif,dan
memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemontrasikan.
9) Memberikan Latihan Terbimbing
Salah
satu tahap penting adalah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan pelatihan
terbimbing. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan
retensi, membuat belajar berlangsung dengan lancer dan memungkinkan siswa
menerpakan konsep/keterampilan pada situasi yang baru.
10) Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan
Balik
Tahap
ini kadang disebut juga dengan tahap resitasi, yaitu guru memberikan beberapa
pertanyaan lisan atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon terhadap
jawaban siswa. Guru dapat menggunakan berbagai cara memerikan umpan balik,
sebagai missal umpan balik secara lisan, tes, dan komentar tertulis.
11) Memberikan Kesempatan Latihan Mandiri
Pada
tahap ini guru memberikan tugas kepada siswa untuk menerapkan keterampilan yang
baru saja diperoleh secara mandiri.
Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut
Bruce dan Weil, sebagai berikut:
1) Orientasi.
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika
guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan
disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan pendahuluan
untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran; (3) memberikan
penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4) menginformasikan
materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran; dan (5) menginformasikan kerangka pelajaran.
2) Presentasi. Pada
fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep
maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) penyajian materi dalam
langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif
pendek; (2) pemberian contoh-contoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan
keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja
terhadap tugas; dan (4) menjelaskan
ulang hal-hal yang sulit.
3) Latihan
terstruktur.
Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru
yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa
dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon
siswa yang salah.
4) Latihan
terbimbing.
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep
atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk
mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran
guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
5) Latihan
mandiri.
Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat
dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam
fase bimbingan latihan.
Di
lain pihak, Slavin, mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai
berikut.
1) Menginformasikan
tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam
tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa
yang diharapkan.
2) Me-review
pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan
pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai
siswa.
3) Menyampaikan
materi pelajaran.
Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan
contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4) Melaksanakan
bimbingan.
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai
tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
5) Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan
informasi baru secara individu atau kelompok.
6) Menilai
kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu
terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap
respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
7) Memberikan
latihan mandiri.
Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk
meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.
Adapun
dalam penelitian direncanakan akan menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan
oleh Slavin, tapi tidak menutup kemungkinan dalam pembelajaran nanti akan dikolaborasikan
dengan langkah –langkah yang dikemukakan oleh para ahli lainnya.
Daftar
pustaka
Kardi, S. dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya : University Press.
#MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG, PEMBELAJARAN LANGSUNG
#MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG, PEMBELAJARAN LANGSUNG
0 Response to "Model pembelajaran langsung"
Post a Comment