FUNGSI KATA
Sunday 8 May 2016
Add Comment
FUNGSI KATA
A. Fungsi kata
Setiap
kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata
atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut.funsi tersebut bersifat
sintaksis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat.
Sebelum kita
uraikan lebih lanjut, maka perlu dipahami terlebih dahulu istilah sintaksis
berbeda degan istilah kalimat. Kalau sintaksis ada dalam ilmu bahasa tentang
susunan kata, frasa, kalausa dan morfem terikat. Dalam KBBI (1991: 865, 380)
dikatakan bahwa sintaksis adalah bidang bahasa tetang susunan kata dan kalimat,
sedangkan kalimat adalah satuan ujar yang mengungkapkan suatu konseppikiran dan
perasaan; perkataan, satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri
mempunyai pola intonasi final dan secara aktual
ataupun potensial terdiri dari klausa.
Fungsi-fungsi sintaksis dalam
bahasa predikat, subyek, obyek, pelengkap, keterangan dan atribut(yang
menerangkan), koordinat dan suubordinat
Predikat dalam kalimat bahasa
indonesia dapat berwujud1) frase verbal, 2) frase nomina, 3) frase adjective, 4) frase preposisional.
Contoh
a) Predikat frasa verbal
1. Ayah sedang membaca di teras
2. Kita harus berangkat sekarang
3. Skripsi belum diperiksa oleh
konsultan
b) Predikat frasa nominal
1. Paman saya bupati kabupaten soppeng
2. Bapaknya guru SD
3. Pendidikan modal yang baik
c) Predikat frase adjectiva
1. Anak itu nakal sekali
2. Kebutuhan pokok semakin mahal
3. Pribadinya sangat simpatik
d) Predikat prase preposisional
1. Pamannya dari medan
2. Bapakku ke kantor tadi
Subyek dalam kalimat bahasa Indonesia biasanya terletak di depan
predikat; namun umunnya berwujud nomina hal ini dapat kita lihat pada contoh
kalimat diatas. Subyek kalimat 1) a, b, c.ayah,
kita dan skripsi; pada kalimat 2)
a, b, c. paman saya, ibunya, pendidikan;
pada kalimat 4) a, b, c. dia pamannya,
bapakku berdiri di depan predikat dan berkategori kata nomina atau frasa
nominal
Ditemukan
juga subyek bukan kategori kata nominal, misalnya
1. Putih adalah tanda kesucian
2. Berenang dapat menyenangkkan
3. Mendidik generasi mudah tidak mudah
Selain predikat dan subyek ada juga kalimat yang mempunya obyek. Pada
umumnya obyek yang berupa nomina berada di belakang predikat berupa yang berupa
verbal transitif aktif; obyek itu berfungsi sebagai subyek jika kalimat
tersebut diubah menjadi kalimat fasif. Perubahan bentuk kalimat ini dilakukan
jika obyek dipentingkan dalam komunikasi
Contoh:
a. Ali memanggil badu
b. Polisi menangkap pencuri
c. Banjir melanda kota
Badu,
pencuri dan kota adalah obyek yang karena berdiri di belakang predikat verbal
dan dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif, seperti berikut
a. Badu dipanggil oleh ali
b. Pencuri ditangkap oleh polisi
c. Kota dilanda oleh banjir
Selain predikat, subyek dan obyek ada juga kalimat yang memiliki
pelengkap atau komplemen yang mirip dengan obyek
Bandingkan kedua kalimat yang berikut
a. Ali memanggil badu
b. Hal ini merupakan masalah rumit
Badu adalah obyek, sedangkan masalah
rumit bukan obyek, tetapi pelengkap meskipun masalah rumit itu berada dibelakang verbal dan berupa nomina atau
frasa nominal. Perbedaanya yang penting ialah pelengkap tidak dapat menjadi
subyek dalam kalimat.
a. Badu
dipanggil oleh ali (berterima,gramatikal)
b. Masalah
rumit dirupakan hal itu, ( tidak berterima, tidak gramatikal)
Kalimat yang memiliki pelengkap, tetapi tidak memiliki obyek tidak dapat
dijadikan kalimat pasif. Alisjhabana (1945;66-68) tidak membedakan istilah
obyek dan pelengkap. Dikatakan bahwa keterangan predikat yang amat rapat dengan
predikat itu dinamakan pelengkap atau obyek yang lebih dikenal sebagai
pelengkap/penderita. Penderita/pelengkap ini cukup mudah dibedakan dengan pelengkap yang lain,
yaitu oleh karena kalimat yangmemakai pelengkap/penderita cukup mudah dibalikkan dari kalimat aktif menjadi kalimat
pasif. Dalam kalimat penderita demikian obyek menjadi subyek penderita.
Contoh pelengkap yang lain
(1) a. Hal itu menyangkut masalah politik
b. masalah politik disangkut hal itu
(2) a. Indonesia berdasarkan
pancasila
b. pancasila didasarkan Indonesia
(3) a. Ali
menjadi penjual tempe
b. Penjual tempe dijadi Ali
Di samping predikat, subyek, obyek dan pelengkap ada juga kalimat yang
mempunyai keterangan. Keterangan mirip dengan pelengkap keduanya mebatasi acuan
konstruksi yang bergabung dengannya. Perbedaanya ialah pelengkap pada umumnya
wajib hadir untuk melengkapi konstruksinya sedangkan pelengkap tidak
Contoh
1) Dia tinggal
di Jakarta
Dia tinggal di Jakarta sejak tahun 1900
2) Kami pulang cepat-cepat
Kami pulang cepat-cepat tadi
FUNGSI KATA
0 Response to "FUNGSI KATA"
Post a Comment