8 Dampak Negatif Anak Yang Terlalu Diatur, Dikekang dan Overprotektif Terhadap Anak

8 Dampak Negatif Anak Yang Terlalu Diatur, Dikekang dan Over Protektif Terhadap Anak _ Rasa cinta dan kasih sayang orang tua tidak hanya ditunjukkan dengan cara berusaha memenuhi apa yang anak inginkan akan tetapi bentuk kasih sayang orang tua terkadang dibungkus dalam bentuk aturan-aturan yang bisa membuat sang buah hati lebih terjaga dari hal-hal yang kurang baik.

Hal tersebut dinilai sangat wajar, karena cinta orang tua kepada anaknya sangat besar sehingga berupaya melakukan apapun untuk memastikan anaknya terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan. Namun beberapa orangtua terkadang membuat sebuah aturan untuk anaknya tanpa melakukan diskusi terlebih dahulu dengan sang buah hati, padahal dalam memutuskan sesuatu, apalagi hal tersebut menyangkut pribadi anak semestinya meminta pendapat kepada anak secara langsung, agar aturan yang dibuat tidak berdampak sebaliknya kepada anak.

8 Dampak Negatif Anak Yang Terlalu Diatur, Dikekang dan Overprotektif Terhadap Anak

Membuat aturan-aturan tertentu demi memproteksi anak adalah hal yang wajar namun jika aturan-aturan yang dibuat, membuat anak justru merasa dikekang, terbelenggu, dan tidak merasa bebas, pada akhirnya akan berdampak buruk bagi anak. Tak bisa dipungkiri jika sebagian orang memiliki sikap overprotektif kepada anaknya, tujuannya sebenarnya baik namun jika sikap overprotektif yang ditunjukkan berlebihan maka akan banyak memunculkan dampak negatif bagi anak.

Oleh karena itu sebagai orang tua maka alangkah baiknya dalam mendidik dan mengajar anak sebaiknya juga harus memahami hak-hak serta kebutuhan anak agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang utuh baik'dari segi fisik maupun mental. Apa sajakah dampak negatif jika anak terlalu diatur, dikekang dan overprotektif terhadap anak? Berikut ulasannya.

8 Dampak Negatif Anak Yang Terlalu Diatur, Dikekang dan Over Protektif Terhadap Anak.

1. Anak akan kehilangan kebebasan
Dampak negatif pertama anak yang terlalu dikekang adalah anak akan kehilangan kebebasannya, kebebasan adalah kebutuhan bagi setiap orang termasuk anak-anak. Bukan tidak mungkin ketika mereka dikekang dan terlalu diatur bisa membuatnya merasa tidak nyaman tinggal di rumah, selain itu perasaan jenuh dan bosan bisa muncul dalam diri anak sehingga bukannya menjadikannya lebih baik'justru memunculkan masalah baru dalam diri anak.

Satu hal yang mesti diketahui bahwa masa kecil merupakan bagian dalam fase perkembangan anak yang sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak ketika dia dewasa kelak. Jadi jangan memperlakukan anak dengan cara berpikir orang dewasa karena pada hakikatnya hal tersebut tidak akan nyambung, perlakukan lah anak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Misalnya saja pada fase kanak-kanak, anak butuh untuk bermain, berteman, berekspresi dan lain-lain. Sebagai orang tua berusahalah untuk mengarahkan dan membimbing anak agar segala aktivitas yang dia lakukan memberi nilai-nilai positif untuknya.

2. Anak tidak bisa memaksimalkan kemampuan yang ada dalam dirinya.
Salah satu cara agar anak bisa memgetahui dan memaksimalkan bakat minat dalam diri anak adalah dengan membiarkan anak untuk mengeksplorasi kemampuannya dengan jalan melakukan berbagai hal sampai anak bisa menemukan kemampuan yang dominan pada dirinya.

Namun jika anak terlalu diatur dikekang dan orang tua overprotektif maka anak akan kesulitan untuk menemukan potensi dalam dirinya. Padahal untuk bisa menemukan potensi hebat dalam diri anak membutuhkan Supports orang tua dalam mengakomodasi segala keperluan anak, sehingga anak bisa dengan leluasa mengeksplorasi kemampuannya.

3. Kakuh dalam bersosialisasi
Salah satu bentuk sikap overprotektif orang tua kepada anak adalah terlalu membatasi ruang bergaul, teman dan waktu bersosialisasi anak. Intensitas berinteraksi dengan teman sejawat maupun dengan anggota masyarakat yang kurang, membuat pribadi anak menjadi kakuh ketika bersosialisasi.

Alhasil, hal tersebut akan tertanam dalam karakter sehingga berpengaruh pada pribadi anak sampai dia dewasa. Hal tersebut terbukti, sebab beberapa orang meskipun telah dewasa namun cukup kakuh dalam bersosialisi dan kurang cakap dalam membangun komunikasi yang baik dengan orang lain

4. Anak bisa menjadi pribadi yang individualis
Selanjutnya dampak negatif yang bisa muncul ketika terlalu overprotektif pada anak adalah anak akan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri dan bisa memicu munculnya sikap individualisme pada diri anak.

Sikap individualis anak bisa jadi membuatnya menjadi sosok yang tidak pekah dengan keadaan sosial. Dan yang paling buruk adalah ikatan batin antara orang tua dan anak akan semakin longgar. sikap individualis juga bisa menjadi cikal bakal munculnya sikap egois dalam diri anak.

5. Renggangnya hubungan antara orang tua dan anak
Anak yang terus menerus ditekan dan diatur lama kelamaan bisa memunculkan sikap antipati seorang anak kepada orang tuanya, hal tersebut bisa menjadi bibit-bibit munculnya kebencian seorang anak kepada orang tuanya.

Hal tersebut bukan lagi sebuah opini melainkan fakta, tak sedikit anak yang berlaku kasar kepada orang tuanya akibat terlalu ditekan. Sebagai orang tua pasti anda tidak menginginkan hal tersebut terjadi bukan! Jadi mulailah bijak dalam memperlakukan anak sebelum semuanya terlambat.

6. Anak bisa melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Apakah anda pernah melihat burung yang selama ini dipelihara di dalam sangkar. Coba anda lepaskan burung tersebut, apakah dia akan kembali lagi? Kemungkinan besarnya burung tersebut tidak akan lagi kembali ke sangkarnya karena telah menemukan kebebasannya.

Hal tersebut sama halnya dengan anak yang terlalu dikekang. Anaknya yang terlalu dikekang biasanya akan melampiaskan segala hasrat, kekesalan, uneg-uneg yang ada dipikirannya ketika dia memiliki kesempatan berada diluar rumah. Pikiran anak yang labil dan belum dibekali pendidikan karakter yang mumpuni membuatnya akan lebih mudah terpengaruh oleh hal negatif yang ada dilingkungan masyarakat.

7. Anak bisa mengalami cacat mental
Selanjutnya hal negatif yang bisa ditimbulkan ketika terlalu mengekang anak adalah anak berpotensi mengalami cacat mental, anak akan banyak melamun, tuna cakap dan bersosialisasi, dan merasa tidak nyaman ketika berada dilingkungan yang ramai. Bisa jadi anak akan membandingkan kehidupan yang dialaminya dengan anak lain yang dianggapnya bebas melakukan hal apapun yang dia ingin lakukan.

Cacat mental yang telah dialami anak akan terus menjadi bagian dari kepribadian anak Sampai dewasa. Cara terbaik untuk menangani anak yang mengalami cacat mental adalah dengan konsultasi kepada ahli psikologi untuk mencari solusi terbaik.

8. Anak merasa tidak pernah menjadi dirinya yang sebenarnya.
Tidak diberi ruang untuk berekspresi, bisa membuat anak tidak merasakan hidup sebagai dirinya sendiri, aturan yang ketat membuatnya lebih banyak harus mengalah dan mengikuti aturan apa yang berlaku. Alhasil anak tumbuh tidak dengan potensi terbaiknya.

Sehingga jangan heran melihat anak-anak orang lain sukses dalam pelajaran, pergaulan dan memahami nilai religius karena pada dasarnya semua hal tersebut berawal dari pendidikan di lingkungan keluarga

Demikian 8 dampak negatif jika anak terlalu dikekang, diatur. Jadi bagaimana sebaiknya orang tua memperlakukan anak dengan bijak sehingga anak merasa tertekan walaupun ada aturan tertentu yang tetapkan bagi anak? Berikut beberapa tips yang bisa anda lakukan agar anak tidak merasa dikekang dan diatur

Tips agar anak tidak merasa dikekang dan diatur

1. Diskusikan terlebih dahulu setiap aturan yang akan dibuat terkait anak, dengarkan pendapat anak dan pertimbangkanlah pendapat tersebut sebelum membuat aturan untuk anak Anda.

2. Berikan pemahaman anak bahwa segala hal yang dilakukan oleh orang tua adalah untuk kebaikannya, karena bisa jadi anak merasa jengkel dan kesal dengan perlakuan orang tuanya hanya karena anak belum memahami makna dari sikap orang tua terhadapnya.

3. Jadi pendengar yang baik untuk anak, jangan sekali-kali mengabaikan anak. Sempatkanlah untuk mendengarkan semua keluh kesahnya.

4. Pahami tingkat perkembangan anak. Anak akan terus mengalami perkembangan sehingga pola sosialisasi dan komunikasi anak akan terus berubah. Jangan monoton dalam menerapkan aturan untuk anak, sesuaikan aturan untuk anak sesuai dengan tahapan perkembangannya.

5. Tetapkan waktu khusus untuk berkumpul dengan anak (Quality time), sehingga ikatan kasih sayang antara anak dan orang tua semakin kuat.

6. Bangun komunikasi yang baik'dengan anak, jangan hanya menunggu anak mulai berbicara tapi andalah sebagai orang tua yang harus aktif dalam membangun komunikasi yang baik dengan anak.

Demikianlah 8 dampak negatif anak terlalu dikekang, diatur dan overprotektif terhadap anak serta tips agar anak tidak merasa dikekang dan diatur. semoga bermanfaat.

0 Response to "8 Dampak Negatif Anak Yang Terlalu Diatur, Dikekang dan Overprotektif Terhadap Anak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close