DEFENISI SISTEM

DEFENISI SISTEM  
A. Pengertian Sistem 
Istilah sistem meliputi spektrum konsep yang sangat luas. Sebagian misal, seorang manusia, organisasi, mobil, susunan tata surya merupakan suatu sistem, dan masih banyak lagi. Semua contoh tersebut memiliki batasan sendiri-sendiri yang satu sama lain berbeda. Meskipun demikian terdapat kesamaan dari segi prosesnya dalam hal ini terdapat masukan dan menghasilkan keluaran. Itulah sebabnya pengertian sistem tidak lain adalah suatu kesatuan usnur-unsur yang slaing berinteraksi secara fungsional yang memperoleh amsukan menjadi keluaran. Kesamaan lain dapat dilihat melalui ciri-cirinya sebagaimana dikemukan dan digambarkan dalam berbagai literatur pembelajaran yang antara lain disebutkan dalam buku akta mengajar V (Depdikbud, 1984) yang meliputi (a) adanya tujuan, (b) adanya fungsi untuk mencapai tujuan (c) ada bagian komponen yang melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, (d) adanya interaksi antara komponen atau saling hubungan, (e) adanya penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan, (f) adanya proses transformasi, (g) adanya proses umpan balik untuk perbaikan, dan (h) adanya daerah batasan dan lingkungan. 

B. Tujuan Sitem 
Setiap sistem mempunyai tujan. Tujuan ini merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu kegiatan. Demikian pula kegiatan intruksional memiliki tujuan tertentu. Tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instruksional ialah agar siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomiyang telah dirumuskan terlebih dahulu. 
 
C.   Fungsi-fungsi Sistem 
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang beraktivitas. Mislanya seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya di dalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi pernapasan, fungsi perencanaan makanan, fungsi peredaran darah, fungsi pengindraanm fungsi perlindungan terhadap penyakit dan berbagai bahaya, serta fungsi pembiakan, dan lain-lain. 

D. Komponen-komponen Sistem 
Agar terlaksana masing-masing fungsi yang menunjang usaha pencapaian tujuan, di dalam suatu sistem diperlukan bagian-bagian yang melaksanakan fungsi tersebut. Bagian-bagian yang merupakan komponen pelaksana fungsi dapat ditunjukkan pada tabel 2.1 dibawha ini. 
Tabel 2.1. Bagian-bagian Komponen Pelaksana Fungsi
Nama
Tujuan
Fungsi-fungsi
Pelaksana Fungsi
Instruksional
Siswa belajar perilaku tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu
Riset
Rancangan
Produksi
Seleksi
Logistik
Pemanfaatan
Manajemen Organisasi
Manajemen Personil
Dosen, Peneliti
Dosen, Ahli Pengembangan
Instruksional
Spesialis Media
Dosen
Pustakawan, Teknisi
Dosen
Dosen
Ketua Jurusan, Ketua Lembaga, Ketua UPP
Rektor, ketua Dekan

Bagian suatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem itu terdiri atas komponen-komponen dan masing-masing komponen itu mempunyai fungsi khusus.

Komponen yang melakukan proses transformasi disebut subsistem, karena masing-masing bagian atau komponen itu sesungguhnya adalah suatu sistem pula. Seabgai sistem tersendiri, masing-masing komponen itu juga mempunyai tujuan dan terdiri atas komponen-komponen yang lebih kecil yang melaksanakan fungsi-fungsi yang mendukung pencapaian tujuan itu. 

E. Interaksi atau Saling Hubungan 
Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain. Sebagai misal dalam proses pembelaajran disajikan penyampaian pesan melalui media OHP, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan OHP. Jika aliran listrik tidak berfungsi, akan menimbulkan kesulitan bagi guru dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah, pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dengan lainnya. 

F. Penggabungan yang Menimbulkan Jaringan Keterpaduan 
Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan ini berdasar pada hukum Gestallt yang menyatakan bahwa suatu keseluruhan itu mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan kegiatan pembelaajran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama guru, antara guru dengan siswa, atau antara materi, guru, media, dan siswa. Sebab apalah artinya materi yang disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima. Demikian pula sebaliknya.
artikel: DEFENISI SISTEM

0 Response to "DEFENISI SISTEM"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close