Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI)

Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) 
A. Pengertian Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) 
Bagi anak usia sekolah dasar, belajar yang perlu ditekankan adalah melalui            pengalaman langsung dan tindakan nyata serta berpusat pada siswa. Proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Rusman (2012: 373) menyatakan bahwa: Dave Meier menyajikan suatu sistem lengkap untuk melibatkan kelima indera dan emosi dalam proses belajar yang merupakan cara belajar secara alami yang dikenal dengan model SAVI, yaitu Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual. 

Pengertian Model Pembelajaran  Somatic Auditory Visula Intelectual (SAVI) menurut Dewiyani (2012) dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Somatic berasal dari bahasa Yunani yaitu soma yang berarti tubuh. Jika dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan indera peraba, kinestetik, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta mengerakkan tubuh ketika belajar atau bergerak dan berbuat. Menurut Dave Meier pembelajaran somatic adalah pembelajaran yang memanfaatkan dan melibatkan tubuh. Temuan penelitian menyimpulkan bahwa pikiran tersebar di seluruh tubuh. 

2) Auditory berarti belajar dengan indra pendengaran. Telinga akan terus menerus menangkap dan menyimpan informasi bahkan tanpa kita sadari. Menurut DePorter belajar dengan auditory dapat menggunakan pengulangan dengan meminta siswa menyebutkan kembali konsep, menerjemahkan pengalaman dengan suara dengan menggunkan variasi vokal berupa perubahan nada, kecepatan dan volume karena ketika berbicara maka beberapa bagian penting di otak akan menjadi aktif. 

3) Visual  berarti belajar dengan menggunakan indera penglihatan. Dave Meier mengemukakan bahwa belajar visual berarti belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Setiap siswa menggunakan visualnya akan lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan seseorang. Secara khususnya pembelajar visual yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata ketika belajar. 

4) Intelectual menurut Dave Meier adalah belajar dengan memecahkan masalah dan menerangkan. Intelektual adalah bagian diri yang merenungkan suatu pengalaman, mencipta, memecahkan masalah dan membangun makna. Siswa harus mengoptimalkan intelektualnya dengan berdiskusi dan menerangkan materi pelajaran yang diperoleh.                                                 

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Somatic Auditory Visula Intelectual (SAVI) adalah belajar dengan berbuat, berbicara, mendengarkan, mengamati, menggambarkan, dan berpikir. Dengan demikian, Model ini merupakan gabungan  dari gerak  fisik  dan  aktivitas  intelektual. 
Baca juga: Model pembelajaran world splash 

B. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) 
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Dewiyani (2012) mengemukakan beberapa kelebihan dari model pembelajaran Somatic Auditory Visual  Intelectual (SAVI) yaitu : 
1) Membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan aktifitas intelektual. 
2) Memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik dan efektif. 
3) Mampu membangkitkan kreatifitas dan meningkatkan kemampuan psikomotor siswa. 
4) Memaksimalkan ketajaman konsentrasi siswa melalui pembelajaran secara visual, auditori dan intelektual. 

C. kekurangan dari model pembelajaran Somatic Auditory Visual  Intelectual (SAVI) yaitu : 
1) Menuntut ketelitian, keuletan, dan kesabaran dalam menerapkan model pembelajaran ini. 
2) Membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran yang menyeluruh dan disesuaikan dengan kebutuhan. 
3 Membutuhkan biaya yang besar.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Somatic  Auditory Visual Intelectual (SAVI) di atas maka diperlukan ketelitian, pemahaman dan penguasaan konsep-konsep dari model tersebut. Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model ini harus melakukan persiapan yang matang agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat berhasil dan meningkatkan hasil belajar siswa. 

D. Langkah-langkah Model pembelajaran  Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) 
Setiap Model pembelajaran memiliki langkah-langkah kegiatan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Menurut Rusman (2012 : 373) langkah-langkah model pembelajaran Somatic Auditory Visual  Intelectual (SAVI) memiliki empat tahap yaitu : 
1) Pertama, persiapan. Tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat para pembelajar, memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. 2) Kedua, penyampaian Tujuan tahapan ini adalah membentuk pembelajar menentukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok semua gaya belajar. 3) Ketiga, pelatihan. Tujuan tahap ini adalah membantu pembelajar mengintagrasikan dan menyerap pengetahuan dan ketempilan baru dengan berbagai cara. 4) Keempat, penampilan hasil. Tujuan tahap ini, membentuk pembelajar menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan, sehingga hasil belajar akan melekat dan terus meningkat. 

Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran  Somatic Auditory Visual  Intelectual (SAVI) memiliki empat tahap. Pada proses pembelajaran maka tahap pertama merupakan kegiatan awal, tahap kedua dan ketiga merupakan kegiatan inti serta tahap keempat merupakan kegiatan akhir. 

E. Penerapan Model Pembelajaran  Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dalam IPA 
Penerapan model pembelajaran  Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dalam pembelajaran untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut  ini : 
Tabel 2.1 Penerapan Model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI).
 TAHAPAN
KEGIATAN
Tahap I
Persiapan

1.    Memeriksa kesiapan siswa.
2.    Melakukan apersepsi untuk memotivasi siswa untuk belajar.
3.    Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Tahap II
Penyampaian


1.    Menyampaikan materi pembelajaran dengan menampilkan media yang dapat menarik minat siswa.
2.    Mengajak siswa untuk berbicara (bertanya, menyampaikan pendapat, memberikan tanggapan dan sebagainya).
Tahap III
Pelatihan

1.    Siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.
2.    Aktivitas pemrosesan siswa (percobaan) dengan bekerja berdasarkan tugas yang diberikan.
Tahap IV
Penampilan hasil

1.    Siswa menerangkan hasil percobaan yang telah dilakukan.
2.    Memberikan evaluasi kepada siswa.
                                                                                                                                                Sumber : Model Somatic Auditory Visual Intelectual ( Susilo, 2011)
Berdasarkan tabel diatas, penerapan model pembelajaran Auditory Visual Intelectual (SAVI) terdiri dari empat tahapan yaitu 1) Tahap I Persiapan, dengan kegiatan guru memeriksa kesiapan siswa, apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Tahap II Penyampaian, pada tahap ini guru menjelaskan materi pelajaran dengan penerapan auditory dan visual pada siswa. 3) Tahap III Pelatihan, dimana proses somatic dilakukan yaitu dengan melakukan percobaan. 4) Tahap IV Penampilan hasil, tahap ini merupakan penerapan intelectual, dimana siswa akan menerangkan hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengerjakan evaluasi.
Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI)

0 Response to "Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close